Chapter 17 : Reuni Keluarga

666 31 1
                                    

Winwin sudah berhasil keluar dari garasi dan menuju jalan raya sambil melihat ke arah kiri. Winwin bisa melihat secara nyata rumahnya karena dia hanya beberapa saat jauh dari bersatu kembali dengan gegenya. "Aku pulang ge. Aku pulang," Winwin berkata pada diri sendirinya tanpa menyadari ada seseorang yang menghampirinya dari belakang.

"Winwin apakah itu kau?" tanya seorang pria sambil Winwin yang terkejut menolehkan kepalanya dan menyadari siapa pria itu. "Mama Luhan, apakah itu kau?" Winwin balik bertanya. "Winwin, apa yang sedang kau lakukan? Kau terlihat panik," ujar Luhan. Luhan adalah mama(papi) Lucas dan suami(istri) Kris.

Sekedar informasi, Kris dan Luhan memang pasangan sejenis tapi Luhan adalah pria istimewa dimana dia memiliki rahim dan dia lah yang melahirkan Lucas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekedar informasi, Kris dan Luhan memang pasangan sejenis tapi Luhan adalah pria istimewa dimana dia memiliki rahim dan dia lah yang melahirkan Lucas. Keluarga Winwin menerima mereka dengan tangan terbuka, tanpa memandang sebelah mata pada mereka hanya karena mereka bukanlah pasangan pada umumnya. Berhubung Luhan adalah pihak submisif, dia meminta agar dirinya dipanggil mama. 

"Ma, aku harus keluar dari sini. Aku harus kembali pada gegeku," Winwin memberitahu Luhan. "Tunggu, tidak secepat itu. Ada apa? Apakah kau dan Lucas berkelahi?" tanya Luhan. "Kau pasti tidak tahu apa yang sedang terjadi bukan? Kau pasti tidak tahu apa yang telah anakmu lakukan?" tanya Winwin. "Kurasa tidak. Tolong beritahu aku," tanya Luhan.

"Ma, Lucas menculikku dan menahanku sebagai tawanan. Dan papa juga membantunya menyekapku," Winwin memberitahu Luhan yang terkejut. "Pembohong. Kenapa kau berkata seperti itu tentang keluargaku. Kenapa kau melakukannya?" tanya Luhan. "Aku tidak bohong. Aku memberitahumu yang sebenarnya. Kalau kau tidak mau percaya, baiklah. Aku harus keluar dari sini," Winwin memberitahu Luhan dan bersiap untuk pergi.

"Baik, tunggu sebentar. Biarkan aku bertanya kenapa Lucas menculik sahabatnya. Untuk apa, uang?" tanya Luhan. "Awalnya, iya. Aku pikir karena uang. Tapi kemudian dia mengakui alasan sebenarnya dia menculikku. Ini akan membuatmu sedikit terkejut, tapi Lucas juga seorang gay," Winwin memberitahu Luhan yang terkejut. "Gay, apa yang kau maksud dengan itu? Lucas bukan seorang gay, tidak mungkin," ujar Luhan.

"Lucas seorang gay. Dia mengatakannya padaku agar aku menjadi pasangannya dan sepertinya dia juga terobsesi padaku," beritahu Winwin. "Lucas memberitahumu bahwa dia menginginkanmu. Dia menginginkanmu sebagai pasangannya?" ulang Luhan. "Aku tahu ini kedengarannya gila. Tapi itu semua benar. Sekarang, aku harus keluar dari sini sebelum mereka menangkapku," Winwin memberitahu Luhan. Winwin bersiap untuk pergi ketika Luhan memegang lengannya.

"Tunggu, jika ini benar, maka aku tidak punya pilihan lain selain meminjamkanmu hpku untuk memanggil polisi. Ini, ambilah hpku," Luhan memberitahu Winwin. "Maksudmu kau akan memasukkan anak dan suamimu ke penjara?" tanya Winwin. "Iya. Jika mereka melakukan tindakan kriminal, maka mereka perlu dihukum," ujar Luhan.

Winwin mengambil hpnya dan berjalan kembali ke garasi untuk menelepon polisi. Winwin mulai mendial 911 ketika tiba-tiba saja, sebuah tangan membekap mulutnya. "Maaf sayang, tapi kau tidak memerlukan hp itu," ujar Luhan sambil dia mengambil hpnya darinya. "Kau lihat, aku tahu Lucas menculikmu. Dia memberitahuku bahwa dia memiliki perasaan padamu. Jadi akulah yang menyarankannya untuk menculikmu," Luhan memberitahu Winwin yang terkejut.

"Sekarang dengarkan aku baik-baik. Kau tidak akan macam-macam atau aku tidak akan segan menggunakan ini," Luhan memberitahu Winwin sambil menodongkan pistol di kepalanya. "Aku tidak akan suka jika harus membunuh pasangan anakku, jadilah anak baik. Kau mengerti?" tanya Luhan. Winwin menganggukkan kepalanya.

Dengan tangannya yang masih membekap mulut Winwin, Luhan menuntun tawanannya melewati pintu dapur. Sambil dia melakukannya, Kris turun dan bertanya apa yang terjadi. "Luhan, kau sudah pulang. Apa yang terjadi?" tanya Kris. "Aku menangkap Winwin yang akan kabur. Dimana Lucas?" tanya Luhan. Mereka semua pergi ke ruang tamu untuk menemukan Lucas yang terikat.

Sambil Luhan yang masih membekap mulut Winwin, Kris berlari ke arah Lucas yang mulai bangun. Kris melepas ikatan di tangan dan kakinya kemudian melepas lakban di mulutnya. Kris kemudian membantu Lucas berdiri. "Kau baik anakku?" tanya Kris. "Kurasa iya," jawab Lucas.

Lucas melihat langsung ke arah Luhan yang memegang Winwin. "Mama, kau sudah pulang. Aku merindukanmu," ujar Lucas. Luhan menyerahkan Winwin pada Kris kemudian pergi memeluk anaknya. "Aku juga merindukanmu anakku. Aku sangat merindukanmu," Luhan memberitahu Lucas. "Nak, aku menangkap Winwin yang mencoba kabur. Bagaimana dia bisa lepas darimu?" Luhan bertanya pada Lucas. "Winwin benar-benar bergerak cepat. Aku baru akan membawanya ke atas untuk mengikatnya ketika dia memukulku dan membuatku pingsan," Lucas memberitahu Kris dan Luhan.

Lucas berjalan ke arah Winwin yang masih berada dalam pegangan Kris. Tanpa peringatan, Lucas meninju Winwin di perut. Winwin jatuh terduduk. Lucas kemudian menjambak rambut Winwin dan menariknya ke belakang jadi Winwin melihat ke arahnya. "Kau seharusnya tidak mencoba kabur. Sekarang kau perlu dihukum," Lucas memberitahu tawanannya.

Lucas berjalan menuju meja dan mengambil sebotol kloroform. Dia menuangkan kloroform itu ke sebuah kain putih dan berjalan menuju Winwin. "Kumohon Lucas. Jangan membiusku," Winwin memohon pada Lucas. "Maaf temanku, tapi aku tidak punya pilihan," jawab Lucas sambil dia membekap mulut Winwin dengan kain itu. Beberapa detik kemudian, Winwin pingsan.

Lucas bersiap untuk membawa Winwin dari Kris ketika papanya menghentikannya. "Aku akan membawa Winwin ke atas untuk mengikatnya. Kau reunian saja dengan mamamu," Kris memberitahu anaknya. "Apakah kau yakin? aku bisa membawanya," Lucas bertanya pada ayahnya. "Aku yakin," jawab Kris sambil dia membopong Winwin di bahunya.

Kris naik ke atas dan menuju kamar dimana Winwin disekap. Kris dengan pelan membaringkan Winwin di ranjang. Kemudian dia mengikat tangan Winwin ke tiang ranjang. Dia mengambil seutas tali lainnya untuk mengikat kakinya. Kemudian Kris melakban mulutnya.

Sebelum meninggalkan ruangan, Kris menyampaikan sesuatu pada Winwin. "Terima saja kehidupan barumu Winwin. Kau sudah menjadi bagian dari keluarga ini sekarang, jadi sebaiknya kau biasakan saja nak," tambah Kris. Kris membungkuk dan mencium kening Winwin. Kemudian Kris meninggalkan kamar itu.

Winwin sekali lagi gagal kabur dari keluarga gila ini. Apakah Winwin tetap akan menjadi tawanan?

A Kidnapped Boy (Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang