06. Pasar

278 110 27
                                    

Letak matahari tepat berada di arah jarum jam pukul 12 di atas sana. Hanya segelintir kendaraan yang berlalu lalang mengitari jalan. Saking panasnya, beberapa orang lebih memilih untuk tinggal di rumah daripada keluar hanya untuk membakar kulit saja.

Tapi tidak bagi beberapa pria remaja ini. Mereka bertiga memilih untuk membuat janji main di rumah Jake. Salah satu remaja yang terkenal dengan kekayaannya. Walaupun kaya, sebenarnya ia tidak sombong, tapi ya walaupun juga tidak terlalu baik hati, ia hanya bersikap seperlunya kepada orang yang benar-benar membutuhkan dia.

"Jake! Ini sirupnya dimana?" Teriak Sunoo. Lelaki itu haus sekali, bahkan dengan nyamannya ia membuat gaduh di rumah orang.

Yang merasa namanya dipanggil itu langsung mendecak. Jake sendiri heran padi dirinya. Kok bisa ya mempunyai teman yang banyak omong seperti Sunoo. Jake pun memilih untuk berdiri dan menghampiri temannya yang masih bingung mencari-cari di dapur.

Tanpa menjawabnya, Jake langsung bergegas menghampiri kulkas, membukanya dan mengambil sebotol sirup berperisa jeruk dari dalam. Ketika Sunoo melihat apa yang dipegang Jake, lelaki itu langsung memasang muka masam.

"Kok jeruk, sih?" Keluhnya. Padahal lelaki itu sangat anti apapun yang berbau jeruk. Ia tak suka, entah itu makanan, minuman, atau bau.

"Terus mau Lo apa?" Tanya Jake dengan geram. Tangannya membuka kembali kulkas yang ia tutup. Terdapat beberapa minuman disana, mulai dari sirup, jus, hingga minuman dewasa.

"Eh, Lo suka mabok ya?" Tanya Sunoo dengan lantangnya begitu dia melihat botol wine di dalam sana. Mulut yang menganga ia tutup dengan tangan kanan, tangan satunya ia gunakan untuk menunjuk minuman itu.

Semakin geram dengan perilaku temannya itu, tangan Jake reflek menoyor ringan kepala Sunoo. Sebenarnya ia tak terlalu kencang, namun juga namanya Sunoo, lelaki itu melebih-lebihkan hingga berteriak sangat kencang.

"Goblok! Itu punya papa gue!" Jake sudah terlewat kesal. Dia memutuskan untuk kembali ke ruang tamu dan melanjutkan bermain PS-nya.

"Lah kok ditinggal?" Bibir sunoo mengerucut. Lelaki itu segera menampakkan raut muka memelasnya tanpa diminta.

"Sana, minum air toilet aja!"

"Jake bego!"

"Santai kebo!"

Dikatai seperti itu, Sunoo malah lebih menyebikkan bibirnya tak lupa mukanya ia tekuk. Kok jadi gini, sih? Padahal dia kan hanya ingin minum saja, tapi malah jadi bertengkar.

Tetapi niatnya untuk minum itu tak sirna. Tangannya mengarah ke pintu kulkas dan membukanya pelan. Masa bodo kalau dia sedang berada di rumah orang, yang penting hausnya hilang.

Saat Jake tengah asiknya memencet berbagai tombol yang ada di tangannya. Terdengar suara langkah kaki dari luar. Ketika Jake menengok, terpampanglah Sunghoon yang tengah menenteng satu kantong kresek yang berisi jajanan itu.

"Assalamualaikum"

Sunghoon langsung mengarahkan tungkainya menuju Jake. Kantong kresek yang ia bawa, ia letakkan di sampingnya. Sebelum berangkat kesini tadi, ia sempat mampir ke toko swalayan untuk membeli beberapa jajanan yang ingin ia makan.

"Wah, bawa apa aja Lo?" Jake yang sempat melihat kantong kresek tersebut langsung menjeda permainannya dan beralih pada Sunghoon.

"Bawa bom, mau?" Dengan ekspresi datar, Sunghoon berucap ke Jake. Yang mendengarnya itu langsung merubah mimik wajahnya julid. Jake menaruh satu telapak tangannya dan mengubah raut mukanya menjadi datar dan sedikit senyum tipis yang menjengkelkan. Jangan lupakan tatapan matanya yang juga ikut menjengkelkan.

HALCYONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang