19. Pertemuan Pertama

74 51 8
                                    

⚠️
//Trigger Warning//
Penculikan, Stalker




Sunghoon melajukan motornya dengan cepat ke rumah Isa. Ia tahu Isa sedang tak di rumah, bisa jadi mamanya Isa tahu gadis itu pergi kemana.

Setelah sampai ditempatnya, Sunghoon dengan tergesa mematikan motornya lalu mengetok pintu rumah beberapa kali. Nampaknya tak ada seorangpun yang berada di rumah tersebut.

"Arghhh sial!!" Umpatnya. Kakinya menendang udara dengan perasaan sangat jengkel. Ia yakin bahwa gadis itu  sedang dalam bahaya. Sunghoon yakin dari awal ada yang tidak beres dengan lelaki yang bernama Jisung itu.

Sampai ia menyadari siapa seseorang yang dekat dengan bedebah sialan itu.

Ia mengambil ponselnya dengan cepat yang berada di saku jaketnya. Jemarinya menggulir daftar nama kontak dan nama Yuna yang ia pilih.

Sunghoon menelepon gadis tersebut. Kalau sampai gadis ini juga tak tahu dimana keberadaan Jisung dan Isa. Mungkin dirinya akan mengamuk dan menyalahkan dirinya sendiri. Merutuki segala keteledoran yang ia buat karena tidak becus menjaga sahabatnya dengan aman.

Merasa panggilannya sudah tersambung, Sunghoon cepat-cepat angkat bicara.

"Jisung dimana?!" Lelaki itu sudah habis kesabaran. Ia sudah tak ingin lagi mendengar segala macam alibi dari gadis menyebalkan satu itu.

"Hah? Orang tuh kalo telp-"

"JISUNG DIMANA?!!" Teriaknya di telepon. Yang berada di seberang pun terkejut bukan main. Apa terjadi suatu masalah sampai-sampai Sunghoon mencari sepupunya itu malam-malam begini.

"Gue gak tau..."

"Lo ga usah pura-pura bego! Cepet jawab!!"

"Gue bener-bener nggak ta-" tunggu, sepertinya gadis itu tahu Jisung pergi kemana. Karena kemarin sempat ia tanyai. Namun, ada yang aneh dari gelagat Jisung kemarin. Sepertinya Yuna dapat berasumsi kalau ada hal buruk yang tengah terjadi. 

"TUNGGU!!  Gue tau!!" Jawab Yuna.

"Tapi sebelum itu sebaiknya kita kesana bareng-bareng, kita panggil yang lain juga"

Terdengar helaan napas dari Sunghoon. Lelaki itu tak berpikir jernih untuk saat ini.

"Cafe...."







Waktu berlalu begitu cepat. Setelah kebut-kebutan di jalan selama sepuluh menit, Sunghoon akhirnya tiba di sebuah cafe kecil yang letaknya cukup jauh dari pusat kota. Ia segera mematikan motornya dan berlalu begitu cepat menuju cafe tersebut.

Namun, yang ia temui hanyalah bangunan kecil yang sudah tertutup rapat. Cafe itu telah tutup dan Sunghoon makin kesal karena tak menemukan gadis tersebut.

"BAJINGAN!!"

Kakinya menendang keras pintu cafe walau kacanya tak sampai pecah. Rambutnya ia remas kuat dengan satu tangan. Dirinya marah bukan main saat ini.

"Sialan lu Jisung!! Jangan sampai Lo lolos dari gue!!!! ARGHHH!" Sekali lagi, tungkai Sunghoon dengan entengnya menendang pintu cafe untuk meluapkan amarahnya.

Disamping itu, Yuna, Ningning, Jake, dan Sunoo baru saja tiba.

"SUNGHOON!!" Teriak Sunoo, lelaki yang lebih muda itu berlari ke arah Sunghoon begitu turun dari mobil yang disetir oleh Jake. Sunoo kaget bukan main ketika mendengar kabar dari Yuna kalau Isa saat ini tengah hilang. Dan lelaki itu lebih terkejut lagi melihat Sunghoon duduk di teras cafe sembari menundukkan kepalanya.

HALCYONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang