Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dan saat ini Isa dan teman-temannya sedang sibuk mempersiapkan ulang tahun sang tuan rumah.
Sebenarnya tidak semua persiapan dimulai dari nol. Saat mereka ingin memulai mendekor taman belakang yang akan dijadikan sebagai tempat perayaan ulang tahun Jake, taman itu sudah terlebih dahulu dihiasi dengan bangku-bangku cantik dan hiasan disekitarnya.
Isa sampai dibuat melongo. Menurutnya ini sama seperti menghadiri ulang tahun setiap anak kecil yang termasuk tetangganya. Apalagi hiasan-hiasan yang menggantung itu didominasi oleh warna biru muda. Memang benar-benar bocah.
"Nggak salah, nih?" Tanya Sunghoon begitu sampai di taman sambil membawa sekotak kardus yang isinya taplak meja berwarna pink.
"Lo kek anak kecil aja, Jake. Malu gue, masa warnanya pink, sih?" Tanya Sunghoon sambil meletakkan kardus itu di meja yang tepat berada didepannya.
"Ya jangan salahin gue tolol, ini Daddy gue semua yang atur" cerocos Jake. Yah, bahkan Jake sendiri saja merasa malu. Tapi karena ia tak ingin melewatkan momen berharga ini, jadi, dia menekan rasa malunya itu.
Sunghoon menghela napas dan beralih dari tempat itu. Ia menemukan Isa yang tengah sibuk menata minuman bersama Ningning di dekat kolam. Ingin ia mendekat, namun sialnya ia keduluan lagi. Siapa lagi kalau bukan Jisung.
Sunghoon melihat dari jauh kalau Jisung tengah membisikkan sesuatu kepada Isa. Namun ia tak mendengarnya. Begitu Jisung sudah selesai bicara, Isa langsung menganggukkan kepalanya entah untuk apa.
Setelah mengamati mereka dari jauh, rupanya Jisung menyuruh Isa ke kamar mandi untuk menemani Yuna yang sudah terlebih dahulu berada disana.
Ah, hampir saja Sunghoon berpikiran yang tidak-tidak. Lelaki itu menghela napas dan berbalik. Namun baru saja ia menghadap belakang, ia sudah dikagetkan dengan keberadaan makhluk hidup yang manis wajahnya namun minus akhlaknya.
"Lo, stalking Isa, kan? Iya, kan?" Tanya Sunoo sambil tersenyum dan menunjuk kepada Sunghoon. Sunghoon yang merasa kepergok itu langsung berdehem dan membenahi letak jaketnya. Sunghoon mengalihkan pandangan, ia bingung harus menjawab bagaimana, tapi hal itu memang benar.
Dengan sekenanya, Sunoo langsung memukul bahu kiri Sunghoon kuat-kuat hingga membuat sang empu kesakitan. Sunoo memang sengaja melakukannya supaya si Sunghoon ini sadar kalau dia harus mengungkapkan perasaannya supaya tidak terjebak zona teman.
"Bahkan Lo lebih tolol daripada Jake" ucap Sunoo seraya memberikan raut wajah yang meremehkan.
"Apa nih? Kok kuping gue gatel?"
"Kalo Lo emang ga berani buat nyatain ke Isa, biar gue wakilin aja. Gemes gue ngeliat kalian berdua"
Mendengar penuturan Sunoo, Sunghoon langsung membelalakkan matanya. Siapa yang ingin menyatakan perasaan? Disini, kan, Sunghoon cuma mengamati dalam diam. Apakah salah?
"Nyatain apa, sih? Gue nggak paham" Sunghoon mencoba mengalihkan topik. Yah, dia jadi bingung sendiri karena ucapan Sunoo.
Sunoo yang mulai geram itu tanpa permisi langsung menarik lengan Sunghoon untuk pergi ke suatu tempat.
"Sini, Lo suka sama Isa, kan? Biar gue yang bilang!"
Seketika otak Sunghoon berhenti berkerja. Hanya tubuhnya saja yang ditarik-tarik oleh Sunoo entah kemana. Ada dua perasaan yang muncul dalam benaknya saat ini. Yaitu perasaan senang dan bimbang.
Tapi kesadarannya kembali ketika Sunoo berteriak lumayan kencang.
"ISA!! SUNGHOON MA-..."
Segera, Sunghoon membekap mulut Sunoo sebelum lelaki itu melanjutkan perkataannya. Ah, bisa gila Sunghoon kalau Sunoo benar-benar melanjutkan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALCYON
Fanfiction❄️ [TAMAT] 𝒾𝒹𝓎𝓁𝓁𝒾𝒸𝒶𝓁𝓁𝓎 𝒸𝒶𝓁𝓂 𝒶𝓃𝒹 𝓅ℯ𝒶𝒸ℯ𝒻𝓊𝓁; 𝓈𝓊ℊℊℯ𝓈𝓉𝒾𝓃ℊ 𝒽𝒶𝓅𝓅𝓎 𝓉𝓇𝒶𝓃𝓆𝓊𝒾𝓁𝓁𝒾𝓉𝓎 "Gue suka sama Lo" "..."