7. Kau menyedihkan!

1.3K 139 6
                                    

Part sebelumnya:

"Namikaze Menma! Kau dilarang masuk kelas hingga jam sekolah berakhir!". "Sekarang keluar dan berdiri dilorong!" Tegas Iruka


"M-menma-kun Arigatou gozaimazu sudah membantu ku dan Tenten kemarin!" ujar Lee membungkuk didepan Menma

'kemarin? Jangan-jangan...!'

"Y-ya tak masalah" balas Menma tersenyum kaku, 'Baka, Naruto! karena dia, aku jadi dapat masalah!..huftt'

----------

"Siapa namamu?"

"H-hinata"

"Aku......Menma, ttebayo"

----------

"Aku......Tidak pernah merasakan punya keluarga, tapi aku berusaha untuk tidak menangis. Aku akan berusaha!" Ia menunjukkan cengiran khasnya

"A-arigatou Men-ma-kun. Kau membuatku merasa lebih baik" Hinata sambil membungkuk

Selamat membaca...
.
.
.
.
.
"M-menma-kun" sebuah suara lembut membuyarkan lamunan Menma,

Tampak disebelahnya terlihat Hinata sedang berdiri sambil menunduk. "A-aku tahu, ka-kau belum makan dari pagi j-jadi..." Gugup Hinata menyodorkan kotak makanannya, "K-ku buatkan Menma-kun bekal"

Mendengar itu membuat senyuman langsung terpancar diwajah tan miliknya, "Arigatou Hinata"

Menma tanpa berpikir panjang langsung duduk bersila di lantai dan mulai memakan bekal itu. Dia sama sekali tidak peduli akan hukumannya yang akan ditambah jika sang guru mengetahui dirinya beristirahat, lagipula tidak ada Iruka disini dan berdiri selama lebih dari 3 jam cukup membuat kaki Menma sedikit lelah. Yang diinginkannya Sekarang hanya memakan bekal dari hinata

Hinata yang melihat itu pun ikut duduk disamping Menma, tidak peduli tatapan melongo dari para siswa yang kebetulan lewat.

"Sebhaiknya hao kembhali kekhelas Hinatha," Gadis bersurai indigo itu tertawa kecil mendengar ucapan Menma yang aneh dengan mulut yang penuh makanan, kemudian menggeleng pelan. "Nanti kalau iruka-sensei tahu, kau bisa dihukum juga" lanjut Menma khawatir

"A-asal bersama m-menma-kun. A-aku tak apa" ujar Hinata sambil menunduk

Menma membuang napas pasrah, 'Gadis ini ternyata keras kepala juga', "Ya, baiklah..." ujarnya lantas kembali memakan bekal itu dengan lahap. Sementara Hinata dengan setia menemaninya hingga jam istirahat berakhir

*******

Suasana malam hari tampak tenang. Terlihat seorang anak berambut kuning sedang melangkah tergesa-gesa dijalanan yang sepi dan agak gelap, sesekali pandangannya diedarkan melihat sekeliling dengan wajah ketakutan.

"Sial! Kenapa harus lewat sini, ttebayo!" Rutuk-nya pada diri sendiri. Bermula dari dirinya yang sangat kelelahan serta kekenyangan setelah habis berlatih dan mampir ke Ichiraku, membuat Naruto ingin cepat sampai dirumah. Sayangnya saat melewati persimpangan tadi ia salah mengambil belokan

'Semoga saja tidak bertemu hal yang aneh nanti!' batinnya mulai bergidik saat melihat papan yang bertuliskan 'Kompleks pemakaman Desa Konoha'

Saat hendak melewati tempat itu, samar-samar Naruto melihat sesosok makhluk mirip orang sedang berdiri di depan sebuah batu nisan. Rasa keingintahuannya yang besar ternyata mengalahkan ketakutannya. Karena penasaran, Naruto akhirnya mendekat dan bersembunyi dibalik tembok

"H-hantu kah?" Gumamnya sambil mengintip

Tanpa disadari, sosok itu langsung berbalik menatap kearahnya. Dengan cepat, Naruto menarik wajahnya kembali untuk bersembunyi. 'Tadi hampir saja...'

Not Good Enough - Bad NarutoWhere stories live. Discover now