Terhitung sudah 1 bulan Aksel koma dan semua keluarga Fernadez tak pernah meninggalkannya sendiri mereka sungguh menyesal karena menyia nyiakan Aksel.
Diruang rawat Aksel.
"Babby kapan bangun hmm apakah disana bertemu dengan seseorang." Ucap mommy sambil mengelus tangan Aksel.
"Hey jagoan daddy ayok bangun nanti daddy ajak liburan deh." Kata daddy menatap Aksel dengan pandangan sedih dan ia berpikir seadainya ia tak egois mungkin semua ini tak akan terjadi tapi mau bagaimana semua sudah terjadi.
Di sisi lain
"Aargghhhh." Jerit Reza keras karena tangannya dilukis menggunakan pisau oleh opa.
"Dasar manusia nggak tau diri udah di tolong tapi nggak tau terimakasih." Ucap opa dengan menusukkan pisau lipatnya ke arah lengan Reza.
"BRENGSEK KALIAN LEPASIN PUTRAKU BODOH." Teriak ayah Reza.
"Bwhahahahhahaaha bermimpilah karna kalian berdua akan segera pergi ke neraka jahanam." Ucap papi dengan mencekik leher ayah Reza.
"Sudahlah ini sudah membosankan dan menjijikan hiiiyuhh." Kata kakek sambil mengeluarkan revolver miliknya.
Dor dor dor.
"Liat lah bajinga putramu sedah meninggal whahahah sekarang adalah giliran mu." Ucap kakek yang baru saja menembak kan 3 timah panas kepada Reza yang sudah di penuhi luka sayat serta kepala dan dadanya yang berlubang.
"Kakek biar aku yang membunuhnya." Kata abang sambil mengeluarkan revolvel miliknya dari saku jakeknya.
Dor dor dor dor.
Empat timah panas itu sukses membunuh ayah Reza.
"Kalian bereskan semua ini dan mari kita pergi kerumah sakit." Ucap om Cansel kepada para bodyguard dan anggota keluarga.
🌱
"Heyy adek kapan bangunnya." Ucap abang dengan mengelus kepala Aksel.
Ohh setelah mereka pergi ke markas tadi mereka sudah bersih bersih terlebih dahulu.Tiba tiba
Kelopak mata yang selama ini mereka nanti nanti agar terbuka sedang mengerjab sangat pelan.
"Sayang kau sudah bangun pelan pelan saja membuka matanya." Kata mommy yang mengetahui Aksel sudah mulai sadar, mendengar itu seluruh keluarga mendekat ke arah Aksel.
"Kalian keluar dulu aku akan memeriksanya." Titah papa kepada semuanya.
Setelah mereka keluar tinggal lah Aksel dan papa."Hey babby kenapa boboknya lama sekali hmm." Ucap papa sambil menempelkan stetoskopnya ke dada Aksel.
"P a p a ... h a u s." Kata Aksel sangat lirih tapi masih bisa di dengar oleh papa.
"Hahahaha iya sini minum dulu." Ucap papa sambil menbatu Aksel minum.
"Adek istirahat ya." Tambah papa dan tak lama seluruh keluarga masuk ke dalam ruangan Aksel.
"Babby maafin daddy ya mungkin kalau daddy nggak egois kamu nggak akan seperti ini." Kata daddy dengan rauh wajah yang sedih dan mata bewarna merah.
"Mommy juga mau minta maaf sayang hiks hiks." Ucap mommy sambil menangis dan mereka pu meminta maaf kepada Aksel satu per satu, tapi hanya didiamkan oleh Aksel.
Setepah sekilan menit hening.
"Emm baiklah Aksel kasih 1 kesempatan lagi tapi kalau kalian semua mengulanginya lagi jangan harap akan Aksel kasih kesempatan lagi." Ucap Aksel dengan lirih.
"Iya sayang kami semua janji." Kata papi mewakili dan di angguki oleh semua anggota keluarga.
"Emm mau pulang nggak mau disini nggak enak papa." Rengek Aksel kepada papa.
"Enggak boleh tunggu sembuh dulu baru boleh pulang." Jawab daddy dengan tegas.
"Hisss mau pulang mau pulang pokoknya PULANGGGGG." ucap Aksel yang berakhir dengan teriakkannya.
"Enggak boleh nakal adek." Kata gege sambil mencubit pipi gemoy Aksel.
"GEGEE SAKIT LEPAS." Teriak Aksel dan menggigit tangan gege.
"Akhh iya iya sakit dek kalau rabies gimana." Kata gege sambil mengelus tangannya.
Dan semua anggota hanya melihat mereka dengan tersenyum.
Akhirnya keluarga Fernandez kembali utuh dan harmonis.Hay hay hay maaf lama up
Whehehehehe
Emm aku pengen buat cerita baru kalian ada yang mau baca tidak atau kasih saran mau genre apa