"Assalamu'alaikum semua," Mereka semua langsung duduk kembali termasuk David dan Astrid.
Yang baru memasuki kelas langsung bingung ia menoleh ke arah belakang ternyata tidak ada siapa siapa, semua anak dikelas memandang dia dengan pandangan sinis.
"Napa mandangin gue gitu amat, ganteng gue ya?"
"Anjim banget loh, kita kira guru tadi." Ucap salah satu teman kelas Anjim, Anjim yang mendengar penuturan temannya tertawa sambil melangkahkan kaki menuju bangkunya.
"Kurang ajar emang," Dengus David membuat Anjim malah cekikikan.
"Gue geplak baru tau rasa lo," Ucap David sambil membuka HPnya.
"Ampun bang jago," David menatap Anjim tajam setelah itu ia berdiri dan berjalan ke arah Anjim.
Semua anak yang ada di kelas itu langsung menatap kearah David dan Anjim termasuk Yana dan Magika.
"Ka bantuin cepet," Ucap Yana sambil menarik baju Magika karena Yana pernah melihat David memukuli adik kelas karena ga sengaja menyenggol David sampai membuat minuman yang David pegang tumpah.
"Lah orang belum tengkar kok," Kata Magika santai sambil menatap David dan Anjim.
"Lo cari masalah sama gue mau ketemu tonjokan gue?" Ucap David sambil memperlihatkan tangannya yang terkepal.
"Vid tadi kan cuman becanda, gue minta maaf deh." Kata Anjim dengan kedua telapak tangan di tempelkan🙏.
"Bercanda lo ga lucu sama sekali, disini ada yang ketawa? Kagak kan?."
"Iyya gue minta maaf," David mencengkram kerah baju Anjim.
Magika yang asyik menonton diganggu terus oleh Yana sampai baju Magika yang tadinya tidak rapi menjadi tambah tidak rapi lagi karena tarikan Yana, Magika menghela nafas setelah itu ia bangkit dari duduknya.
"Gitu dong temennya dipisahin," Kata Yana sambil menatap Magika dengan sumringah.
"Siapa yang mau misahin David, orang gue mau ke toilet." Yana langsung menatap datar Magika membuat Magika reflek mencubit pipi Yana.
Tapi sebelum Magika menyentuh pipi Yana, Yana menepisnya terlebih dahulu "ish."
"Hahahaa, iye iye gue pisahin. "
"Kenapa jantung gue berdetak nya cepet banget, apa gue punya riwayat jantung?" Tanya Yana pada dirinya sendiri.
Yana melihat kembali ke arah Magika sudah berjalan menuju David dan Anjim, Magika menarik belakang kerah David membuat David menoleh ke arah Magika.
"Apaan?" Magika menatap Datar David.
"Gue mau bolos lo ikut ga?" Tanya Magika membuat David melepaskan cengkraman kerah baju Anjim.
"Tapi gue belum ngasih nih orang pelajaran," Magika menatap Anjim setelah itu ia menatap sang sahabat.
"Habis ini juga dia di kasih pelajaran sama guru," Hampir seluruh anak kelas yang mendengar ucapan Magika hendak tertawa tapi mereka tahan karena suasana sedang tidak pas untuk mereka tertawa.
"Bukan pelajaran itu mak--"
"Lama tinggal, " David menghela nafas ia menatap Anjim setelah itu pergi dari kelas.
"Jasik ditinggal gue," Ucap Magika saat melihat David meninggalkannya begitu saja tapi setelah itu Magika langsung cepat cepat keluar kelas takut guru datang.
»»——⍟——««
"Nanti malem ada balapan, ikut?" Tanya David sambil menghembuskan asap rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
FakBoy
Dla nastolatków⚠️Warning!!!! Cerita mengandung unsur candu, sekali baca langsung suka suka dan sukaa "perkenalkan nama gue Magika kalian ga perlu tau nama panjang gue, gue pindahan dari SMA 1 bangsa." Magika satu nama itu yang sering membuat onar di sekolah lamany...