Cairan sperma menyembur ke dinding bilik toilet, tubuh Jeonghan gemetar, matanya basah oleh air mata fisiologis. Joshua masih terus bergerak di dalamnya, gerakannya lambat, namun setiap dorongan dalam dan kuat, ia menumbuk jauh di dalam tubuh hangat itu, menyodok tempat sensitif yang membuat tubuh lelaki itu menggigil. Joshua menciumi wajah cantik itu dengan napas cepat, sepasang mata hitamnya dipenuhi kabut nafsu yang tampak berbahaya, seolah-olah akan menelan lelaki itu bulat-bulat.Dua laki-laki di luar terdengar masih mengobrol santai, suara gemericik air bisa terdengar dari luar, mungkin mereka sedang mencuci tangan, ada juga bau asap rokok dari luar.
Joshua menatap wajah indah di hadapannya dengan tatapan penuh keinginan; tatapan lapar yang menaklukkan. "Hmphhh...." Tangan yang membekap mulut lelaki itu perlahan mengendur dan terlepas, dengan agresif Joshua memagut bibir merah itu, melumat bibirnya penuh nafsu, mengisap dengan serakah hingga Jeonghan hanya bisa terengah-engah, kedua lututnya terasa lemah, penis Joshua masih keras dan panas, belum ada tanda-tanda akan mencapai klimaks. Benda mengerikan itu masih terus bergerak keluar-masuk di dalamnya, menumbuk dalam dan kuat.
Udara di bilik toilet sempit itu terasa panas dan pengap, aroma Joshua memenuhi hidungnya, bahkan suara napas pria itu begitu jelas di telinganya. Jeonghan merasa dirinya seperti akan meleleh menjadi genangan air, penis keras di dalam dirinya masih terus bergerak, setiap gerakan membawa suara air erotis yang sangat merangsang.
"Shua.... ahh--" Penis merah muda itu kembali berdiri, berdenyut-denyut penuh nafsu.
"Ssstt...." Dengan napas berat Joshua berbisik di depan wajah Jeonghan yang memerah, penuh gairah, ".... mereka masih di luar, apa kau ingin mereka masuk kemari melihat tubuh pelacurmu yang sangat terangsang, hm?"
Joshua terkekeh, wajah tampannya tampak begitu puas dan bahagia setiap kali melecehkan lelaki itu, menginjak harga dirinya. Joshua selalu suka wajah terluka, marah di wajah cantik itu. Dia selalu suka menghina lelaki ini, awalnya Joshua melakukannya dengan sengaja untuk melukai hatinya, tapi seiring waktu itu berubah menjadi kebiasaan yang menyenangkan, sebuah hiburan untuknya.
Jeonghan memalingkan wajah merahnya, tapi tangan besar Joshua langsung mencubit dagunya dengan kasar. Kembali mencium mulutnya tanpa ampun, ciuman dalam yang membuat Jeonghan merasa sesak napas.
"Kau ingin mereka masuk kemari? Memperkosamu?" Joshua berbisik dengan sebuah tawa gembira yang mengerikan, membawa merinding ke sekujur tubuh Jeonghan yang menyusut ketakutan. Tangannya yang lain meremas pantat putih lelaki itu, mencengkeram pinggang tipisnya di telapak tangannya yang panas. Ia menarik setengah penisnya dari lubang basah itu, lalu mendorong pinggulnya ke depan dengan keras, memukul lebih dalam dari sebelumnya, menembus jauh ke dalam daging hangat di dalam sana.
Air liur mengalir di sudut mulutnya, kedua mata sebening kristal itu basah, pandangannya tidak fokus dengan napas cepat. Jeonghan orgasme untuk kedua kalinya, keduanya kakinya sudah benar-benar lemah, namun kedua lengan kuat Joshua memegangnya erat; Memeluk pinggang tipis itu posesif, seperti raja hutan yang mencengkeram erat makanannya, seolah memberitahu dunia bahwa itu adalah miliknya.
Cairan putih menetes perlahan dari kepala penis cantik, orgasme membuat otot-ototnya berkontraksi, tubuhnya mengejang membuat lubang ketat yang menelan penis besar Joshua menyempit, mengisapnya seperti mulut kecil yang menyedot lebih dalam. Jeonghan merasakan penis keras di dalamnya berdenyut, Joshua mempercepat gerakan menumbuknya, penis gagahnya keluar-masuk di dalam lubang merah muda cantik itu, memompa dengan keras, memukul dengan cepat dan tanpa ampun.
Di luar sudah hening kembali, sepertinya orang-orang tadi sudah pergi. Jeonghan meraih lengan Joshua, mencengkeram lengan kekar pria itu ketika gerakan Joshua menjadi lebih kasar dan cepat, tujuh tipis Jeonghan terhimpit di antara tubuh panas Joshua dan dinding toilet yang dingin. Pantat lembut itu memerah akibat pukulan, dua bola Joshua memukul pantatnya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Wood [JIHAN FANFICTION]
FanficJeonghan salah paham dengan kasih sayang yang diberikan pria itu padanya, tanpa sadar ia menjadi serakah dengan kasih sayang dan cinta pria itu. Ia menuntut lebih dari yang seharusnya. Sampai suatu hari pria itu pergi dan tak kunjung kembali. Jeongh...