Bab 28

12.2K 1.2K 391
                                    

Sore ini, duda beranak satu itu tengah sibuk mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk acara ulang tahun anak tunggalnya yang sudah menginjak umur 17 tahun. Sudah 17 tahun berlalu, hingga saat ini sang anak tak pernah merayakan pesta ulang tahun dengan sang daddy.

Dan di umurnya yang sudah menginjak 17 tahun, anak itu sangat-sangat ingin merayakan pesta ulang tahun bersama dengan daddy nya. Tapi ketika sang anak bertanya tentang daddy nya, papa nya akan selalu mengalihkan pembicaraan dan tidak pernah mau menjawab hal itu.

"Jisung, selamat ulang tahun yang ke-17 ya, nak. Doa papa selalu menyertai mu, semoga Tuhan selalu memberi banyak kesehatan, keselamatan, dan juga rejeki pada mu. Papa menyayangi mu." ucap Jaemin di susul dengan kecupan yang ia berikan pada kening Jisung.

Ya, sudah 17 tahun Jaemin menjadi single parent untuk Jisung dan menjadi tulang punggung bagi Jisung. Perceraiannya dengan Jeno sudah terjadi 17 tahun yang lalu dan sampai saat ini tak ada komunikasi antara keduanya.

Jisung yang memang hanya berinteraksi dengan Jeno selama 1 tahun sudah tidak bisa mengingat lagi wajah Jeno seperti apa.

Ingin rasanya Jisung bertanya kepada Jaemin lagi dan lagi, tapi semakin besar Jisung semakin sadar bahwa papa nya memang sengaja tak ingin memberi tau Jisung akan siapa sosok daddy nya itu.

"Terima kasih, Jisung juga menyayangi papa."

Jisung pun langsung memeluk tubuh Jaemin yang sekarang tingginya sudah berada di atas tinggi Jaemin.

"Papa punya hadiah untuk mu." ucap Jaemin setelah Jisung melepas pelukan tersebut.

"Apa itu, pa?"

"Ayo ikut papa."

Kemudian Jaemin pun berjalan dan diikuti oleh Jisung di belakangnya. Jaemin berjalan mengarah ke taman belakang rumah miliknya.

Dan dapat Jisung lihat, disana sudah banyak hiasan beserta seluruh teman kelasnya yang datang dan ada satu sosok yang membuat atensi Jisung teralihkan padanya.

"Selamat ulang tahun, Jung Jisung!" teriak teman-teman Jisung bersamaan.

"Terima kasih, teman-teman."

Lalu setelahnya seseorang yang sempat mengalihkan seluruh atensi Jisung pun berjalan mendekati Jisung dan memeluk Jisung dengan erat.

"Selamat ulang tahun yang ke-17 anak daddy."

Deg!

Jantung Jisung seketika berdetak dengan sangat cepat setelah mendengar penuturan orang yang sedang memeluknya.

Jisung yang merasa tak sedikit nyaman pun berusaha melepaskan pelukan orang tersebut, dan setelah berhasil di lepas, Jisung menghampiri Jaemin yang berada di belakangnya.

"Pa? Dia siapa?" tanya Jisung pelan pada Jaemin.

"Dia sosok yang sering kau tanyakan pada papa, nak." jawab Jaemin dengan senyuman di akhirnya.

"M-maksud papa?"

"Dia daddy mu."

"D-daddy?"

"Iya, daddy. Dia daddy yang kau tanyakan pada papa selama ini. Apa kau suka dengan hadiah papa?"

Lantas Jisung langsung memeluk Jaemin dengan sangat erat dan mengucapkan banyak terima kasih pada Jaemin atas hadiah yang sudah Jaemin beri pada Jisung.

"Boy, hug me too." cetus Jeno tiba-tiba.

Jisung pun melepaskan pelukannya pada Jaemin dan membalikkan tubuhnya menghadap Jeno lalu memeluk Jeno dengan sangat erat. Sedangkan Jeno menatap Jaemin dalam diam, ingin sekali rasanya Jeno memeluk tubuh ramping itu.

Tapi apalah daya Jeno, ia sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Jaemin bahkan dengan Renjun. Kesalahan yang ia buat 17 tahun lalu benar-benar fatal hingga membuat dua malaikat beserta tiga jagoannya pergi meninggalkan dirinya sendirian.

Tetapi Jeno masih tetap bersyukur karena Jaemin saat ini telah memperbolehkan dirinya bertemu dengan darah dagingnya meskipun ia harus menunggu 17 tahun lamanya. Sedangkan Renjun sendiri sudah tidak pernah Jeno dengar kabarnya dan yang ia tau dari Lucas dan Jungwoo adalah, bahwa Renjun telah menikah lagi dengan Guanlin.

Entah itu benar atau tidak tapi Jeno ingin berusaha mengikhlaskan Renjun dan Jaemin sepenuhnya dan berusaha untuk tidak merusak kebahagiaan mereka lagi.

"Jisung, pergi ke teman-teman mu ya, ajak mereka makan atau lainnya." ucap Jeno.

"Tapi daddy tak akan pergi bukan?"

Jeno tersenyum getir mendengar pertanyaan Jisung.

"Tidak, daddy tidak akan pergi. Oh iya, ini hadiah dari daddy, simpan ini ya." ucap Jeno sembari memberikan hadiah pada Jisung.

"Terima kasih, dad. Jisung janji akan menyimpan hadiah daddy dengan baik. Kalau begitu Jisung pergi dengan teman-teman dulu ya. Dah pa, dad."

Jisung menyempatkan diri untuk mengecup pipi Jaemin sebelum pergi dan memberi Jeno pelukan lagi.

Sekarang disini hanya tersisa Jaemin dan Jeno dengan keadaan sangat hening dan canggung.

"Pulanglah Jen, terima kasih sudah datang."

"Aku yang harusnya berterima kasih pada mu, sungguh aku sangat senang karena bisa bertemu dengan Jisung. Sekali lagi terima kasih."

"Tak masalah. Jisung juga berhak tau daddy nya siapa."

-

halo semua

jangan lupa tinggalin vote dan komentar kalian, terimakasih

TBC

Uploaded: 08-03-2021

-jaemjen127

-jaemjen127

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Big Jung's ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang