Vol.01

19.3K 934 11
                                    


Namaku Zen, sekarang umurku 20 tahun. Di saat usiaku menginjak 15 tahun, aku terpaksa menjaga jarak dengan kaum sejeniskuㅡlaki-laki. Ketika bersekolah, aku hanya berkumpul dengan teman perempuan dan sebisa mungkin menghindari ajakan dari teman laki-laki

Antara percaya dan tidak, aku adalah omega. Oleh karena itu, aku selalu melindungi diri dari hal-hal yang bisa saja menjerumuskanku kedalam masalah besar.

Apalagi kalau heatku datang, wangi feromon tubuh lebih menggoda dan gairah ikut meningkat. Ini bisa saja menarik perhatian para alpa yang mungkin ada disekitar. Hanya dengan mengkonsumsi obat khusus heat untuk meredakannya. Memang sangat menyiksa untuk, tapi ini untuk kebaikanku juga.

Bahkan kedua orang tua selalu memperhatikan pergaulanku.

Sampai pada waktu itu saat lulus SMA, ayah dan ibu tidak mampu untuk membiayaiku masuk kuliah. Aku juga mengerti betul. Keadaan ekonomi keluarga dan jumlah anggota keluargaku yang bisa dibilang banyak, memiliki 4 orang anak.

Kerja setelah lulus SMA tidak masalah bagiku. Bekerja menjadi seorang kasir di sebuah toserba dan aku juga mulai memberanikan diri untuk bergaul dengan beberapa pria. Tapi dua tahun kemudian, ayah sakit keras dan akhirnya pergi meninggalkan kami. Terasa seperti pukulan berat, kini aku menjadi tulang punggung keluarga.

Disinilah aku. Sepulang dari bekerja, aku pergi sendirian ke bar untuk menenangkan diri dengan memesan segelas minuman beralkohol. Jujur saja, ini pertama kalinya aku minum.

Duduk sendiri sembari meneguk minumanku. Walau ini pengalaman pertama kali minum, tapi aku nekat melakukannya.

Author POV

Penglihatan Zen mulai kabur. Seharusnya dia langsung pulang ke rumah karena heatnya sedang kambuh, bahkan melupakan obat khusus miliknya di rumah.

Badan Zen mulai terasa panas, juga sedikit rasa mual. Entah itu karena efek heatnya atau alkohol yang telah ia minum.

"Duduk sendirian?" di penglihatan Zen, samar-samar melihat seorang pria yang sudah duduk di kursi sebelahnya.

"Ah iya, mau minum juga? Enak, apalagi kalau pergi ke kebun binatang," pembicaraan Zen pun sudah mulai meracau dengan nafas terengah-engah pada pria yang duduk disebelahnya.

"Gak, kamu aja yang minum," jawab pria tadi, sembari memangkukan kepalanya dan menatap kearah Zen.

"Wangi feromon omega, apa dia lagi masa heat?" pria itu membatin, diikuti senyuman licik terukir di wajahnya.

"Ya udah kalau gak mau," Zen kembali menengguk minuman alkoholnya lebih banyak lagi, hingga tersedak.

Sudah 15 menit lamanya, pria itu masih duduk dengan menatap Zen yang semakin lama semakin tak sadarkan diri. Semakin meracau tak jelas dari sebelumnya.

"Hwaa uang sialan! Gak guna! Aku emang gak guna.. Persetan dengan omega.. " racau Zen, di susul tangisan kecil. Beberapa kali, pria itu memperhatikan tangan Zen yang terus menyentuh sesuatu dibalik celana.

"Butuh uang ya? Kalau ikut aku, pasti kamu dapet uang, gimana? Mau?" dengan pikiran yang sudah mulai tak sadarkan diri, tanpa pikir panjang Zen langsung mengangguk setuju.

Terukir jelas senyuman licik dari pria tersebut.

"Pak, tolong tunggu di depan," pria asing itu telah menelepon seseorang yang ada di seberang sana.

Mereka berdua bangkit berdiri dan tubuh Zen yang sudah lemas dipapah, keluar dari bar. Di depan pintu bar terlihat mobil yang
sudah menunggu mereka berdua dan keluar seseorang yang dengan sigap membukaan pintu mobil.

"Tuan Aaron mau kemana lagi?"

"Langsung pulang," jawabnya dengan nada datar.

Sementara itu, Zen terus meracau tidak jelas sepanjang perjalanan. Tanpa sadar, tangan Zen menyentuh sesuatu di balik celana Aaronㅡsi pria asing di bar.

"Kamu nakal ya, lebih tepat omega yang nakal," wajah Zen disentuh lembut oleh Aaron, tampak wajah Zen yang terlihat sayu.

"HOEKKK"

"The fuck!" umpat Aaron, melihat Zen mengotori celana dan jas miliknya dengan muntahan, "Pak, tissue tissue"


••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Malam itu, di bawah redupnya cahaya lampu kamar. Aaron menatap Zen secara intens, menggenggam tangan Zen. Ciuman yang lembut, semakin mendalam, membuat nafas masing-masing saling memburu.

Dalam sekejap, dunia terasa seperti memudar. Hanya ada mereka. Menikmati malam yang panjang.



TBC
Edit February 1

Meet You Again [M-Preg] ーTAMATーTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang