16. Shock

117 67 13
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Banyak anak murid yang berkeluyuran mengelilingi kantin.

Isa yang tadinya duduk melamun, tiba-tiba tersadar begitu ada yang mendobrak mejanya.

"Woi, sa, temenin ngantin dong!" Teriak Sunoo tanpa sopan didekat telinga Isa. Gadis itu menraik napas pelan-pelan sebelum akhirnya mengeluarkan kata. Untung, temannya ini titisan surga, kalau bukan sudah Isa banting hingga remuk semua tulang lelaki itu.

"Sunoo..." Panggil Isa dengan nada yang halus dan pelan disertai senyum termanisnya. Iya, senyum termanis yang cocok untuk memukul seseorang.

"Iya, mommy..." Jawab Sunoo, bahkan senyumnya tak kalah manisnya dengan punya Isa, sehingga membuat kedua matanya menyipit.

"Lo..." Ucap Isa lagi, namun kini dengan memperlihatkan giginya yang rapi. Bahkan senyumnya kini lebih lebar dari yang tadi.

Mungkin sebagian orang yang melihatnya akan menganggap mereka gila. Atau bisa juga mereka sedang lomba tersenyum siapa yang paling manis. Tapi tidak, murid-murid di kelas mereka sudah tahu bagaimana watak Sunoo, jadi tidak terlalu kaget.

"Yes, mom..." Jawab Sunoo lagi, namun kini dengan tingkah yang diimut-imutkan. Kebanyakan orang yang suka nonton Drakor maupun sesuatu yang berhubungan dengan Korea, biasanya menyebutnya aegyo. Itulah yang dilakukan oleh Sunoo sekarang.

Kedua telapak tangannya menopang dagu tak lupa mengedipkan kedai matanya secara cepat. Namun, itu tak mempan untuk Isa.

Tak menunggu satu detik, wajah Isa yang mulanya dipenuhi dengan senyuman ingin memukul seseorang itu kini berganti dengan wajah datar seperti ingin memakan seseorang.

"SUNOO!!! GAK MEMPAN BEGOO!!"

Isa berteriak sekencang mungkin, membalas dendam pada apa yang Sunoo lakukan beberapa menit yang lalu.

Bug

Bug

Gadis itu memukul Sunoo tanpa henti hingga membuat sang empu mengaduh kesakitan. Isa memukulnya dibagian punggungnya dan itu lumayan keras.

"Ampun, mommy!" Pinta sunoo seperti anak kecil yang tak ingin dimarahi oleh mamanya karena melakukan kesalahan.

"MOMMY, MOMMY GUNDULMU!!!"

Mungkin kalian akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka kejar-kejaran mengelilingi ruang kelas tanpa henti layaknya kucing dan tikus di animasi kartun yang biasa tayang di televisi.

"AWAS LU SUNOO!!"

"AMPUN MOMMY!"

"GUE BUKAN EMAK LU!!"

Para murid yang menontonnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah absurd kedua remaja itu.

Sampai akhirnya, Sunoo memilih untuk lari keluar kelas. Jujur, sebenarnya Sunoo lebih suka menjahili Isa seperti ini. Dan lagi sebagai teman, Sunoo sedikit risih ketika melihat Isa melamun seperti tadi.

Isa yang melihatnya juga ikut lari keluar kelas mengejar Sunoo. Namun naasnya, keberuntungan tak berpihak kepadanya. Disaat ia berlari, Isa tak fokus pada apa yang ada dibawahnya. Lebih tepatnya kaki Isa menabrak sebongkah batu bata yang tak tahu siapa yang menaruhnya disitu. Alhasil tubuh Isa limbung.

"ISA!!"

"AAAA!!"

Grep

Isa merasa dirinya jatuh ke lantai. Tapi apa yang dia rasakan berbeda. Sepertinya ada yang memegangi punggungnya sehingga tulangnya tak remuk menabrak kerasnya lantai.

HALCYONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang