Sensei Marah?

760 103 27
                                    

Anak-anak TK Ansuta memandangi sensei mereka yang hari ini tidak terlihat seperti biasanya. Wajahnya terlihat masam dan menakutkan (menurut mereka). Sebagian ada yang takut, sebagian ada yang tidak peduli, sebagian ada yang biasa saja.

"Cencei kenapa ya?" Tanya Hajime

"Mungkin dia lapal daze," Jawab Mitsuru

Naomi sensei sedang memeriksa tugas menulis yang baru saja dikumpulkan oleh anak-anak muridnya. Wajahnya yang terlihat masam dan aura yang menyeramkan pun tidak hilang darinya.

BRAK

Tiba-tiba saja Naomi sensei menggebrak meja dengan kuat. Para murid langsung kaget mendengarnya.

"HIIRO! SUDAH BERAPA KALI SENSEI MENGAJARIMU CARA MEMEGANG PENSIL DENGAN BENAR?! KENAPA TULISANNYA MASIH KACAU BEGINI?!"

Hiiro yang baru saja dibentak langsung berkaca-kaca matanya. Siap untuk menangis, tapi langsung ditenangkan oleh Rinne.

Gini-gini Rinne tipe sayang adek.

"NIKI! KENAPA BUKUMU MALAH KAMU GIGITIN KAYAK GINI?!"

Naomi sensei menunjukkan buku tulis Niki yang ujungnya terlihat seperti bekas gigitan. Bahkan tulisan yang ada dibuku itu menjadi buram karena basah.

"Lapal ssu~" Dengan entengnya Niki malah menjawab Naomi sensei.

"TSUKASA! KOHAKU! MIKA! MAYOI! HINATA! KENAPA BUKU KALIAN BANYAK BEKAS COKLAT DAN KUE?!"

Kali ini giliran para pecinta manis yang kena marah. Tsukasa, Mika, dan Mayoi sih langsung nangis karena takut. Sementara Kohaku dan Hinata hanya diam gemetaran.

"IZUMI! BUKUMU MALAH PENUH DENGAN GAMBAR MAKOTO! AKU MENYURUHMU MENULIS KATA YANG SENSEI SEBUTKAN, BUKAN GAMBAR MAKOTO!"

"Chou uzai~"

Izumi menyebut itu dengan nada pelan. Sebenarnya ia takut dengan bentakan Naomi sensei. Khawatir udangnya jadi sasaran lagi.

Sayangnya suara itu terdengar oleh Naomi sensei.

"HEH! BERANI MELAWAN KAMU?!" Ucap Naomi sensei sambil berjalan mendekati Izumi.

Murid yang lainnya sih langsung menghindar. Takut jadi sasaran Naomi sensei.

Dengan cepat Naomi sensei langsung menarik telinga Izumi dengan tenaga yang sebenarnya tidak besar, tapi bagi seumuran mereka, itu menyakitkan.

"Ittai..."

"Masih mau berani melawan?!"

"Hueee..."

Naomi sensei melepas tarikan tersebut. Kemudian berjalan keluar dari kelas.

Pintu itu ia tutup dengan tenaga yang kuat. Hingga para murid kembali terlonjak kaget.

Yang tadinya masih biasa saja atau tidak peduli pun jadi ikutan ketakutan dan mau nangis.

Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada sensei mereka hari ini. Padahal biasanya kalau pun mereka melakukan kesalahan juga sampai tidak sekasar ini. Paling hanya ucapan yang tegas atau tindakan hukuman yang membuat orang jera tanpa melukai fisik.

Tapi kali ini... Benar-benar sangat seram.

"Gi-gimana ini?" Tanya Mao yang matanya udah berkaca-kaca.

Makoto yang duduk di sebelahnya udah nangis dalam diam. Air matanya keluar deras, tapi ia tidak bersuara apapun.

Sama seperti Mao, Ritsu pun berusaha keras agar tidak menangis.

"HUEEEE..."

Shinobu, Sora, Tori, Aira, Hajime, Tomoya, dan Mitsuru udah nangis kenceng. Nazuna, Kanata, dan Tsumugi mencoba menenangkan mereka, tapi mereka sendiri juga mau nangis.

"Helo ndak boleh nangis.. Helo ndak boleh nangis.." Chiaki dari tadi bergumam begitu, padahal dari tadi juga air mata mengalir.

Seketika ruang kelas ini dipenuhi derai air mata dari semua murid. Hanya Nagisa, Tatsumi, dan HiMERU yang tidak menangis sama sekali. Mereka hanya gemetaran metakutan.

---

Sementara itu Naomi sensei yang sedang di atap gedung sekolah.

"MAUMU APA WAHAI ENSBAS??!!"

Suara teriakan menggelegar terdengar dari atap tersebut. Apalagi Naomi Sensei menggunakan Speaker berukuran besar yang biasa digunakan untuk acara panggung.

Bisa kalian bayangkan seberapa besar suaranya.

Naomi sensei tidak peduli dengan protes orang lain.

Ia hanya ingin melampiaskan amarahnya karena gagal paham dengan kemauan misi game yang kagak jelas.

---

Sekian...

Emang lagi kesel sama EnsBas sih, ngajak gelud dari tadi maunya apa. Misinya membingungnkan. Serba salah.

Maafkan Sensei kalian ini ya :(

𝐓𝐊 𝐄𝐧𝐒𝐭𝐚𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang