Chapter 4 : Astaga, Ternyata Kau

2.2K 80 5
                                    

Stalker itu mondar mandir di ruangan motel dimana dia menunggu seseorang. Dia melirik Winwin yang terikat. "Maafkan aku karena melakukan ini padamu," kata stalker itu. Akhirnya, sebuah mobil berhenti dan kemudian terdengar sebuah ketukan di pintu.

Stalker itu membuka pintu dan membiarkan seseorang itu masuk. Seseorang itu menatap Winwin. Dia duduk di tepi ranjang dan mencium kening Winwin. "Apakah dia baik-baik saja. Mengapa dia masih pingsan?" tanyanya. "Aku harus membekapnya 2 kali. Dia seharusnya akan sadar kapan saja sekarang," jawab stalker itu.

Saat itu juga, Winwin mulai sadar. Dia mulai panik, menyadari bahwa dia diikat di ranjang. Seseorang itu dengan cepat menenangkannya dengan berkata, "Tidak apa-apa. Kau tidak akan dilukai," ujarnya. Winwin menyadari suara yang berbicara padanya adalah suara seorang pria.

"Aku akan melepaskan penutup matanya ok," ujarnya. Winwin mengangguk dan penutup matanya pun dilepas. Mata Winwin membulat ketika dia menyadari siapa yang menculiknya. "Aku minta maaf karena melakukan ini padamu, sahabatku," kata Ten, sahabatnya. Winwin diculik oleh sahabatnya sendiri.

"Jika aku membuka lakbannya, apakah kau janji tidak akan teriak?" tanya Ten. Winwin mengangguk. Lakbannya pun dibuka. "Kenapa, kenapa kau melakukan ini Ten?" tanya Winwin. "Ini sangat rumit dan aku akan menceritakan semuanya, tapi tidak sekarang," ujar Ten.

Winwin berteriak "KENAPA, BERITAHU AKU SEKARANG." Ten membekap mulut Winwin dengan tangannya. "Jangan menaikkan suaramu terhadapku lagi, apakah kau dengar?" tanya Ten. Winwin mengangguk. Dia melepaskan tangannya dari mulut Winwin.

"Asal kau tahu, aku memang berada di balik penculikanmu, tapi sebenarnya aku tidak benar-benar menculikmu. Aku meminta bantuan," kata Ten. Winwin bertanya siapa. "Aku, aku yang membekapmu, mengikatmu, melakban mulutmu, menutup matamu dan membawamu kesini." Winwin terkejut melihat sahabat lainnya, Lucas. "Kenapa Lucas, kenapa kau melakukan ini padaku?" Winwin bertanya pada penculiknya yang lain.

"Aku punya alasanku. Aku hanya ingin meminta maaf atas apa yang sudah kulakukan padamu dan suatu hari, aku harap kau mau memaafkanku," kata Lucas. Winwin berkata "Itu tidak akan pernah terjadi dan kalian berdua akan ditangkap. Aku tidak percaya aku diculik oleh kedua sahabatku sendiri."

Ten pun berkata padanya, "Aku akan kembali menutup mulutmu untuk saat ini." Winwin memohon pada Ten untuk tidak melakukannya, tapi dia tidak mau dengar. Dia kembali melakban mulut Winwin. Dia dan Lucas berjalan keluar untuk mengobrol. Winwin mencoba meronta melepaskan ikatannya, tapi tidak ada gunanya.

Winwin mencoba mencari barang-barang yang sekiranya bisa membantunya melepaskan belenggu tali tapi dia baru menyadari bahwa kedua tangannya terikat ke kepala ranjang. Dia masih tidak bisa percaya bahwa dia adalah tawanan dari sahabatnya sendiri. 

A Kidnapped Boy (Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang