08. Rencana

217 91 20
                                    

Isa berjalan gontai ke arah kelas. Ia tak rela menghitamkan kembali rambutnya yang ia cat. Padahal ia sangat suka dengan warna tersebut. Walaupun kemarin tidak sempat ketahuan BK, bisa saja hari ini ia diseret tiba-tiba kalau rambutnya masih di cat.

"Isa!"

Baru saja kakinya ingin memasuki ruang kelas, dari belakangnya terlihat sosok Yuna yang berjalan tergesa ke arahnya. Setelah tiba ditempatnya, Yuna langsung menepuk pundak Isa keras.

"Akhh! Sakit goblok!" Teriak Isa begitu merasakan sakit dipundaknya. Sepertinya Yuna punya dendam tersendiri terhadap Isa.

Bukannya langsung menjawab perkataan Isa, Yuna malah mencubit pipi gadis itu. Entah mengapa setiap melihat pipi berisi milik Isa, rasanya Yuna tak tahan untuk mencubitnya.

"Bodo amat sih" Yuna menjawab dengan muka menjengkelkan, tak lupa kedua bola matanya yang berputar jengah.

"Gue aduin pacar Lo, mau?" Ancam Isa yang sudah tak tahan dengan wajah tanpa dosa milik Yuna.

Begitu mendengar penuturan Isa, Yuna langsung membelalakkan matanya. Bisa berabe kalau pacarnya mengetahui kelakuannya di sekolah. Yah, pacarnya itu sedikit posesif.

"Eh, jangan dong" pinta Yuna dengan wajah memelas sembari memegangi pundak Isa yang ia tepuk tadi.

"Lo mau apa? Ntar bakal gue beliin" pasrah Yuna. Ia dan pacarnya itu beda sekolah tetapi sudah menjalin hubungan kurang lebih satu tahun. Apa boleh buat, mereka sama-sama saling suka. Walaupun ada kesibukan masing-masing, mereka mencoba untuk tetap peduli satu sama lain. Dan kadang itu membuat Isa sedikit iri, mengingat belum ada lelaki yang pas untuk perasaannya singgah nanti.

"Beneran nih?" Tanya Isa lagi.

"Beneran!"

"Harus ikhlas ya?" Tanya Isa memastikan. Yuna pun hanya bisa menghela napas dengan jawaban yang akan ia dengar dari mulut Isa.

"Iya"

"Seblak dua bungkus sepulang sekolah!"

"Eh anjir!" Yuna langsung mengejar Isa yang sudah terlebih dahulu melarikan diri ke dalam kelas. Ah, tapi tidak apa-apa mentraktir Isa. Toh, rekeningnya baru diisi oleh ayahnya semalam.













***

Hidup Sultan Jake

Jake
Besok bawa apa aja nih

Sunoo
Anjim

Kan lu yang ngadain
acaranya

Ngikut

Jake
Gue bingung astaga

Gue lupa minta uang saku
tambahan ke papa gue

Tai

Heh gimana

Sunoo
Emang sialan Lo Jake

Pakek acara lupa segala

Uang Lo kan banyak

Bukannya disini yang
paling tajir tuh elo ya Jake

Jake
Anjir Lo berdua

HALCYONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang