Setelah tembakan ketiga, Kun jatuh berlutut, merasakan kesakitan dari peluru yang ditembakkan. Dia meletakkan tangannya di bahunya dan merasakan ada darah. Kun ditembak di bahu, tapi menyadari jika dia hanya ditembak sekali. Bagaimana dengan 2 tembakan lainnya. Kun mendongak dan menemukan Jaehyun sudah menjatuhkan pistolnya.
Jaehyun mengerang dan jatuh berlutut. Kun bisa melihat orang yang berdiri di belakangnya. Kun melihat Winwin, yang memegang pistol yang digunakan untuk menembak Jaehyun 2 kali di belakang. Winwin menjatuhkan pistolnya dan berjalan menuju Kun. Winwin melihat ke penculiknya. "Kenapa? Aku bisa menjagamu dengan baik," ujar Jaehyun sebelum dia pingsan.
"Ge, kau baik-baik saja?" tanya Winwin. "Aku baik-baik saja. Ini hanya luka luar," jawab Kun. Suara sirine bergema, Kun dan Winwin menyadari suaranya semakin dekat. "Bantu aku berdiri," pinta Kun pada adiknya. Winwin mengambil tangan Kun dan membantunya berdiri.
"Jadi win. Bagaimana caranya kau membebaskan diri?" tanya Kun. "Aku menemukan sepotong logam kecil di lantai, cukup kecil untukku mencoba melepaskan borgol," jawab Winwin. "Itu berhasil dan aku melepas ikatan kakiku," lanjut Winwin. "Terima kasih Tuhan itu berhasil," ujar Kun.
Beberapa polisi akhirnya sampai di tempat kejadian dan salah satu dari mereka mengecek Jaehyun. "Dia masih hidup," ujar polisi itu. Polisi lain bertanya pada Kun dan Winwin apa yang terjadi. Setelah pernyataannya, sebuah ambulans sampai di tempat kejadian. "Kau akan menyembuhkan bahu itu bukan?" tanya Winwin. "Iya, sebaiknya," jawab Kun.
Jaehyun ditaruh di usungan dan dimasukkan ke ambulans. Kun dan Winwin masuk ke salah satu mobil polisi. Mereka semua menuju rumah sakit. Rumah di jalan Oak sekarang adalah tempat kejadian karena sudah disegel.
Sekarang di rumah sakit, Winwin menunggu di luar ruangan tempat Kun dirawat. Akhirnya, seorang perawat keluar dan memberitahu Winwin bahwa dia sudah boleh masuk dan menjenguk Kun. Winwin berterima kasih pada perawat itu dan masuk ke dalam. Anak itu berjalan menuju ranjang dan memeluk Kun, berterima kasih pada Tuhan karena gegenya masih hidup.
"Win, aku harus berterima kasih," ujar Kun. "Tidak perlu," jawab Winwin. "Tidak, terima kasih sudah menyelamatkanku," ujar Kun. "Yah aku juga harus berterima kasih padamu," ujar Winwin. Kun hanya menatap Winwin. "Aku harus berterima kasih sekali lagi padamu karena menyelamatkanku dari penculik," ujar Winwin. "Kau adikku. Aku akan selalu disisimu," jawab Kun.
"Ge, bolehkah aku bertanya?" tanya Winwin. "Tentu, apa pertanyaanmu?" tanya Kun. "Bagaimana kau bisa menemukan rumah dimana aku disekap?" tanya Winwin. "Yah, anggap saja aku beruntung mendapatkan informasi dari detektif Yuta," jawab Kun.
"Aku hanya tidak menyangka penculik dari 10 tahun lalu akan menculikmu untuk balas dendam. Aku kira dia sudah melupakannya," ujar Kun. Saat itu juga dokter datang dan menginfokan pada Kun dan Winwin bahwa Jaehyun sudah dioperasi dan polisi lainnya sedang berjaga. Kun berterima kasih pada dokter, yang kemudian meninggalkan ruangan.
Perawat kembali ke ruangan dan memberi Kun kabar bagus. Kun dinyatakan boleh pulang ke rumah bersama adiknya. Kun berterima kasih pada perawat yang kemudian meninggalkan ruangan. Beberapa saat kemudian, detektif lain masuk. "Hai, namaku detektif Doyoung," ujar sang detektif sambil berjabat tangan dengan Kun dan Winwin.
Detektif Doyoung
"Alasanku berada disini adalah karena aku ingin menanyakan sesuatu pada Winwin," kata sang detektif. "Apa yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Winwin. "Baik nak. Aku perlu tahu apakah kau ingin menuntut Jaehyun?" tanya detektif Doyoung. Winwin menatap Kun. Dia kemudian menatap detektif Doyoung dan berkata, "Iya aku ingin menuntutnya."
"Baiklah, itu yang terjadi nanti. Dan dijamin Jaehyun tidak akan pernah kembali untuk menyakiti atau menculikmu lagi," ujar detektif Doyoung. "Detektif, bolehkah aku bertanya?" tanya Winwin. "Tentu nak. Apa pertanyaanmu?" tanya sang detektif. "Apa yang akan terjadi pada Jaehyun?" tanya Winwin.
"Yah, penculikan adalah tuntutan yang serius. Apalagi dia juga pernah terlibat kasus yang sama 10 tahun lalu. Ditambah sekarang dia memiliki kasus percobaan pembunuhan maka dia akan ditahan seumur hidup," jawab sang detektif. "Baiklah, kurasa aku akan pergi. Suatu kehormatan untuk bertemu dengan kalian berdua," kata sang detektif sambil dia berjalan ke arah pintu dan kemudian meninggalkan ruangan.
Beberapa jam kemudian, Kun dan Winwin sudah berada di rumah. Kun sedang duduk di sofa ruang tamu. Winwin datang ke ruang tamu. "Merasa lebih baik ketika berada di rumah?" tanya Kun. "Ya kurasa," jawab Winwin sambil duduk di samping Kun di sofa.
Setelah beberapa menit atau beberapa waktu, Kun menanyakan apa yang ada di pikiran Winwin. "Kau tahu ge. Penculikan ini, terasa aneh, sungguh," ujar Winwin. "Aku tahu win, tapi ini sudah berakhir. Benar-benar sudah berakhir," ujar Kun sambil dia mencoba meyakinkan adiknya bahwa dia sudah aman.
"Maksudku, aku baru saja diculik oleh seorang penculik yang seharusnya masih mendekam di penjara dari insiden 10 tahun lalu. Sebelumnya, aku diculik oleh seseorang, yang kupikir adalah sahabat baikku," ucap Winwin sambil mulai menangis. "Maksudku, aku tidak menyangka. Bagaimana bisa Lucas melakukan itu padaku. Bagaimana bisa dia menculikku dan sekarang dia sudah mati," ujar Winwin masih sambil menangis.
"Aku sungguh bersedih win. Aku sangat sedih kau harus melewati cobaan yang mengerikan ini, bahkan 2 kali," ujar Kun. "Maksudku ge, Lucas sangat terobsesi padaku. Bagaimana bisa dia terobsesi seperti itu padaku, seseorang yang kukira adalah sahabat baiknya?" tanya Winwin. "Lucas sakit jiwa. Itulah yang terjadi. Lucas benar-benar sakit jiwa dan perlu bantuan," jawab Kun.
"Sudah terlambat," ujar Winwin. "Kau benar. Sudah terlambat untuknya. Dan sekarang dia sudah mati dan keluar dari kehidupanmu," ujar Kun. "Ya, Lucas sudah keluar dari kehidupanku dan kurasa aku harus berterima kasih pada Tuhan untuk itu," Winwin memberitahu gegenya. "Dan kemudian mengetahui bahwa Ten berada dibalik penculikanku yang sebenarnya," ujar Winwin. "Iya, tapi kau sudah memaafkannya kan?" tanya Kun.
"Iya. Ten tahu dia mengacaukannya. Aku bisa melihat dari bagaimana dia mencoba menyelamatkanku dari Lucas," ujar Winwin. "Dan itu juga alasan lain aku berharap Lucas terbakar di neraka. Dia membawa Ten dariku," ujar Winwin sambil mulai berkaca-kaca. Kun mendekap Winwin dan mereka berpelukan selama beberapa menit.
"Kau tahu apa yang kita butuhkan?" Kun bertanya pada Winwin. "Apa?" tanya Winwin. "Kita perlu memulai hidup baru. Win, bagaimana menurutmu jika aku mulai mencari tempat baru untuk kita tinggal?" tanya Kun. "Maksudmu kau ingin pindah ke rumah baru?" tanya Winwin. "Bukan hanya rumah baru. Aku membicarakan lingkungan baru, di kota baru, dalam keadaan baru," ujar Kun.
Winwin tidak tahu harus mengatakan apa ketika Kun memunculkan ide ini. "Aku tidak tahu harus mengatakan apa," Winwin memberitahu gegenya. "Yah, pikirkan saja. Aku dan kau, kehidupan baru. Ini akan menjadi awal yang baru, dengan memori bersama Ten tentunya," Kun memberitahu adiknya. Kun bangkit dan mulai meninggalkan ruangan ketika Winwin menghentikannya.
"Tunggu," cegat Winwin. Kun berbalik dan Winwin berdiri lalu berjalan ke arahnya. "Baiklah, ayo. Mari memulai hidup baru bersama," Winwin memberitahu gegenya. "Bagus. Kenapa kita tidak pergi ke kantorku dan mencari tempat yang nyaman untuk kita berdua," Kun memberitahu adiknya. Kun merangkul Winwin dan mereka menuju kantornya.
Di sebuah rumah di antah berantah, orang asing berjalan menuju kamar dan menuju ranjang kosong. Orang asing itu berjalan menuju meja dan mengeluarkan beberapa pakaian. Dia berjalan kembali ke ranjang dimana dia membaringkan seluruh pakaian itu. Dia kemudian berjalan kembali ke meja dimana dia mengambil sekarung perlengkapan. Dia berjalan kembali ke ranjang dimana dia mengosongkan karung itu. Di ranjang, dia melemparkan segulung tali. Dia juga melemparkan segulung lakban hitam.
Dia kemudian mengeluarkan sebuah foto dari saku celananya. Dia menaruh foto itu di atas pakaian. Orang asing itu kemudian meninggalkan kamar. Foto itu adalah foto Winwin.
The End !!!
Akhirnya cerita ini sudah selesai. Terima kasih banyak bagi kalian yang udah luangin waktu buat baca cerita ini dan makasih juga ya buat komen dan votenya. Dengan ini aku pamit undur diri, bye-bye :3
KAMU SEDANG MEMBACA
A Kidnapped Boy (Winwin)
FanficRemake Story @irresistiblechae Winwin centric NCT 0t23 NCT U NCT 127 NCT Dream WayV Original author : @irresistiblechae Original cast : Kyungsoo EXO Title : A Kidnapped Boy Link : https://www.wattpad.com/story/160950368-a-kidnapped-boy