Lucas berjalan kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa. "Apa yang ada di pikiranmu nak. Apa yang kau pikirkan?" tanya Kris. "Aku pikir ini waktunya. Sudah waktunya aku memberitahu Winwin kenapa dia adalah tawananku," jawab Lucas. "Apakah kau sudah siap?" tanya Kris. "Ya aku siap. Aku pikir sudah waktunya memberitahu Winwin yang sebenarnya. Dia perlu tahu," ujar Lucas.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan menyiapkan makan malam di meja dan kau bisa pergi mengambil Winwin dan membawanya makan malam. Setelah makan malam, kau bisa membawa Winwin ke sini ke ruang tamu dan kalian bisa mengobrol, bagaimana?" tanya Kris. "Kedengarannya bagus. Aku akan pergi mengambil Winwin," jawab Lucas sambil beranjak dari sofa.
Ketika Kris mulai pergi, Lucas menghentikannya. "Pa, maaf melibatkanmu dalam penculikan ini. Aku tidak bermaksud melibatkanmu," Lucas memberitahu papanya. "Tidak ada alasan untukmu meminta maaf. Aku akan membantumu apapun dan jika memang itu untuk membantumu bersama Winwin, aku akan melakukannya. Kau anakku dan aku menyayangimu," respon Kris. "Terima kasih pa," ujar Lucas kemudian Kris beranjak menuju dapur dan Lucas pergi mengambil Winwin.
Lucas masuk ke kamar Winwin dan berjalan ke arah tawanannya yang terikat. "Dengar temanku, aku akan melepas ikatanmu dari ranjang untuk membawamu makan malam. Setelah makan malam, kau dan aku akan pergi ke ruang tamu untuk berbicara, kau mengerti?" Lucas bertanya pada tawanannya. Winwin mengangguk. Lucas kemudian melepas ikatan Winwin.
Setelah melepas ikatan Winwin dari ranjang dan melepas ikatan di kakinya, Lucas membantu Winwin berdiri. "Seperti waktu itu, jangan coba-coba melepas lakbannya, dengar?" tanya Lucas. Winwin mengangguk lagi. Lucas mengambil lengan Winwin dan keluar dari kamar.
Lucas dan Winwin menuju dapur dan Lucas mendudukkan Winwin di kursi lalu mengikat kakinya. Lucas kemudian melepas penutup mulut Winwin dan menaruhnya di tepi meja. "Yah, senang bertemu denganmu lagi Winwin. Aku harap kau menyukai ini. Ini spageti dan bakso," Kris memberitahu Winwin. Mereka bertiga mulai memakan makan malam mereka bersama lagi.
Kembali ke Ten, Ten sekarang sudah dilepas ikatan dan sumpalan di mulutnya. "Jadi, apakah kau menemukan dimana Lucas membawa Winwin?" Ten bertanya pada Kun. "Tidak, Kris tidak tahu apa-apa. Kris juga tidak punya petunjuk sama seperti kita," jawab Kun. "Dan kau percaya padanya?" tanya Ten lagi. "Ya aku percaya," jawab Kun.
"Dengar, Ten. Aku memeriksa seluruh rumah. Bahkan tidak ada tanda-tanda Lucas dan Winwin disitu. TIdak ada petunjuk, tidak ada apa-apa," Kun memberitahu Ten. "Oh Tuhan, kita tidak akan pernah menemukan Winwin. Tuhan, apa yang telah aku lakukan," ujar Ten sambil menangis.
Kun berjalan ke arah Ten dan menempatkan tangannya di pundaknya. "Dengar. Kita akan menemukannya. Kita akan menemukan Winwin, aku janji," beritahu Kun. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Kun dan Ten berpelukan.
Kembali ke rumah sang penculik, mereka bertiga telah menyelesaikan makan malam. Kris menyuruh Lucas untuk membawa Winwin ke ruang tamu dan dia akan beres-beres. Lucas melepas ikatan di kaki Winwin dan membantunya berdiri. Lucas mengambil segulung lakban dan menaruhnya di saku celananya. Lucas kemudian menarik lengan Winwin dan membawanya ke ruang tamu.
Setelah berada di ruang tamu, Lucas mendudukkan Winwin di sofa dan kemudian mengikat tangan Winwin di depan. "Aku tidak akan menutup mulutmu, untuk sekarang karena aku dan kau perlu berbicara. Tapi jika kau mencoba berteriak, mulutmu akan kulakban, kau mengerti?" Lucas bertanya pada Winwin. "Ya aku mengerti. Aku tidak akan berteriak," Winwin memberitahu Lucas.
Lucas duduk di samping Winwin. "Kau mungkin ingin tahu apa yang sedang terjadi. Kenapa aku menculikmu dari Ten. Baiklah, aku akan memberitahumu temanku. Sudah waktunya kau tahu kenapa kau tawananku," Lucas memberitahu Winwin. "Jadi langsung saja. Kenapa kau menculik sahabatmu?" Winwin bertanya pada sang penculik.
"Yah Winwin, sebenarnya ini. Aku menyimpan perasaan padamu. Perasaan yang amat dalam," ujar Lucas. Sekarang Winwin memasang wajah kebingungan. "Apa maksudmu?" tanya Winwin yang bingung. "Winwin, aku gay. Aku gay dan aku ingin kau menjadi pasanganku," Lucas memberitahu Winwin yang terkejut. "Luke, aku tidak tahu harus bicara apa, aku.." Lucas menghentikan ucapan Winwin dengan menutup mulut Winwin dengan tangannya.
"Dengar, aku tahu. Ini semua membingungkanmu. Aku pikir kau cukup tahu saja," Lucas memberitahu Winwin sambil memindahkan tangannya dari mulutnya. Saat itu, Kris datang dan memberitahu Lucas bahwa dia akan naik ke atas untuk tidur awal. "Selamat malam. Sampai bertemu besok pagi pa," Lucas memberitahu papanya.
"Lucas, dengar. Aku ini normal, masih menyukai perempuan. Aku bukan gay," Winwin memohon pada Lucas. "Aku tahu. Ini akan memakan waktu untuk merubahmu, aku tahu. Kita punya waktu di dunia, jadi tidak perlu buru-buru," Lucas memberitahu tawanannya. "Kumohon Lucas, jangan lakukan ini. Aku menyayangimu sebagai sahabat, tidak lebih dari itu. Aku mohon padamu," Winwin memohon pada Lucas. "Tidak akan, kau milikku. Terima saja kenyataannya," Lucas memberitahu Winwin.
Lucas kemudian mengejutkan Winwin dengan menaruh tangannya di paha Winwin. "Kau tahu, dengan memakai pakaian seperti ini, aku harus mengakui, kau kelihatan sexy." Dengan pernyataan itu, Winwin mulai merasa malu. "Luke, jangan. Jangan berbicara seperti itu," Winwin memberitahu Lucas. "Maaf, aku hanya tidak bisa menahan diri," Lucas memberitahu tawanannya.
Lucas kemudian memberitahu Winwin bahwa sekarang saatnya naik ke atas. "Baiklah, temanku. Kurasa sudah waktunya aku membawamu kembali ke atas untuk mengikatmu," ujar Lucas. Lucas mengambil lengan Winwin dan membantunya berdiri. Lucas membalikkan tubuh Winwin dan bersiap melakban mulutnya ketika tiba-tiba, Winwin bergerak.
Winwin menendang lutut belakang Lucas dan sang penculik pun jatuh terduduk. Winwin kemudian menggunakan tangannya yang terikat untuk memukul bagian belakang kepala Lucas. Lucas pingsan dan jatuh ke lantai. Winwin berlari ke dapur dan menggunakan pisau untuk melepas talinya. Dia berjalan kembali ke ruang tamu. "Giliranmu, temanku. Giliranmu untuk diikat," Winwin memberitahu Lucas yang pingsan.
Winwin menggunakan tali yang tadi mengikatnya untuk mengikat tangan Lucas ke belakang. Dia kemudian menemukan sebuah kabel dan menggunakannya untuk mengikat kaki Lucas. Lalu Winwin mengeluarkan lakban dari saku celana Lucas dan melakban mulut Lucas. "Maaf, temanku. Tapi kurasa sudah waktunya aku pulang ke rumahku," Winwin memberitahu temannya yang terikat.
Winwin berjalan melewati dapur lalu keluar dari pintu dan menuju garasi. Winwin kemudian menyadari bahwa rumahnya hanya berjarak 1 blok. "Gege, aku datang," Winwin berkata pada dirinya sendiri dan keluar dari pintu garasi.
Apakah Winwin akan berhasil sampai di rumah? Apakah mimpi buruk Winwin sudah berakhir?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Kidnapped Boy (Winwin)
FanfictionRemake Story @irresistiblechae Winwin centric NCT 0t23 NCT U NCT 127 NCT Dream WayV Original author : @irresistiblechae Original cast : Kyungsoo EXO Title : A Kidnapped Boy Link : https://www.wattpad.com/story/160950368-a-kidnapped-boy