"woahh." Yana mengambil handphone di atas nakas, ia melihat sekarang pukul 8 pagi. Yana turun dari tempat tidur dan membuka tirai jendela setelah itu ia bergegas mandi, kalau ada yang tanya kenapa Yana bangun jam segitu karena sekarang weekend jadi ia bisa ngapain aja.
Kebiasaan Yana saat weekend adalah bersantai diatas kasur dan ditemani oleh sebuah buku novel, Yana memang terbiasa untuk mandi saat bangun tidur meskipun weekend ia tetep mandi karena menurutnya kalau ia tidak mandi setelah bangun badannya akan sakit semua.
Dilain tempat
Magika tengah Asyik menikmati sebuah alur cerita di mimpinya, tapi seseorang mengusiknya dan mengharuskan ia untuk membuka mata.
"Hallo apaan!? Ah bodo gue ngatuk," ucap Magika tak membiarkan seseorang diseberang sana untuk berbicara terlebih dahulu, setelah itu ia langsung mematikan telfonnya sepihak.
Ia kembali merebahkan kepalanya dan menutup matanya untuk masuk kembali ke alam mimpi.
Kembali ke Yana
Yana telah menyelesaikan mandinya ia langsung mendudukkan tubuhnya diatas kasur sambil membaca salah satu buku novel, tapi ia merasa ada yang kurang
"Oh ya camilan." Yana segera melangkah keluar kamar dan menuju ke arah dapur untuk mengambil camilan, ia melihat sang Ibu sedang memotong beberapa sayuran.
"Nyari apa Na?" Yana yang sedang mencari camilan meneh sekilas ke arah sang Ibu.
"Camilan Bu." Setelah dapat ia langsung melangkah menuju kamar, ia membawa 2 bungkus Snack sama 1 kotak susu.
Ia mulai membuka lembaran kertas pada novelnya tapi tak lama kemudian handphonenya berbunyi, ia melihat siapa yang memanggil.
Abang♡
Ia segera mengangkat telfon, karena sudah jarang abangnya tidak menelfon.
"Assalamualaikum dek," ucap keenan disebrang sana, Yana tersenyum dan membalas salam abangnya.
"Waalaikumsalam bang."
"Abang ganggu?" Yana menggeleng meskipun abangnya tidak bisa melihatnya sedang menggeleng.
"Enggak kok bang, Abang kapan balik?" Keenan tertawa setelah itu tiba tiba pintu kamar Yana terbuka menampilkan seseorang sedang tersenyum hangat.
Yana terkejut melihat abangnya yang berada di depan pintu kamarnya, Yana terdiam sambil memandangi abangnya dari atas hingga ke bawah.
"Hey Abangnya dateng kok malah diem," ucap Keenan yang masih terdengar di telfon karena panggilan mereka belum terputus.
Keenan melangkah menuju ke arah Yana dan ia memeluk Yana dengan pelukan hangat, Yana membalas pelukan Keenan.
"Wuihh banyak banget camilanya, gendut tau rasa loh." Ucap abangnya membuat Yana menyipitkan mata dan menyentil tangan Keenan yang hendak memakan Snacknya.
"Gendut tau rasa loh," cibir Yana sambil mengulang kata terakhir yang Keenan ucapkan, Keenan tertawa mendengar cibiran Yana.
"Kamu weekend cuman diem dikamar doang?" Tanya Keenan, Yana menganggukkan kepalanya.
"Ga bosen?" Yana menggeleng.
"Abang tumben balik?" Tanya Yana.
"Tadi di telfon nanya abang kapan balik?" Kini gantian Keenan yang mencibir Yana, Yana tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Yakan basa basi." Keenan menyipitkan matanya sambil menghadap ke arah Yana.
"Keenan, mandi dulu kamu habis olahraga belum mandi." Yana menatap sang Ibu sambil mengerutkan dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FakBoy
Teen Fiction⚠️Warning!!!! Cerita mengandung unsur candu, sekali baca langsung suka suka dan sukaa "perkenalkan nama gue Magika kalian ga perlu tau nama panjang gue, gue pindahan dari SMA 1 bangsa." Magika satu nama itu yang sering membuat onar di sekolah lamany...