JUPE, Bob, dan Pete menuruni tangga. Mereka menjumpai Anna di ruang duduk, sedang meletakkan beberapa majalah ke tumpukan yang sudah ada di sebuah meja samping. Wanita itu kelihatan agak kaget ketika mendengar anak-anak masuk.
"Ah-kusangka tidak ada siapa-siapa di sini," katanya.
"Kami tadi mencari-cari lagi," kata Jupiter menjelaskan dengan tampang polos. "Mungkin saja kemarin ada tempat yang terlewat, ketika kami mencari-cari anak kunci peti besi Anda."
"Ah, ya-betul juga, anak kunci itu." Kening Anna berkerut. "Dan kalian masih juga belum menemukannya?"
"Belum," jawab Bob. "Mrs. Havemeyer, pernahkah terlintas dugaan dalam hati Anda bahwa anak kunci itu mungkin diambil orang? Pintu- pintu di losmen ini tidak ada yang pernah dikunci. Siapa pun juga bisa masuk kemari, lalu mengambilnya."
"Itu tidak mungkin, karena aku pasti menyembunyikannya dengan sangat cermat," kata Anna. "Dan takkan ada yang mau mengambil, apabila tahu itu untuk membuka apa. Hanya Anna Schmid yang bisa mempergunakannya. Orang-orang di bank hanya mengenal Anna Schmid saja sebagai pemilik anak kunci itu. Jadi jika ada yang mengambil, anak kunci itu takkan berguna sama sekali baginya. Tapi di pihak lain, aku direpotkan olehnya. Itulah sebabnya kenapa anak kunci itu kusembunyikan, sebelum aku berangkat ke Danau Tahoe."
"Dengan begitu teori tentang tamu tak diundang buyar," kata Pete. "Anak kunci itu pasti ada di salah satu tempat di sini," kata Anna. "Coba aku bisa ingat lagi, di mana aku waktu itu menaruhnya."
Di luar terdengar bunyi ban mobil yang bergerak di jalan masuk yang berkerikil. Tidak lama kemudian Jensen muncul dengan menenteng kamera fotonya. Ia lewat sambil menganggukkan kepala pada Anna dan ketiga remaja itu, lalu langsung naik ke tingkat atas.
"Pekerjaan Mr. Jensen menarik," kata Jupiter sambil lalu. "Diperlukan kesabaran besar, untuk memotret binatang liar. Seringkah ia kemari?"
"Ini yang pertama kalinya," kata Anna. "Ia baru tiba lima hari yang lalu. Ia datang tanpa memesan lebih dulu. Untung saja ada kamar kosong, jadi aku bisa menerimanya."
"Mr. Smathers juga menarik," kata Jupe lagi. "Ia mestinya sering mengembara di pegunungan, berkomunikasi dengan alam."
"Maksudmu bicara dengan binatang liar? Aku ingin tahu, apakah segala binatang itu benar-benar mendengarkannya? Tapi ia juga baru sekali ini kemari. Katanya ia ingin kemari karena musim panas sekali ini begitu kering. Ia merasa bisa menolong binatang liar sahabat-sahabatnya, agar jangan sampai terjerumus dalam kesukaran." Anna tertawa. "Macam- macam saja! Orang itu aneh sekali. Aku cuma ingin ia mau makan seperti yang lain-lainnya, supaya aku tidak usah repot-repot memasak khusus untuk dia sendiri."
Setelah itu Anna pergi ke dapur. Anak-anak mendengar wanita itu membuka lemari-lemari di situ, lalu sibuk dengan panci-panci. Jupiter mengajak kedua temannya ke luar. Mereka berjalan dengan santai menuju pompa bensin, tempat Gabby Richardson nampak duduk terkantuk-kantuk disinari matahari sore. Orang itu membuka matanya ketika anak-anak mendekat.
"Bagaimana-asyik berjalan-jalan tadi?" tanyanya.
"Anda tadi berbicara dengan Mr. Smathers," kata Pete.
"Tidak bisa dibilang begitu," balas Richardson. "Dia yang bicara terus. Nampaknya ia beranggapan aku ini merusak remaja Amerika, karena bercerita tentang monster." Mata Richardson yang semula mengantuk disipitkan. Tiba-tiba sikapnya menjadi waspada. Sangat ingin tahu. "Apa yang sebenarnya kalian lihat di atas tadi pagi?"
"Kami tidak tahu pasti, Mr. Richardson," kata Bob. "Sesuatu yang besar. Kurasa seekor binatang."
Gabby Richardson kelihatannya merasa kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(20) TRIO DETEKTIF : MISTERI GUNUNG MONSTER
Science Fiction"Ada kasus baru lagi untuk Trio Detektif," katanya kita akan menyelidiki suami orang. itu akan aneh!!!! Alih bahasa by Agus Setiadi .Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi