7.

7.5K 394 4
                                    

Disebuah kamar yang luas dan berfasilitas lengkap ada dua orang remaja yang terlelap, tak lama pintu kamar terbuka.

"Sayang bangun yuk makan dulu udah mau sore ini." Kata mami ya yang tadi memasuki kamar sikembar.

"Euunghh iya mi." Ucap Alex sudah terduduk dari tidurnya karena memang ia mudah untuk dibangunkan.

"Yaudah kamu bangunin adeknya ya." Kata mami sambil berlalu keluar dari kamar sikembar.

"Adek bangun dulu yuk makan disuruh mami." Kata Alex sambil memainkan pipi cubby Aksel.

"Eeugh jangan ganggu abang masih ngantuk." Ucap Aksel kemudian menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"No no no ayok bangun dulu nanti daddy marah." Kata Alex.

Tapi Aksel tak kunjung bangun akhirnya Alex menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Adeknya dan mengendongnya menuju kamar mandi untuk cuci muka. Aksel tak berontak karna memang ia masih mengantuk, setelah cuci muka mereka turun kebawah tapi Aksel masih berada di gendongan Alex.

🌱

Setelah makan Aksel dan Alex sekarang berada di taman belakang.

"Wahh ada kolam renangnya." Kata Aksel dengan mata berbinar.

"Adek jangan coba-coba berenang." Ucap Alex memperingati.

"Nggak mau gue mau berenang hahahahaha." Kata Aksel sambil berlari menuju kolam renang.

Dan

byurrr

Sekarang Aksel sudah berada di dalam kolam renang.

"Abang sini airnya seger hihihi." Kata Aksel sambil bermain air.

"Tidak naik keatas sekarang adek." Ucap Alex dengan garang.

"Tidak mau terserah gue dong kalau lo mau ya sini." Kata Aksel tidak peduli.

"Hih dasar anak nakal." Kata Alex geram dan ia segera masuk kedalam kolam reneng ia ingin membawa Aksel naik keatas karna udara mulai dingin.
Aksel terus menghindar dari Alex yang ingin menangkapnya, dan tak terasa mereka berdua sudah sekitar 40 menit berada di dalam air.

"Astaga anak nakal ini sudah sore cepet naik." Kata papa yang tiba-tiba datang dengan menatap kakak beradik itu galak.

"Iya papa." Kata Alex dan ia sudah naik kepermukaan tapi tidak dengan Aksel yang masih asik bermain dengan air.

"Alex kamu masuk dulu jangan lupa mandi pakek air hangat biar Aksel papa yang mengurusnya, Alex segera melangkahkan kakinya kedalam dan kini tinggal Aksel dan papa ohh papa bisa tau kalau mereka ada dikolam karna tadi ia tidak melihat sikembar dan mami memberi tahu kalau kembar berada ditaman belakang tapi yang ia temukan malah mereka sedang bermain air.

"Aksel naik atau papa yang akan membawamu naik." Kata papa.

"Enggak mau masih mau berenang." Ucap Aksel.

Papa yang sudah geram sedari dati segera menceburkan dirinya kedalam kolam renang tidak peduli dengan pakaiannya yang akan basah ia segera mengangkat tubuh ringan Aksel dan membawanya ke kamar mandi.

"Enggak mau turuni nggak, mau berenang his." Kata Aksel kesal dan berontak dan memukul-mukul punggung papa dalam gendongannya tapi itu tidak memberi pengaruh pada Dalberth, sesampainya didalam kamar mandi papa segera memandikan Aksel dengan air hangat dan membaluri tubuhnya dengan minyak telon papa juga memakaikannya switer tebal dan celana trining jangan lupakan kedua kakinya terdapat sepasang kaos kaki berwarna coklat dan terdapat boneka kecil.

"Aah anak papa ucul banget sih wangi lagi." Kata papa sambil mencubit pipi Aksel.

"Hih sakit tau, orang tampan gini kok dibilang ucul itu mata masih normalkan." Ucap Aksel dengan menyisir rambutnya kebelakang.

"AKSEL bicara yang sopan dengan orang tua." Kata pap dengan nada datar dan menekan kata Aksel.

"Hmm ohh ini dilepas nggak mau pakek." Ucap Aksel menujuk kaos kakinya.

"Tidak boleh itu akan membuatmu tetap hangat dan bertambah ucul, dan kalau sampai dilepas papa suntik 5 kali mau." Kata papa mengancam Aksel yang ingin melepas kaos kakinya.

"Ancam teros." Ucap Aksel sebal.

"Sudahlah ayo kita kebawah semuanya sudah menunggu kita babby." Kata papa dan langsung mengangkat tubuh aksel ala koala. Aksel hanya diam karena ia sedang malas berdebat, tak lama mereka sudah sampai dibawah dan daddy langsung meminta Aksel diturunkan dipangkuannya dan dituruti oleh sang papa ia segera menurunkan Aksel dipangkuan Ansell yang diterima dengan baik.

"Hemm wangi banget sih anak bontot daddy." Kata daddy sambil menghirup wangi tubuh Aksel, tapi Aksel hanya diam saja.

"Aaa adenya koko ucul banget deh jadi pen gigit." Ucap koko gemas sambil mempraktekannya seakan ia sedang menggigit pipi Aksel.

"Iyalah adeknya abang." Kata Alex sambil mencubit kedua pipi Aksel gemas.

"Ihhh jangan dicubit ABANG SAKIT TAU NGGAK." Ucap Aksel berakhir dengan teriakannya.

"Hus jangan teriak dek sakit nanti tenggorokkannya." Kata mommy memperingati.

"Ya abangnya nakal buang di kali aja." Ucap Aksel kesal lalu ia memukul-mukul tangan Alex.

"Hahahaha." Tawa semua anggota keluarga.

"Jangan terlalu bagus itu dek buang aja di got." Kata gege yang menambahi.

"Ohh adek gitu ya jangan salahin abang dong salahin pipimu kek bakpao." Kata Alex yang kembali mencubit keras pipi Aksel dan segera berlari menuju kamarnya sebelum mendapat omelan dari anggota keluarganya.

"Huwaaa sakit hiks hiks dasar abang lucknut." Ucap Aksel bangkit dari pangkuan sang daddy dan berlari mengejar Alex.

Dikamar si kembar terjadi pertengkaran antara Aksel dan Alex.
Aksel terus berlari mengelilingi kamar luas itu untuk menangkat Alex, sedangkan Alex terus menghindar dari kejaran Aksel sampai Akhirnya.

Brukk

Aksel terjatuh karna tersandung kakinya sendiri.

"Astaga ADEK ada yang sakit enggak?." Tanya Alex yang langsung menghampiri Aksel yang sudah telungkup dilantai.

"Sa sakit kaki sama dadanya abang." Jawab Aksel dengan mata berkaca-kaca.

"Ehh cup cup jangan nangis dong." Kata abang sambil mengangkat tubuh adeknya dan diturunkan ke ranjang mereka.

"Hiks hiks sakit abang hiks." Ucap Aksel dengan tangisannya pecah.

"Bentar abang panggil daddy dulu." Kata abang sambil berlalu keluar untuk memberi tahu sang daddy, tak lama seluruh anggo kelurga sudh berada dikamr sekembar.

"Ssstt jangan nangis dong dek nanti se..." belum selesai mommy berbicara Aksel sesak nafas.

"Hah hah hiks hiks sa sakit hah." Ucap Aksel dengan susah payah.

"Astaga Dalbert cepet perisa adekmu." Kata Daddy dengan nada panik.

Dengan cekatan Dalbert memeriksa Aksel dan memasangkan nassal canula dan menyuntikan obat bius agar Aksel bisa beristirahat.

"Bagaimana keaadaannya Dalbert." Ucap daddy.

"Tak apa kak ia hanya terlalu banyak menangis ditambah tadi berenang kak." Kata Dalbert menjelaskan.

"Hah baiklah ayo kita semua keluar biarkan Aksel istrahat dan Alex jaga adeknya." Ucap papa dan belalu dari sana dengan mereka semua mengikutnya.

"Iya pa." Kata Alex, dikamar itu menjadi hening dan Alex mendekap tubih adeknya dan menyusulnya ke alam mimpi.





My Family OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang