Malam hari setelah keluarga Fernandez melaksanakan makan malam mereka semua berkumpul di ruang santai, tapi berbeda dengan Aksel yang sedari tadi sangat rewel.
"Daddy mau es krim." Ucap Aksel.
"No ini udah malam." Kata daddy sambil memangku Aksel dan ia merasakan suhu panas yang berasal dari badan Aksel.
"Adek deman biar diperiksa papa dulu ya." Ucap daddy setelah menempelkan punggung tangannya ke dahi dan leher Aksel.
"Tidak mau tidak sakit." Kata Aksel.
"Javier ambilkan peralatan kedokteran papa dikamar." Ucap papa dan menyuruh Javier.
"Iya pa." Kata Javier bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar sang papa.
Tak lama ia datang dengan membawa sebuab tas hitam dan menyerahkannya kepada papa."Aksel sini baringan dulu sayang." Ucap papa.
"Tidak mau papa." Kata Aksel sambil mengeratkan pelukkannya ke daddy.
"Heyy sebentar saja sayang." Ucap daddy sambil berusaha melepaskan tangan Aksel yang melingkar di lehernya.
"Aaaaaa tidak mau hiks hiks." Kata Aksel dan menangis.
"Stt cup jangan menangis babby iya nggak diperiksa kok." Ucap daddy sambil berdiri serta menggoyankan badan Aksel ke kanan dan kekiri dengan pelan tak lupa menepuk nepuk pantat Aksel.
"Hah rewel sekali kalau lagi sakit." Kata daddy dan merebahkan tubuh Aksel di sofa, sofanya bisa ditarik kok jadi tidak sempit. Papa yang melihat Aksel sudah tidur segera memeriksanya.
"Bagaimana pa keadaan adek?." Tanya abang.
"Kelelahan dan tadi kalian main air papa sudah menyuntikkan obat penurun panas semoga saja besok panasnya sudah turun." Ucap papa.
"Aaaaaa pengen gigit pipinya." Kata gege gemas karena kedua pipi Aksel memerah sambil membuka mulutnya dan mendekat kearah Aksel.
"Jangan nanti bangun gimana." Ucap mama sambil menarik telinga gege.
"Akhh iya iya mama enggak deh." Kata gege sambil memegang telinganya yang merah.
"Bwhahahahahaha rasain emang enak." Ucap abang.
"Sudah sudah kalian semua masuk kamar dan beristirahat." Kata daddy dan mengangkat Aksel menuju kamar kembar dan diikuti Alex.
"Adeknya jagain nanti kalau ada apa apa bilang sama daddy ya." Ucap daddy sambil mengencup pipi Aksel.
"Iya." Jawab Alex.
🌱
Pagi hari
Alex sudah bangun dari tidurnya tapi tidak dengan Aksel anak itu masih nyaman bergelung dibawah selimut tebalnya.
"Adek bangun dong mau berangkat sekolah enggak." Ucap Alex sambil menempelkan punggung tangannya di dahi dan leher Aksel.
"Aaaa abang nanti dulu masih ngantuk his." Kata Aksel.
"Yaudah nggak usah sekolah dulu aja badannya juga masih hangat." Ucap abang sambil membenarkan letak selimut Aksel.
"Nggak mau Aksel mau sekolah sekarang." Kata Aksel bangkit dari tidurnya ia segera mandi dan bersiap siap untuk ke sekolah. Sampai di ruang makan
"Lohh adek kok pakek seragam." Tanya papa.
"Yakan mau sekolah." Ucap Aksel dan mendudukkan dirinya disamping abang.
"Memangnya daddy kasih ijin." Kata daddy sambil menempelkan telapak tangannya di dahi Aksel.
"Mau sekolah pokoknya." Ucap Aksel.
"Masih hangat loh badannya dek besok aja ya." Kata daddy sambil membujuk.
"Aaaa mau sekolah pokonya." Ucap Aksel sambil menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan.
"Hahh iya tapi jangan nakal mengerti." Kata papa dengan nada pasrah.
"Iya papa." Ucap Aksel dengan semangat.
Mereka semua melakukan sarapan dengan tenang setelah selesai Aksel, Alex, gege, dan Rion segera berangkat ke sekolah tapi tiba tiba mereka dihadang 3 mobil berwarna hitam dengan orang orang bebadan besar.
"Gege mereka siapa?." Tanya Aksel.
"Gege tidak tau Alex kamu hubungi daddy cepat gege akan turun dan jaga Aksel." Ucap gege sambil turun dari mobil.
"Kalian semua ini siapa mengapa mengganggu jalan kami?." Tanya gege kepada orang orang tadi.
"Heyy nak serahkan saja anak yang bernama Aksel kepada kita dan kalian aman." Ucap salah satu dari mereka.
"Jangan mimpi anda." Kata Aksel.
"Hah serang." Ucapnya dan pasukkannya mulai menyerang gege.
Di mobil
Alex menghubungi daddy setelah tersambung.
"Hallo kenapa sayang." Kata daddy yang berada di sebrang sana.
"Dad kita dihadang seseorang di jalan*** dad cepat kesini." Ucap Alex.
"Apa iya dad akan segera kesana kalian hati hati." Kata daddy dan mematikan telfonnya sepihak.
Tiba tiba ada yang mengetok kaca mobil"Abang ta takut." Ucap Aksel yang memeluk abangnya dengan erat.
"Sttt adek jangan takut ya ada abang." Kata Alex dan mengelus punggung adeknya yang bergetar.
"Untung mobil sudah aku kunci." Ucap Rion.
Pyarrr
kaca mobil dipecah oleh orang orang tadi dan membuka pintunya dengan paksa setelah terbuka mereka menarik Aksel agar ikut dengannya."ABANG hiks hiks AAAAA NGGAK MAU OM LEPASIN hiks hiks ABANG." Ucap Aksel yang memberontak saat salah satu tangannya ditarik oleh mereka.
"Lepasin adikku bodoh." Kata Rion dan memukuli mereka tapi tenaganya tak cukup sehingga ia dipegang oleh salah satu dari mereka dan tak bisa berbuat apa apa sama halnya dengan gege jadi sekarang mereka hanya bisa mengandalkan Alex.
"Kemari anak manis." Ucap mereka dan menarik Aksel dengan kuat sehingga pegangan Aksel dengan Alex terlepas.
"ABANGG hiks hiks." Ucap Aksel setelah itu ia tak sadarkan diri karena mereka membiusnya.
"Brengsek jauhin tangan lo dari adek gue anjing." Kata Alex dan ingin menarik tubuh Aksel yang berada di gendong salah satu dari mereka.
"Diam nak." Ucap mereka sambil melempar bubuk ke mata Alex.
"Ayoo cepat sebelum ada yang datang." Kata salah satu dari mereka.
Tak lama setelah mereka pergi daddy, papa, papi, dan om cansel datang.
"Astaga kenapa bisa seperti ini dan dimana Aksel?." Tanya papi.
"Kalian terlambat Aksel sudah dibawa mereka." Ucap Alex.
"APA." Kata daddy.
"Hah ayo kita cari, anak itu belum sembuh sepenuhnya juga dan kalian cepat ayo masuk mobil tinggalkan saja mobil itu." Ucap papa.
Mereka terus mencari keberadaan Aksel.Ditempat lain.
"Bos ini anak yang bernama Aksel kami sudah mendapatkannya." Kata orang orang yang menculik Aksel dan menyerahkannya kepada bos mereka.
"Hahahahha bagus ternyata Ansell memiliki putra yang manis." Ucap seseorang yang dipanggil bos sambil mengambil alih Aksel dan menggendongnya ala bridal style.
"Kalau begitu kami permisi dulu tuan Kenzo." Kata orang orang tadi dan berlalu dari hadapan bosnya ahh ya nama bos mereka Kenzo Savier.
"Kamu sangat manis nak hahaha entah mengapa ada perasaan sayang saat melihat wajahmu." Ucap Kenzo dan merebahkan Aksel di kamarnya padahal kamar itu adalah kamar pribadinya dan hanya ia dan orang kepercayaan yang ia suruh untuk membersihkan kamar saja yang boleh masuk tapi apa ini entahlah.
🌱
Maafkan bila ada tulisan typo🙃
Jangan lupa bintangnya🤗