Pagi hari yang cerah hari ini hari sabtu jadi sekolah libur dan membuat Aksel masih betah memejamkan matanya tapi.
"Adek bangun ayok ikut lari pagi." Kata Alex sambil memainkan kedua pipi tembam Aksel.
"Aaaaa abang nggak mau." Ucap Aksel dan menarik selimutnya sampai menutup kepalanya.
"Bangun ayok nanti abang beliin es krim deh." Kata Alex.
"Bener ya 3 cup." Ucap Aksel langsung bangun dengan semangat karna mendengar kata es krim.
"Banyak banget 2 deh ya." Kata Alex menawar.
"Nggak mau." Ucap Aksel dan ingin melanjutkan tidurnya tapi di cegah abangnya.
"Iya 3 cup yaudah sana gosok gigi cuci muka ganti baju." Kata Alex.
"Iya his meresahkan." Ucap Aksel dan pergi ke kamar mandi.
Tak lama ia sudah siap dan turun kebawah dan ia menemukan kedua abangnya."Lama banget sih dek kek cewek aja." Kata Alex kesal.
"I don't care." Ucap Aksel dan mengejek abangnya dengan mengeluarka lidah.
"Sudalah ayok keburu siang." Kata Rion menengahi.
Mereka bertiga menuju taman yang dekat dengan mansion.
Setelah sampai mulai berlari mengelilingi taman tak lama Aksel merengek karena capek."Abang capek udahan dulu." Ucap Aksel dan duduk disebuah kursi panjang dan diikuti kedua abangnya.
"Bentar abang beli minum dulu kalian berdua tunggu sini." Kata Alex yang diaangguki Aksel dan Rion.
"Ohh abang es krim 3 cup." Ucap Aksel menagih es krimnya.
"Iya." Kata Alex berlalu dari sana.
Setelah membeli minuman dan es krim Alex segera menuju ke tempat Aksel dan Rion berada tapi tiba tiba.
Brakk
"Akhh ma maaf kak sa saya tidak sengaja." Kata seorang pemuda yang menabrak Alex.
"Ahh iya nggak papa saya juga minta maaf." Ucap Alex tapi pemuda itu malah pingsan di depannya dan membuat Alex panik.
"Astaga gimana ini bawa aja." Kata Alex dan mengakat pemuda itu menuju mansionnya tapi sebelum itu ia menuju ketempat Aksel dan Rion.
"Ayok pulang." Ajak Alex kepada keduanya.
"Dia siapa lex?." Tanya Rion.
"Nanti aja ya yok pulang dulu." Kata Alex dan berlalu pergi.
"Ayok dek." Ucap Rion mengandeng tangan adeknya dan mereka pulang ke mansion.
Sesampainya di mansion semua anggota keluarga yang sedang bersantai terkejut karena Alex membawa seseorang."Siapa itu Alex?." Tanya mami.
"Papa periksa dia dulu baru nanti aku jelasin." Kata Alex dan merebahkan pemuda tadi di kamar tamu.
"Adelio ambilkan peralatan kedokteran papa dikamar." Ucap papa.
"Iya pa." Jawab Adelio.
Tak lama ia turun dan menyerahkan tas hitam itu kepada sang papa.
Dengan tetili papa memeriksa pemuda yang tidak dikenalnya itu."Dia hanya kelelahan dan banyak pikiran jadi dia siapa Alex?." Ucap papa sambil memasukkan peralatannya ke dalam tas kembali.
"Hah jadi tadi............................................" Kata Alex menjelaskan semuanya.
"Apakah tidak ada keluarganya?." Tanya mommy.
"Aku tidak tau mom." Jawab Alex.
Tiba tiba