Siang hari ini, Mark tidak pulang ke rumahnya untuk makan siang bersama dengan Haechan dan kedua anaknya karena ia tidak sempat untuk pulang. Pekerjaannya hari ini benar-benar banyak dan sedikit menumpuk karena kemarin ia sudah berlibur ke Jepang dan sama sekali tidak menyentuh pekerjaannya.
Untung saja Haechan memaklumi hal tersebut dan tak mempermasalahkan bila Mark tidak makan siang bersama dengan Haechan. Haechan sedikit paham akan kesibukan Mark yang memang tidak bisa di tinggal barang sebentar saja, maka dari itu Haechan membiarkan Mark berfokus pada pekerjaannya terlebih dahulu. Lagi pula makan siang bersama masih bisa mereka lakukan kapan-kapan hari lagi, tak hanya hari ini saja.
Tok Tok!
"Masuk."
Saat ini Mark sedang sibuk dengan beberapa berkasnya, ia tidak memiliki waktu untuk hanya sekedar membukakan pintu ruangannya. Untung saja yang datang hanya Jeno.
"Kak Mark."
"Ada apa Jen?"
Sebelum Jeno menjawab pertanyaan Mark akan apa maksud tujuan kedatangannya, ia menyempatkan diri untuk duduk di sofa yang ada di ruangan Mark.
"Bolehkah aku izin sampai sore?" Mark berhenti sejenak, mengalihkan atensinya menuju sang adik.
"Kenapa?"
"Renjun ingin aku menghabiskan waktu berdua nanti malam, aku tak ingin mengecewakannya kak."
Sedikit menghela nafas pelan. Jujur saja Mark tak ingin memberi Jeno izin, tetapi Mark bisa apa jika ini sudah menyangkut keluarga Jeno? Mark paham akan keinginan Renjun karena Mark juga pernah mengalami hal itu, dan Mark juga tak memiliki alasan untuk tidak memberi Jeno izin.
"Pergilah Jen."
"Kau serius kak?"
Mark mengangguk dan kembali fokus kembali pada layar di hadapannya.
"Terima kasih banyak, kak."
"Tak masalah."
"Kalau begitu aku kembali dulu."
"Baiklah."
Lantas Jeno langsung saja keluar dari ruangan Mark setelah ia mendapat izin dari Mark untuk pulang lebih awal hari ini. Sejujurnya Mark lelah dan sangat ingin makan terlebih dahulu, matanya bahkan sudah sangat lelah dan tidak kuat jika di teruskan menatap layar komputer ini. Tetapi Mark juga tidak bisa meninggal pekerjaannya ini begitu saja. Mark pikir ia bisa makan nanti setelah pekerjaannya benar-benar selesai semua.
Setidaknya Mark bisa makan dengan sedikit tenang karena tidak terpikir akan pekerjaannya yang memang sedikit menumpuk, terlebih setelah jam makan siang berlalu, Mark akan langsung mengadakan meeting lagi. Maka dari itu Mark memutuskan untuk makan nanti saja saat ia memiliki waktu senggang.
-
Meskipun Mark dan Jeno sibuk bekerja, bukan berarti Haechan, Renjun dan juga Jaemin hanya akan bersantai. Mereka juga sama-sama bekerja di rumah. Renjun, Jaemin dan Haechan sama-sama sudah memiliki anak yang harus mereka urus dan tidak ada alasan untuk pergi berjalan-jalan untuk berbelanja.
Apalagi anak-anak mereka sedang dalam masa aktif hingga membuat ketiganya harus lebih ekstra dalam menjaga anak mereka. Tetapi mereka sekali pun tak pernah mengeluh akan hal ini karena mereka melakukannya dengan sangat senang hati. Mereka mengurus anak mereka sendiri dan mereka bisa tersenyum pula akan tingkah gemas anak mereka.
Kalau Renjun dan Jaemin tidak terlalu repot dalam mengurus anak mereka, maka Haechan akan sedikit kerepotan dalam mengurus kedua anaknya. Renjun dan Jaemin masih bisa menjaga anak mereka bersama, sedangkan Haechan hanya mengurus kedua anaknya sendirian tanpa bantuan siapapun.
Ting! Tong!
Mendengar bel rumah berbunyi, Haechan langsung meletakkan Chenle dan Chelsea ke dalam box bayi lalu sedikit berlari untuk membukakan pintu yang ternyata itu adalah keluarganya.
"Ayo masuk." ajak Haechan. Pun mereka semua masuk ke dalam, di ikuti oleh Haechan dari belakang.
"Haechan." panggil Ten dengan sedikit berteriak karena Haechan sedang berada di dapur untuk membuat minum.
"Ada apa, pi?"
"Chenle dan Chelsea ada di mana?"
"Mereka ada di kamar."
Pun Ten langsung pergi ke kamar anak Haechan setelah mendapat izin, mengajak Johnny sekaligus untuk membantunya membawa Chenle dan Chelsea keluar dari kamar. Bersamaan dengan itu, Haechan pun datang dari arah dapur sembari membawa beberapa minuman dan diletakkannya di atas meja.
"Mark tidak datang makan siang, nak?" tanya Johnny.
"Tidak , dad. Ia sibuk dengan pekerjaan kantornya yang sedikit menumpuk."
"Chan, sewalah baby sitter agar kau tak kelelahan. Kau sedikit kurus sekarang." ucap Hendery.
"Aku tak mau, kak. Aku lebih suka mengurus mereka sendiri dari pada harus repot-repot menyewa baby sitter."
"Tapi kau terlihat sangat kelelahan, Chan"
"Tak apa, kak. Aku melakukan ini semua untuk anak-anak ku."
-
halo semua
jangan lupa tinggalin vote dan komentar kalian, terimakasih
>> TBC
Uploaded: 25-02-2021
-jaemjen127
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Jung's ✓
Fanfic[Completed] [Season 1: Baby Boy] [Season 2: The Jung's] [Season 3: The Big Jung's] [Start: 27-01-2021] [End: 24-03-2021] - Jika kemarin menceritakan kisah yang santai, maka sekarang akan menceritakan kisah yang sedikit berat dari sebelumnya.