Disebuah ruangan yang mewah Aksel masih tertidur dengan seseorang yang mengamati wajahnya.
"Eeughh, om si siapa?." Aksel terbangun dari tidurnya lebih tepatnya pingsan dan terkejut karna ada orang asing di sampingnya.
"Perkenalkan nama om Kenzo Savier." Jawab om Kenzo.
"Mau pulang hiks hiks nggak mau disini." Ucap Aksel setelah melihat sekitar sambil menangis.
"Sstt jangan nangis ya." Kata om Kenzo dan mendekap Aksel.
"Nggak mau lepasin om." Ucap Aksel sambil memberontak didekapan om Kenzo.
"Diam Aksel." Kata om Kenzo dengan datar.
"Daniel suruh maid kesini membawa bubur dan susu." Kata om Kenzo kepada Daniel bodyguard yang berjaga didepan pintu.
Tak lama seorang maid membawakan bubur dan susu.
"Makan dulu Aksel." Ucap om Kenzo dengan nada dinginnya.
"Enggak mau, mau mommy." Kata Aksel.
"Mau makan sendiri atau mau dengan cara kasar." Ucap om Kenzo dengan nada rendah karena ia sulit untuk mengontrol emosinya.
"Enggak mau ya nggak mau." Kata Aksel dengan menutup mulutnya.
Kenzo yang sudah geram menarik tangan Aksel mencekal dagunya sehingga mulutnya terbuka dan segera memasukkan sesendok bubur."Uhuk uhuk hiks." Ucap Aksel dengan batuk batuk dan memegangi dadanya.
Kenzo tidak peduli ia kembali mencekal dagu Aksel dan memaksanya meminum susu. Tetapi Aksel justru memuntahkannya"Huekk uhuk uhuk." Aksel mengeluarkan semua isi perutnya dan tubuhnya terasa lemas.
"Om kenapa menculik ku?." Tanya Aksel.
"Om punya dendam sama daddy mu hahahahha makannya om menculikmu karena om tau kau kelemahannya." Jawab Kenzo dengan membesihkan mulut Aksel dengan tisu.
"Hiks mau pulang om jahat." Ucap Aksel.
"Memang hahhahaha." Kata Kenzo dan merantai kaki serta tangan Aksel agar tidak bisa kabur.
"Argghh lepasin anjing." Ucap Aksel sambil memberontak.
"Jangan mimpi nak hahaha." Kata Kenzo sambil mengelus kepala Aksel.
"Hahahaha om kek pecundang." Ucap Aksel.
"Diam atau kau mau bermain dengan pisau baru om dulu." Kata Kenzo.
"Halah nanti kalau dad udah kesini om pasti tewas jadi sekarang om berdoa aja semoga om diterima Tuhan." Ucap Aksel dengan lancar.
"Anak kurang ajar sebelumnya om nggak mau menyakitimu karna om sedikit sayang hahaha tapi sekarang tidak lagi bocah." Kata Kenzo dan menampar Aksel dengan kuat sampai sudut bibinya mengeluarkan darah segar.
Plakk
"Akhh sialan kalau berantem ya ayok tapi lepas dulu rantainya anjing." Ucap Aksel dan ia merasakan ada cairan yang keluar dari kedua lubang hidungnya.
"Baiklah akan om lepaskan." Kata Kenzo sedikit terkejut karena Aksel mimisan tapi ia bisa menyembunyikan keterkejutannya dengan wajah datar dan melepas rantai yang berada di tangan dan kaki Aksel.
Setelah rantai itu terlepas Aksel mengusap darah mimisannya yang tak kunjung berhenti badannya yang sudah lemas bertambah lemas.
Bahkan kedua tangan, baju, dan wajahnya penuh dengan darah mimisannya."Ayok om jadi gelut nggak?." Tanya Aksel dan berdiri.
"Sudahlah bocah kau tidur saja dan ini bersihkan darah mimisanmu." Kata om Kenzo sambil menyerahkan tisu.
"Enggak mau uhuk uhuk." Ucap Aksel dengan darah mimisan yang belum berhenti dan batuk.
"Astaga anak ini." Kata om Kenzo dan menggendong Aksel karna tadi ia sempat limbung jika tidak ditahan mungkin sudah berada di lantai.
"Hiks uhuk uhuk sakit hiks." Ucap Aksel menangis.
"Sttt om panggilkan dokter, Daniel panggilkan dokter cepat." Kata Kenzo dan menyuruh Daniel memanggilkan dokter.
"Mau daddy hiks hiks uhuk uhuk." Ucap Aksel.
"Hah baiklah bocah kau menang mengalahkan ego ku." Ucap Kenzo dan menelfon Ansell.
Ditempat lain
"Kalian jangan ada yang memberi tahu orang rumah dulu mengerti." Kata daddy.
"Iya." Jawab Alex dan gege.
"Dimana lagi harus mencari Aksel arrghh." Ucap papa sambil mengusak rambutnya kasar.
Tiba tiba hp Ansell berdering dan dengan segera ia mengangkat panggilan itu."Hallo siapa ini." Ucap Ansell.
"Aku Kenzo cepat ke mansion ku bodoh anakmu sekarat." Kata Kenzo.
"APA aku akan segera kesana cepat kirim lokasinya." Ucap Ansell terkejut sebenarnya ia ingin menanyakan banyak hal tapi ia urungkan dan akan bertanya bila sudah sampai.
"Hmmm." Kata Kenzo dan mematikan sambungan telfonya.
"Siapa?." Tanya papi.
"Kenzo ayo cepat kita kesana Aksel berada di mansionya." Jawab daddy dan mereka segera pergi ke mansion Kenzo.
Skip
Mansion Kenzo
Saat ini Aksel sedang diperiksa dokter. tiba tiba daddy datang
"Daddy." Ucap Aksel sambil merentangkan tangannya.
Ansell yang mengetahuinya segera mendekap erat dan menggendong Aksel, mengabaikan dokternya."Mau pulang hiks hiks nggak mau disini." Ucap Aksel menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang daddy.
"Ssstt iya iya." Kata daddy sambil mengelus punggung anaknya.
"Kenzo mengapa Aksel ada bersama dengan mu?." Tanya papi dingin.
"Hah sebenarnya aku ingin membalas dendam dengan mu Ansell dengan menculik anak bungsu karna aku tau ia kelemahan keluargamu, tapi ia mengalahkan ego ku anakmu sangat istimewa Ansell dan setelah kupikir pikir nggak ada gunanya juga balas dendam hahaha maafkan aku terutama Aksel tolong maafkan om yaa nanti om ajak jalan jalan deh." Jawab om Kenzo menjelaskan semuanya dan meminta maaf terutama kepada Aksel sambil mengelus rambutnya.
"Beneran ya om jalan jalan janji dulu." Ucap Aksel menatap om Kenzo dengan mata berbinar dan mengacungkan jari kelingkingnya.
"Hahahha iya iya." Kata om Kenzo dengan mengaikat kelingkingnya.
"Ohh mengapa Aksel penuh darah begini." Ucap papa.
"Tadi sempat mimisan." Kata om Kenzo.
"Mau pulang abang." Ucap Aksel kepada abangnya.
"Kerumah sakit dulu ya." Kata om Cansel.
"Enggak mau, mau pulang hiks hiks." Ucap Aksel dengan menangis.
"Jangan nangis dong dek yasudah ayo pulang." Kata abang dan mengambil alih Aksel dari daddynya.
Ditengah jalan menuju mansion Fernandez.
"A abang uhuk uhuk sakit." Ucap Aksel sambil memegangi dadanya.
"Astaga mana yang sakit dek?." Tanya Alex dengan nada kawatir.
"Uhuk hiks hiks akhhh." Ucap Aksel sebelum kegelapan menghampirinya dan kedua lubang hidungnya kembali menguarkan darah.
"CEPAT kerumah sakit." Kata papa kalut melihat kondisi Aksel.
Disisi lain
"Hahahaha Kenzo yang bodoh." Ucap seseorang.
Maafkan typo