Rumah sakit
Aksel terbaring di atas brankar rumah sakit dengan tangan kiri yang diinfus dan tangan kanan diperban jangan lupa masker oksigen yang menutupi sebagian wajahnya, disana ada banyak orang termasuk Galen dan Gerald.
"Hiks kapan dia akan bangun mas?." Ucap Bianca Fernandez istri dari Ansell dengan tangisannya.
"Tenanglah sayang pasti sebentar lagi putra kita akan bangun." Kata Ansell sambil menenangkan istrinya.
Tadi setelah sampai rumah sakit Ansell segera menghubungi semua keluarganya bahwa putra bungsunya sudah ditemukan dan dengan segera meraka meluncur kerumah sakit.
"Ohh kalian temannya Aksel kan berarti tau kehidupannya bisa diceritakan pada kami semua nak." Kata Aldrich Fernandez.
"Ya kami sudah berteman lama tuan jadi dulu kami bertemu Aksel di panti asuhan kasih ibu saat itu Aksel masih berumur 3 tahun, kami selalu bermain bersama dan saat umur 14 tahun Aksel meminta tolong kita buat cariin konstant karna menurut dia tidak boleh merepotkan bupan terlalu lama, jadi kita carikan dan yaa sampek sekarang kita berteman." Jawab Gerald menjelaskan saat ia dan Galen pertama kali bertemu dengan Aksel.
"Lalu apakah Aksel bekerja selama ini?." Tanya Raymond Fernandez.
"Ya tuan Aksel berja di cafe." Jawab Galen.
Saat mereka membicara kan Aksel tiba-tiba
"Eeuuungh." Lengguh Aksel mulai membuka matanya dan mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Syukurlah kamu sudah bangun sayang." Ucap Bianca dengan antusias.
"A a abang galen mau minum haus." Kata Aksel dengan lirih dan mengabaikan Bianca yang berada di sampingnya.
"Iya ini minum dulu." Ucap Galen sambil membantu Aksel minum.
Setelah itu ruangannya sangat sunyi selama beberapa menit hanya ada suara jarum jam sampai akhirnya
"Cucu oma ada yang sakit enggak sayang." Kata Arabella Fernandez.
"Anda siapa nyonya." Kata Aksel tidak mengerti dan diruangan ini banyak orang.
"Sayang itu oma kamu, ini mommy kamu anak kandung mommy dan mereka semua keluarga kandung kamu." Ucap Bianca.
Deg
"Enggak-enggak mungkin gue nggak punya keluarga. Jawab Aksel
"Tidak sayang lihat dia abang kembar kamu namanya Alex." Kata Bianca sambil menunjuk Alex yang sedang duduk di sofa yang tersedia.
Aksel pun mengalihkan pandangannya ke arah Alex
"Enggak mungkin cuman sama aja wajahnya gue nggak punya keluarga nggak punya hiks abang." Ucap Aksel dengan merentangkan tangannya ke arah Gerald."Ehh jangan nangis dong sel cup cup." Kata Gerald sambil mendekap tubuh Aksel dan menenangkannya.
Beberpa saat kemudian tangisan Aksel sudah berhenti.
"Begini sayang biar mommy jelaskan dari awal dulu waktu kamu umur 2 tahun ada kejadian yang nggak diinginkan kamu diculik oleh saingan bisnis daddy karna mereka iri dengan tender yang dimenangkan daddymu, mereka menculikmu karna mereka tau kamu putra bungsu keluarga Fernandez dan permata keluarga Fernandez. Sejak kamu diculik kami semua selalu mencari sampai bertahun-tahun hiks dan akhirnya sekarang kita semua bisa bertemu denganmu babby." Kata Bianca sambil menangis.
"Kalau kamu masih nggak percaya kamu punya kalung yang ada tulisannya AKSEL F. kan itu sama punya abang, lihat tapi punya abang tulisannya ALEX F. kamu kembaran abang adik abang yang selama ini kita cari." Ucap Alex sambil mendekat kearah ranjang Aksel dan memperlihatkan kalungnya.
"Nggak mau gue nggak punya keluarga." Kata Aksel.
"Sudah sudah sebaiknya kita memperkenalkan diri dulu, Aldrich Fernandez kamu harus panggil opa. Kata Aldrich.
"Arabella Fernandez panggil oma ya sayang." Kata Arabella sambil menatap Aksel.
"Raymond Fernandez panggil kakek." Ucap Raymond.
"Emilly Fernandez panggil nenek ya." Ucap Emilly.
"Ansell Fernandez panggil daddy babby." Kata Ansell sambil mengelus rambut Aksel.
"Bianca Fernandez panggil mommy sayang." Ucap Bianca sambil mengelus tangan Aksel yang terinfus.
"Dalbert Fernandez panggil papa." Kata Dalbert sambil menatap Aksel.
"Natalie Fernandez panggil mama ya." Ucap Natalie sambil memijat kaki Aksel.
"Delano Fernandez panggil papi." Kata Delano sambil memainkan hpnya untuk mencari tahu apa yang selama ini terjadi pada bungsu keluarga Fernandez.
"Megan Fernandez panggil mami sayang." Kata Megan sambil menatapnya.
"Javier Fernandez dan ini Devan vernandez panggil kakak dan koko anak dari mama dan papa." Ucap Javier sambil menunjuk Devan.
"Adelio Fernandez panggil gege anak dari mami dan papi." Kata Adelio sambil menatap Aksel.
"Alex Fernandez kembaran kamu panggi abang." Kata Alex sambil menatap Aksel.
"Jadi jadi kalian semua keluarganya Aksel dan dan Aksel lo lo keluarga Fernandez." Ucap Galen tak percaya.
"Iya dan nama kalian siapa?." Kata Javier dengan nada dingin.
"Ohh saya Galen Abimana dan ini Gerald Adhitama." Jawab Galen sambil menunjuk Gerald.
"Hmm kalian pulanglah pasti orang tua kalian juga sedang mengkawatirkan kalian besok kesini lagi biar Aksel bersama dengan kami." Ucap Ansell.
"Baiklah kami berdua pamit pulang dulu dan Aksel besok kita kesini lagi yaa." Kata Gerald dan segera pergi keluat berasama Galen.
"Enggak mau abang jangan pulang hiks hiks hiks." Kata Aksel sambil menangis karna tak mau ditinggal Gelen dan Geral.
"Cup cup cup diem ya sini sama abang." Ucap Alex sambil membaringkan dan mendekap erat tubuh adiknya ranjangnya besar kok jadi cuku buat 2 orang apa lagi tubuh Aksel yang lebih pendek dan kecil dibandingkan Alex.
Dan berakhir sikembar terlelap dengan berpelukan ohh masker oksigen Aksel sudah diganti dengan nassal canula.