Kelakuan

624 89 17
                                    

Lampu kelas hari itu sedang dimatikan. Tirai juga ditutup agar tidak ada cahaya matahari yang masuk. Ruangan itu menjadi sangat gelap bahkan cukup sulit untuk melihat.

Disana sudah tersusun dua meja panjang yang diatasnya diletakan beberapa hal. Semua sudah disesuaikan dengan rencana.

Dua orang anak bersurai merah dan abu panjang bersembunyi di salah satu meja.

Sementara di meja satunya ada 3 anak, yang satu bersursi biru muda, yang satu bersursi biru gelap, dan yang satu lagi hijau gelap dengan mata heterochromia.

"Cudah ciap?"

"Cebental lagi dia datang,"

"Ini celius?" Tanya anak bersurai hijau gelap.

"HiMELU cuma ngikut aja,"

Tak lama kemudian pintu di dobrak oleh seorang anak bersurai pink. Matanya menujukkan amarah dengan semburat cahaya merah yang muncul. Seperti ada aura mencengkam darinya.

3 anak yang bersembunyi di salah satu meja mulai gemeteran. Walau mereka tidak melihat ekspresi anak bersurai pink itu. Tetap saja aura yang datang membuat mereka merinding.

"Kohaku-cha-"

BRAK

Entah apa yang terjadi, anak bersurai pink bernama Oukawa Kohaku itu menghajar anak bernama Amagi Rinne. Niki yang tadinya bersembunyi bersama Rinne ikut keluar namun justru ia ikutan dihajar oleh Kohaku.

Ok

Mika, Jun, dan HiMERU yang bersembunyi di meja satunya menjadi semakin ketakutan saat mendengar suara kerusuhan diluar sana. Bahkan Mika sudah nangis dengan tubuh gemetaran. Jun yang berada di tengah sudah komat kamit. HiMERU mencoba menghubungi seseorang lewat benda yang ada ditangannya.

"Ini bagaimana? HiMELU tidak tahu lagi,"

Tolonglah ini menyeramkan. Sementara Kohaku diluar sana sudah mulai banting barang sana sini.

---

"HAHAHAHAHA!"

"Ini..."

"..."

Disisi lain, 3 orang tengah menonton adegan tersebut dari CCTV yang ditayangkan di ruangan lain.

Ibara tertawa puas melihat adegan didepan matanya. Sementara dua anak kembar identik itu merasa seperti antara takut dan heran di saat yang bersamaan.

"Apa kita cudahi aja?"

"Itu benal, Oukawa-kun cudah malah banet tuh," Ucap Yuuta.

"Bialkan caja, ini lencana yang cempulna,"

Ibara masih ketawa, sementara dua anak itu sudah merasa kasihan melihat 3 anak yang masih sembunyi itu sudah ketakutan.

Tunggu

Dimana Naomi sensei dan yang lain?

---

"ASTAGA, IBARAAA!"

"Cencei ini gimana kita kelual?" Tanya Hokuto.

"Sensei juga tidak tahu, itu anak kapan buat rencana beginian coba,"

Naomi sensei dan semua murid yang tersisa saat ini tengah dikurung di sebuah ruangan yang entah dimana.

Rencana hari ini adalah memberi kejutan pada sepupu Tsukasa, Kohaku. Tapi entah apa  yang dilakukan Ibara hingga mereka sekarang terjebak di ruangan ini. Bahkan Naomi sensei tidak tahu bagaimana harus keluar.

"Aku lapal ssu~" Ucap Niki.

"Kau cudah makan dali tadi,"

Naomi sensei mencoba mendobrak pintunya. Tapi ia tidak memiliki tenaga sekuat itu. Sekarang justru ia merasa sakit di lengannya.

"Telus cekalang gimana? Kita tidul cini kah?" Tanya Hiiro.

"Entahlah,"

"Tenang, Tuhan belcama dengan olang yang cabal," Ucap Tatsumi

Naomi sensei menghela nafas. Lelah dengan kelakuan anak murid yang makin lama makin absurd begini.

---

Omake

Saat malam tiba, mereka semua sudah berhasil keluar karena Ibara yang datang membukakan pintu. Namun dengan kurang ajarnya Ibara meninggalkan Naomi sensei yang tertidur itu sendirian di ruangan tersebut.

Yang lain berusaha menahan Ibara. Namun Ibara membawa yang lainnya pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hehe, celamat malam cencei,"

---

Aku nistain diri sendiri.
Dahlah

Dapat ide dari fanart(?) ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat ide dari fanart(?) ini. Cuma aku nggak tau kenapa Kohakunya marah.

Keknya aku makin ngawur dah.

𝐓𝐊 𝐄𝐧𝐒𝐭𝐚𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang