FkBy 17

2 1 0
                                    

"Ka udah Lo balik biar gue yang gantiin," ucap bang Ikram.

Mulai dari tadi siang sampai jam 8 malam Magika masih stay di Bengkel, ya di bengkel memang lagi ramai tapi biasanya Magika akan pulang waktu sore dan kembali lagi sehabis magrib.

"Nanggung bang, bentar lagi kelar." Ucap Magika membuat Ikram mau tak mau diam dan memperhatikan Magika yang tengah fokus memperbaiki sebuah montor, menurutnya Magika ini adalah anak yang giat dalam menekuni sesuatu yang ia sukai.

Padahal tanpa bekerja di bengkel pun Magika bisa meminta hal yang ia inginkan kepada ke dua orang tuanya, tapi sejak 1 tahun yang lalu lebih tepatnya saat ia ditinggalkan oleh seseorang yang ia sayangi. Magika jadi berubah 180° untuk menjadi seseorang yang pantang menyerah dan melakukan hal sendiri selagi bisa.

"Beres, mas ini montornya di cek dulu apa ada yang kurang." Kata Magika pada pemilik montor.

"Udah enak kok mas," ucap sang pemilik montor membuat Magika mengangguk dan tersenyum senang.

Setelah itu Magika duduk di sebelah bang Ikram yang sedang merokok, bang Ikram menoleh ke arah Magika.

"Mau?" Tawar bang Ikram pada Magika sambil menyodorkan sebungkus rokok.

"Enggak, gue mau balik ya bang." Bang Ikram mengangguk, sesudah itu Magika berdiri dan berjalan ke arah loker yang disediakan untuk menaruh barang.

Ia mengambil backpack miliknya saat ia membukanya, Magika langsung menepuk jidat.

"Kok gue bisa lupa ngembaliin ini," ucap Magika sambil memegang sebuah handset berwarna abu abu.

Magika langsung memasukkan kembali handset itu kedalam backpack miliknya setelah itu ia segera pergi meninggalkan bengkel untuk mengembalikan handset abu abu milik seseorang yang akhir akhir ini selalu dekat dengannya.

Sesampainya ia di dekat rumah pemilik handset, Magika tidak segera turun dari atas montor. Ia lebih memilih diam diatas montor dan menatap rumah pemilik handset abu abu.

Tak lama pintu rumah yang sedang ia tatap terbuka, Magika sedikit menyunggingkan senyum. Ia lantas turun dari montornya dan sembunyi di balik sebuah pohon dekat dengan tong sampah.

»»——⍟——««

"Yana, ibu bisa minta tolong buangin sampah?"

"Iya Bu," jawab Yana.

Setelah mengambil sampah, Yana segera keluar rumah. Saat membuka pagar, Yana melihat sebuah montor yang sedang terparkir di dekat pos ronda yang tak jauh dari rumahnya, sepertinya ia sering melihat montor itu.

"Montor sapa ya? perasaan ga ada orang," ucap Yana sambil melangkah ke arah tong sampah.

Saat Yana membuang sampah, tiba tiba....

"Duarr."

Yana terkejut dan membalikan badan, ternyata oh ternyata si biang kerok.

"Kaget ya kan?" Ucap Magika sambil terkekeh membuat Yana langsung memukul Magika.

"Ehh ampun ampun," Yana menghentikan pukulannya dan menatap tajam Magika.

"Lo tuh nyebelin banget jadi orang."

"Harus," ucap Magika sambil melangkah ke arah pos ronda.

Magika berbalik dan melihat Yana yang hanya diam menatap ke arahnya, Magika lantas menarik Yana dan membawanya ke pos ronda.

FakBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang