Bab 32

10.5K 1K 91
                                    

Baru saja Mark pergi meninggalkan Jaemin sendiri, Mark langsung menghampiri Jaemin kembali karena tak tahan jika harus berdiaman dengan Jaemin lama-lama.

Dapat Mark lihat bahwa Jaemin masih menangis sedari tadi dengan kepala yang ia tundukan dan kedua tangan yang menutup wajah manisnya.

Didekatilah Jaemin dan Mark langsung merengkuh tubuh ramping itu ke dalam dekepannya dengan sangat erat dan mengusap sayang pundak sang kekasih.

"Maaf, maafkan aku."

Jaemin tidak menjawab, dirinya terus sibuk dengan tangisannya yang tidak bisa ia hentikan. Hingga 5 menit pun berlalu dan tangisan Jaemin sedikit mereda dan ia pun menghapus sisa air mata nya kemudian menatap wajah Mark.

"Maaf kak, maaf sudah membuat mu marah. Sungguh aku bukannya ingin kita berpisah, hanya saja-"

Potong Mark, "sudah, tidak perlu di bahas. Aku tidak ingin kita bertengkar kembali, ayo lekas persiapkan diri mu karena setelah ini kita akan langsung menemui orang tua ku."

Jaemin hanya bisa mengangguk pasrah dan langsung beranjak dari duduknya kemudian pergi menuju kamarnya.

Haechan maaf kan aku, tapi sungguh aku sangat menyayangi Jaemin sama seperti saat aku menyayangi diri mu. Tapi tenang saja, aku tak akan pernah menghapus nama mu di sudut hati ku yang paling kecil setelah menikah nanti karena kau akan terus menjadi kesayangan ku yang nomor satu.

Tanpa sadar air mata Mark lolos begitu saja dari kedua mata nya. Dirinya begitu merindukan sosok Haechan yang selalu berada di sampingnya.

-

Di kediaman Jaehyun saat ini ternyata sudah ada orang tua Na beserta Hendery, Dejun, Jeno dan Sungchan. Mark dan Jaemin pun baru saja datang.

"Loh? Mark? Jaemin?" bingung Dejun.

"Kalian bersama datang kesini? Lalu dimana anak kalian?" tanya Taeyong.

"Jisung ada di sekolahnya, bu, sedangkan Chenle dan Chelsea ada bersama orang tua Seo." jawab Jaemin.

"Ah begitu, lalu ada apa kalian datang?"

"Kami atau terlebih Mark ingin meminta restu pada kalian semua yang ada disini."

Degup jantung Jeno tiba-tiba saja berdetak dengan sangat cepat, hati nya serasa di cubit kecil setelah mendengar penuturan Mark yang sepertinya ia tahu akan kemana arah pembicaraan Mark.

"Meminta restu?" tanya Winwin memastikan.

"Iya, Mark ingin melamar Jaemin dan pastinya Mark membutuhkan restu kalian semua disini."

Demi Tuhan, tak ada yang bisa menggambarkan bagaimana gugup nya Mark dan Jaemin sekarang lantaran tak ada yang menjawab pernyataan Mark. Keadaan kian hening hingga suara Yuta pun terdengar.

"Apa kau serius dengan anak ku, Mark?"

"Serius, dad. Sungguh-sungguh serius."

"Bukannya aku meragukan mu, tetapi kau dan Jeno itu seorang saudara yang pasti tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja kejadian Jeno 17 tahun lalu akan terulang pada mu."

Yang lainnya sontak terdiam akan perkataan Yuta yang terdengar sangat blak-blakan apalagi ada Jeno pula disana. Tetapi Yuta tak memperdulikan hal itu karena ia pasti akan belajar dari kesalahan yang lalu.

Masih ia ingat jelas bagaimana anak bungsu nya yang sampai terbaring lemah di ruangan rumah sakit setelah perceraiannya dengan Jeno.

Yuta itu tahu sifat turun-temurun Jaehyun pada anak-anaknya. Yuta bukannya baru sehari atau dua hari berteman dengan Jaehyun karena nyatanya sudah berpuluh-puluh tahun ia berteman dengan Jaehyun. Dan Yuta juga sedikit mengerti akan sifat buruk Jaehyun yang nyatanya turun pada kedua anaknya.

"Daddy bisa mempercayai ku, hukum aku bila aku melanggar janji ku pada mu, dad." ucap Mark yakin.

"Biar ku bicarakan hal ini terlebih dahulu dengan yang lain, Mark. Daddy tak bisa langsung memberi restu begitu saja pada mu." final Yuta.

-

halo semua

jangan lupa tinggalin vote dan komentar kalian, terimakasih

TBC

Uploaded: 19-03-2021

-jaemjen127

-jaemjen127

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Big Jung's ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang