Chapter 3 : Dibawa Pergi

2.7K 90 10
                                    

Stalker itu melihat sekali lagi pada tawanannya. Dia tidak bisa percaya apa yang telah dia lakukan pada tawanannya. Tapi beberapa saat kemudian dia tertawa kecil. "Kupikir apa yang kulakukan tidak salah. Aku memang sudah dari dulu ingin menculik Winwin. Aku tidak berpikir aku akan mewujudkannya sekarang," ujar si stalker.

Setelah membaringkan Winwin dengan posisi tengkurap di sofa, stalker itu memutuskan untuk pergi ke kamar tidur Winwin. Dia pergi menuju lemarinya dan mengambil beberapa pakaian. Dia kembali ke Winwin, yang dimana masih dalam keadaan pingsan dari kloroform. 

Stalker itu berlutut dan mengambil beberapa utas tali dari karung hitamnya. Dia menarik tangan Winwin ke belakang dan mengikatnya dengan seutas tali. Dia mengambil seutas tali lainnya dan mengikat kaki Winwin. Dia mengeluarkan segulung lakban hitam dan sebuah kain hitam. Dia menutup mulut Winwin dengan lakban dan menutup matanya dengan kain hitam itu.

Stalker itu kemudian mengambil pakaian ekstra yang dia ambil dari ruangan Winwin dan memasukkannya ke dalam karung. Dia mengangkat Winwin dan meletakkan Winwin di bahunya. Dia berjalan menuju mobilnya. Di luar sangat gelap, jadi orang-orang tidak akan bisa melihat apa yang terjadi. Stalker itu membaringkan Winwin di kursi belakang.

Stalker itu memasuki mobil dan menelepon. "Sudah selesai," ucapnya. "Winwin sudah berada di mobilku dan aku sedang dalam perjalanan." Stalker itu menyadari bahwa dia lupa membereskan beberapa hal. Dia masuk kembali ke rumah dan mematikan televisi. Dia memastikan semuanya terlihat baik-baik saja. Stalker itu pun pergi.

Ketika di perjalanan, Winwin perlahan mulai sadar. Dia perlahan menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak karena diikat. Dia tidak bisa bersuara karena mulutnya dilakban. Dan dia tidak bisa melihat karena matanya ditutup. Dia mulai mencoba meronta dari ikatannya, tapi itu tidak berguna. Talinya terlalu kuat mengikatnya.

Stalker itu menyadari bahwa Winwin sudah sadar dan dia menepi. Dia mengeluarkan kain yang dibasahi kloroform tadi dari karungnya dan keluar dari mobilnya. Dia membuka pintu belakang dan membekap hidung dan mulut Winwin yang dilakban. Winwin kembali pingsan karena pengaruh racun itu. "Hanya belum waktunya kau bangun temanku," kata stalker itu.

Stalker itu akhirnya sampai di motel yang harus dia kunjungi. Dia keluar dan kemudian mengeluarkan Winwin dari mobil. Dia secepatnya membawa tawanannya masuk ke dalam ruangan di motel dan meletakkan Winwin di ranjang. Dia melepaskan ikatan di tangan Winwin dari belakang dan memposisikan tawanannya di ranjang agar dia bisa mengikat tangan Winwin di tiang ranjang. 

Stalker itu menelepon dan mengatakan bahwa dia sudah sampai di tempat tujuan. "Aku akan segera kesana dalam waktu setengah jam," ucap suara di seberang. Stalker itu melihat ke tawanannya yang terikat dan berkata, "Kau akan terkejut setelah mengetahui siapa yang menculikmu. Tapi, ini semua untuk yang terbaik," kata stalker itu.


A Kidnapped Boy (Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang