Chapter 14 : Motif Lucas

806 37 3
                                    

Sambil Lucas duduk di ruang tamunya, seseorang datang dan duduk bersebrangan dengan sang penculik. "Jadi anakku, apakah kau yakin melakukan hal yang benar? Apakah kau yakin menculik Winwin adalah yang terbaik untukmu?" tanyanya. "Iya, pa. Menculik Winwin merupakan jalan satu-satunya agar ini berhasil," jawab Lucas.

Papa Lucas sekarang muncul karena dia lah yang membantu anaknya menculik Winwin. Dia adalah orang yang mengendarai mobil tadi. "Baiklah nak. Hanya ingin kau tahu bahwa aku selalu disini untuk membantu dan mendukungmu. Jika Winwin adalah apa yang kau mau, aku akan membantumu sebisaku. Siapa yang tahu, di kemudian hari, kita bisa menjadi keluarga bahagia," ujar papanya.


"Terima kasih pa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih pa. Ini sangat berarti banyak mendapat dukungan darimu," ujar Lucas. "Tidak perlu berterima kasih. Aku hanya melakukan apa yang seorang papa lakukan," ujar Kris. Kris adalah nama papa Lucas. "Apakah Winwin tahu kenapa kau menculiknya. Apakah dia sudah tahu rahasiamu?" tanya Kris. "Maksudmu apakah Winwin tahu aku seorang gay? Jawabannya tidak. Winwin belum mengetahuinya. Tapi segera, dia akan tahu," ujar Lucas.

"Yah, ini akan memakan waktu untuk Winwin menerimanya. Ini akan memakan banyak waktu," Kris memperingati. "Waktu adalah apa yang kita punya," jawab Lucas. "Dan jika dipikir, gege Winwin tidak akan tahu bahwa kita memiliki adiknya di dekatnya, Winwin hanya berjarak beberapa blok dari rumahnya," ujar Lucas.

"Apakah kau pikir ini cukup pintar untuk menyimpan Winwin sangat dekat dengan rumahnya? tanya Kris. "Aku rasa ini langkah yang sangat bagus. Maksudku, Kun tidak akan pernah berpikir untuk mencarinya di sekitar rumahnya untuk menemukan adiknya," jawab Lucas. "Dia hanya akan berpikir kau sendirian di rumah dan aku tidak ada dimana-mana," tambah Lucas. "Tapi bagaimana jika dia datang bertanya padaku?" tanya Kris. "Kau lah yang akan menjawab. Dan itu juga salah satu alasan mulut Winwin dilakban," ujar Lucas. 

"Dengar, kenapa aku tidak menyiapkan makan malam di meja. Kau pergi membawa Winwin ke dapur agar dia bisa makan bersama kita," Kris memberitahu Lucas. "Ok, aku akan membawa tawananku untuk makan malam. Aku akan menganggap ini sebagai kencan pertama kami," ujar Lucas. 

Lucas berjalan ke atas dan menuju kamar Winwin. Dia sekarang sedang melihat Winwin yang terikat. "Dengar, aku akan melepas ikatanmu dari ranjang dan membawamu turun ke bawah jadi kau bisa makan malam bersamaku dan ayahku, Ok. Jangan macam-macam atau kau akan kuhukum, apakah kau mengerti apa yang kusampaikan?" Lucas bertanya pada tawanannya. Winwin mengangguk. 

Lucas kemudian melepas ikatan tangan Winwin dari tiang ranjang dan melepas ikatan di kakinya. Dia memberitahu Winwin untuk tidak melepas lakbannya. Lucas menarik Winwin turun ke bawah dan menuju dapur. "Oh, halo Winwin. Senang bertemu denganmu lagi," ujar Kris. Winwin hanya melirik papa Lucas sambil Lucas mendudukkannya di kursi. Lucas kemudian mengambil seutas tali dan mengikat kaki Winwin. Kemudian dia melilitkan seutas tali lainnya mengelilingi tubuh Winwin di kursi. 

 "Jika aku melepas lakbannya, apakah kau janji tidak akan teriak?" Lucas bertanya pada Winwin. Winwin mengangguk. Lucas kemudian melepas penutup mulut Winwin. "Kumohon Lucas. Jangan lakukan ini. Biarkan aku pergi," Winwin memohon. "Tidak akan. Kau milikku. Inilah hidupmu sekarang Winwin. Jadi, biasakan saja," Lucas memberitahu Winwin yang shock. 

"Aku harap kau menyukai ini win. Ini adalah pie ayam buatanku yang luar biasa," ujar Kris. Kris meletakkan beberapa sendok pie ke piring Winwin. Winwin memutuskan untuk langsung makan karena dia sangat lapar. Kris, Lucas dan Winwin pun menikmati makan malam mereka bersama.

"Jadi, apakah kau menyukainya?" Kris bertanya pada Winwin. Dengan sedikit ragu, Winwin menjawab iya. Lucas kemudian bangkit dan melepas ikatan di tubuh Winwin dan kemudian melepas ikatan di kakinya. Lucas kembali melakban mulut Winwin dan membawanya naik ke atas menuju kamarnya.

Lucas memaksa Winwin berbaring di ranjang dan mengikat tangan Winwin ke tiang ranjang. Lucas kemudian mengikat kaki Winwin. "Aku harap kau menyukai makan malamnya, temanku," ujar Lucas. "Segera, kau akan mengetahui kenapa kau adalah tawananku, aku janji," Lucas memberitahu tawanannya.

"Sekarang, aku akan kembali membiusmu dengan kloroform untuk malam ini," ujar Lucas. "Mmmmpppphhh" Winwin mencoba memberitahu Lucas untuk tidak membiusnya lagi. "Kau tidak mau kubius?" tanya Lucas. Winwin menggelengkan kepalanya. "Baik, aku tidak akan membiusmu. Hanya jangan buat aku menyesal, apakah kau dengar apa yang kukatakan?" Lucas bertanya pada Winwin. Winwin menganggukkan kepalanya. 

"Cobalah untuk tidur. Kau tidak akan pergi kemana-mana bagaimana pun caranya," ujar Lucas. Lucas meninggalkan kamarnya dan Winwin mencoba meronta dari ikatannya. Tapi tidak ada gunanya. Ikatannya terlalu kuat. Hari lain dengan menjadi tawanan dari mantan temannya.

A Kidnapped Boy (Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang