14.

3.7K 239 17
                                    

Hujan turun dengan lebat tapi bungsu keluarga Fernandez sedari tadi merengek ingin pergi kesekolah.

"Daddy bolehin ya kan ada bang Rion terus abang sama gege juga lho." Ucap Aksel dengan menarik narik tangan daddy.

"Dirumah aja ya dek abang nggak sekolah deh ya." Bujuk sang abang.

"Enggak mau hiss mau berangkat sekolah pokoknya." Ucap Aksel.

"Tapi diluar hujannya lebat lho gege, abang sama bang Rion enggak berangkat sekolah kok." Kata gege.

"Emm iya deh." Ucap Aksel pasrah.
Dan semuanya bisa bernafas lega.

"Yaudah kekamar aja yok." Ajak abang sambil menarik tangan Aksel.

"Sebentar, abang dulu aja sama bang Rion Aksel mau ambil Molly dulu." Kata Aksel sambil pergi ke kandang Molly.
Alex dan Rion juga menuju kekamar kembar sambil menunggu sang adik.

Clekk

"Hahahahaha Molly jangan dijilat geli hahaha." Tawa Aksel saat Molly menjilat wajahnya.

"Adek sini duduk." Kata Rion sambil menarik Aksel agar duduk di sampingnya.

"Bang Rion ayok main diluar nanti kita mandi hujan." Ajak Aksel kepada Rion.

"Tidak boleh diluar udaranya dingin nanti bisa sakit." Ucap Rion.

"Adek main disini aja ya sama Molly." Kata abang.

"Iya deh." Ucap Aksel dan bermain dengan Molly dan dua abangnya yang sedang bermain PSP.
Tak lama Aksel mulai bosan dan memutuskan untuk pergi ke dapur bersama Molly. Didapur hanya ada para maid entah kemana mama, mommy, dan maminya pergi karna biasanya pasti mereka berada di dapur.

"Bibi Aksel mau bantuin masak." Ucap Aksel mendekat kearah meja dapur.

"Tidak perlu tuan muda biar kami saja." Kata ketua maid.

"Tidak mau, tidak mau." Ucap Aksel dan mengambil sebuah pisau.

"Astaga tuan muda letakkan pisau itu, itu bisa melukai anda." Ucap ketua maid terkejut karena Aksel yang tiba tiba mengambil pisau.

"Bibi tenang sa..." Ucapan Aksel terpotong karena ada yang merebut pisau itu dari tanganya.

"Aaaaaa koko pisaunya jangan diambil kan itu masih ada." Ucap Aksel kesal karena bisaunya yang direbut paksa ia juga menunjukkan kotak pisau kepada koko.

"Adek tidak boleh pegang pisau." Kata koko dan mengangkat tubuh Aksel dan membawanya keruang keluarga.

"Enggak mau disini mau dikamar aja." Ucap Aksel dan pergi ke kamarnya bersama Molly.

Clekk

"ABAAAAAAANGGGG AYOK MAIN HISS DARI TADI MAIN PSP TERUS." Ucap Aksel dengan teriakkan membahananya.

"Astaga dragon kenapa teriak teriak sih dek mau putus itu pita suara." Kata Alex.

"Iya bikin kaget aja." Ucap Rion.

"Aaa ayok main abang." Kata Aksel sambil merengek.

"Mau main apa adek?." Tanya abang.

"Emm mau main ditaman abang." Jawab Aksel.

"Taman belakang rumah aja ya." Kata Rion.

"Tapiiii yaudah deh ayok bang Rion." Ucap Aksel dan menarik tangan Rion.

"Lho abang nggak diajak dek." Kata Alex.

"Abang lama sih ayok sini cepetan makannya." Ucap Aksel dan Rion hanya terkekeh.

Sesampainya ditaman Aksel berlari kesana kemarin dengan Molly dan melupakan ke dua abangnya itu.
Tak sengaja ekor mata Aksel melihat sebuah selang air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman dan ia mempunyai ide untuk menyirami kedua abangnya. Kemudian ia menyalakan kran airnya dan mengarahkan ujung selangnya ke arah Rion dan Alex.

"Bwhahahahhaha abang kan belom mandi." Ucap Aksel dengan tertawa.

"ADEKK SINI KAMU." kata Alex dan Rion selanjutnya mereka bertiga bermain kejar kejaran dan air bahkan baju mereka sudah basah apalagi baju milik Aksel sudah sangat kotor karena ia terjatuh beberapa kali.

"Aksel, Rion, Alex apa yang kalian lakukan." Ucap kakak yang tiba tiba datang.

"Ahahhahahaha kakak ayo kita main ahahahaha." Kata Aksel sambil tertawa karena masih di kejar Alax dan Rion.

"Berhenti atau mau kakak hukum." Ucap kakak dengan nada tegasnya tapi tak dihiraukan oleh ketigannya yang masih sibuk berlari sampai akhirnya Aksel kembali terjatuh. Kakak yang sudah geram menghampiri Aksel yang masih telungkup dan menarik telinganya.

"Akhh kakak sakit lho lepasin nggak." Kata Aksel.

"Enggak ayok masuk mandi habis itu makan siang kaliana berdua juga." Ucap kakak sambil mengangkat tubuh Aksel.

"Kakak turunin mau jalan sendiri." Kata Aksel sambil memberotak digendongan kakak.

"Diem atau mau kakak hukum." Ucap kakak dengan nada dingin dan Aksel diam sambil menyembunyian wajahnya di ceruk leher sang kakak.

Sesampainya di kamar mandi kakak memandikan Aksel dengan air hangat setelah selesai mandi badan Aksel di baluri dengan minyak telon dan kakak memakaikan baju hangat yang menjadi satu dengan celananya jangan lupakan kaos kaki bewarna coklat dengan boneka beruang kakak jufa sudah menganti bajunya dengan baju yang kering.

"Aaaaa kakak nggak mau pakek baju ini sama kaos kakinya kayak bocah aja deh." Ucap Aksel kesal dan akan melepas kancing bajunya tapi ditahan oleh kakak.

"Jangan di lepas atau mau kakak kurung di kandang macan selama seminggu." Kata kakak mengancam.

"Aaarrrggghh ancam aja teros mau kabur aja dari sini." Ucap Aksel.

"Berani lakukan itu kakak pastikan kamu bakal dihukum." Kata kakak dan mengendong Aksel turun kebawah untuk makan siang. 

🌱

Ditempat lain

"Wahh wahh wahh jadi Ansell sudah menemukan putra bungsunya." Ucap seseorang.

"Iya bos dan putra bungsunya itu juga kelemahan semua anggota keluarga Fernandez."  Kata seorang bodyguard.

"HAHAHAHAHA ansell liat saja aku akan menghancurkan mu." Ucap seseorang tadi sambil memainkan revolvernya.



My Family OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang