18+ Chapter 7

4K 210 33
                                    


Tubuh kurus itu tak henti gemetar, bibirnya yang bengkak dan memerah terbuka seiring napasnya yang semakin cepat dan kasar, di antara sepasang pipi pantatnya yang putih lembut penis keras itu terus bergerak masuk-keluar, dari waktu ke waktu bergerak semakin cepat dan kasar, menumbuk lubang merah muda itu dengan suara basah cabul yang memenuhi ruangan. Jeonghan menutup rapat kedua matanya, tapi indra pendengarannya menjadi lebih peka.

Ia bisa dengan jelas mendengar suara napas berat pria di atasnya yang masih terus memasukinya dengan kasar dan cepat, aroma sisa asap rokok dan alkohol yang menempel di tubuhnya bercampur dengan aroma parfum membuat Jeonghan merasakan sakit kepala, namun perasaan aneh di dalam tubuhnya perlahan-lahan naik seperti monster yang tersembunyi di dasar danau gelap. Jeonghan ketakutan, ia merasa ngeri dengan tubuhnya sendiri.

"Tidak. Jangan bilang... jangan bilang kalau tubuhku menikmati persetubuhan ini.... " Jeonghan merasakan mulutnya kering, erangan tertahan yang lolos dari bibirnya terdengar serak. Ia membuka matanya yang berair, bulu mata hitamnya bergetar saat melihat wajah pria dia atasnya yang saat ini sedang menatapnya dengan mata gelap penuh nafsu, dia terlihat seperti iblis yang melarikan diri dari Neraka. Gelap dan berbahaya. Tapi, yang lebih menakutkan adalah gairah yang melonjak di dalam tubuhnya, rasa yang awalnya samar menjadi lebih jelas dan semakin jelas, menjadi lebih kuat setiap kali penis keras itu menusuknya lebih dalam dan lebih cepat. Jeonghan hanya berpikir, apakah tubuhnya memang tubuh seorang pelacur? DNA ibunya mengalir dalam darahnya.

Tidak. Ia tidak ingin menjadi seperti wanita itu...

Selama Joshua bergerak di dalamnya kedua mata lelaki itu terpejam erat tak sedikitpun mau menatap wajahnya, Joshua menjadi salah paham, ia berpikir Jeonghan masih memikirkan ayahnya, ia tak bisa mencegah hatinya terbakar marah dan sakit hati. Bahkan di saat pria lain sedang menggagahinya dia masih memikirkan pria itu; Ayahnya. Sedalam itukah perasaannya untuk pria itu?

Mata sehitam tinta itu menatap wajah indah di bawahnya, kedua tangannya mencengkram kuat pergelangan tangan kurus itu, menahannya di kedua sisi tubuhnya. Kulit lembut pergelangan tangannya memerah, tanpa belas kasihan Joshua semakin kuat mencengkeram tangan lelaki itu hingga orang di bawahnya meringis kesakitan. Ia menunduk, mencium leher lelaki itu, menggigit kulitnya dan menjilati seperti makhluk kelaparan. Kulit putih susu itu telah dipenuhi bekas cupang merah yang kontras dengan kulit putihnya.

Jeonghan memalingkan wajahnya saat napas berat Joshua menyapu telinganya, membawa hawa panas yang membuat sekujur tubuhnya merinding. Tubuh kurus itu menggigil, tubuh melengkung seperti busur. Joshua bisa merasakan ereksi lelaki itu itu yang bergesekan dengan perutnya, penis merah muda itu telah basah kuyup oleh cairan pre-cum menyebabkan licin saat bergesekan dengan kulit perut Joshua.

Seraya menjilati cuping telinganya, Joshua berbisik, "Kau sangat bersemangat.... " bisiknya dengan suara serak dan berat. Ia bisa merasakan penis kecil itu panas, bahkan lubangnya menjadi lebih ketat dan lebih lembap.

Joshua mendorong penisnya lebih dalam, lebih kasar dan lebih cepat dari sebelumnya. Jari-jari kakinya meringkuk saat benda keras itu terus menumbuk di dalamnya, Jeonghan merasakan sekujur tubuhnya menjadi lebih sensitif, perasaan aneh melonjak ke perut bagian bawahnya, bahkan ia bisa merasakan penisnya berdenyut-denyut saat penis keras Joshua memukul titik sensitifnya di dalam sana.

"Ahhh ahh ahh.... " Mulutnya terbuka tak bisa mencegah desahan erotis itu lolos dari bibirnya, tubuhnya menggelinjang, mengnapasnya menjadi lebih kasar dan cepat, dada putihnya naik-turun dengan kasar. Jeonghan mendapatkan orgasmenya.

Joshua melihat cairan putih itu menyembur ke perutnya, sebagian cairan jatuh ke perut tipis lelaki di bawahnya. Dengan kedua mata terpejam erat, Jeonghan bernapas terengah-engah, ia tidak percaya dirinya bisa orgasme tanpa bantuan tangan pihak lain menyentuh penisnya. Hanya dengan mendengar napas berat pria di atasnya, aroma parfumnya yang kuat, tubuhnya seolah-olah terbakar, gairah itu menerjang seperti air bah yang menghancurkan segalanya. Ia benci dengan reaksi tubuhnya sendiri, jijik dan ketakutan pada rasa nikmat ketika penis Joshua berada di dalamnya.

Dead Wood [JIHAN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang