5 (Teror Lab Kimia)

24 10 0
                                    

Lima orang yang kini menjadi akrab merasa lega karena kasus yang mereka tangani telah selesai. Yap, kasus kematian Sari yang baru saja mengakhiri sidangnya kemarin sore. Mungkin benar kata orang, dibalik semua kejadian selalu ada hikmahnya. Begitu juga dengan lima orang siswa baru SMA Alaskar ; Mala, Yusa, Rasya, Delan dan Meita.

"Lo mau pesen apa Ras?" Tanya Mala

"Mie goreng aja deh."

"OK gue beliin. Lo berdua nitip apa?"

Meita dan Yusa yang duduk bersebelahan menjawab serempak, "Cireng!" Pipi Meita kembali memerah, gadis itu terlalu cepat jatuh cinta dengan tindakan-tindakan kecil Yusa.

"Kayaknya kita sehati deh" Gumamnya pelan yang ternyata masih mampu didengar oleh telinga Yusa. Lelaki itu tampak canggung dan mengalihkan pembicaraan.

"Eh, Delan kemana ya?" tanya Yusa.

"Iya, biasanya dia yang paling semangat kalau udah urusan makan," Kata Rasya mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Delan di kantin.

"Tau tuh!" Jawab Mala lalu melenggang pergi untuk membeli makanan yang dipesan teman-temannya.

Mala berjalan menuju salah satu stand kantin milik tante TikTok, seorang janda penjaga kantin yang memiliki nama asli Titi. Para siswa menjulukinya tante TikTok karena wanita itu kerap kali bermain TikTok saat kantin sedang sepi pengunjung.

"Tadi tuh gue liat Delan ke kelas Mala, nyamperin Vita kali," jawab Meita enteng

"HAH?!"

"Si gendut naksir sama Vita?" Tanya Yusa. Seketika Meita menutup mulutnya.

Ia tadinya berniat merahasiakannya dan akan memberitahu yang lain setelah memastikan Delan tidak ingin merahasiakannya. Namun, mulutnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

"Ya udah kita doakan yang terbaik aja buat Delan," Kata Rasya

Tujuh menit kemudian, Mala kembali ke meja mereka dengan sebuah nampan. Menyerahkan sepiring mie goreng, dua piring cireng, satu mangkok bakso untuk dirinya dan empat gelas es teh. "Nih gue bawain es teh sekalian buat kalian!"

"Gratis?" Tanya Yusa dengan semringah.

"Gak lah, gila lo bisa tekor gue," Jawab Mala

"Yaelah Mal, beramal dikit aja sama rakyat missqueen ini napa," Rasya menimpali.

Mereka pun mengeluarkan uang untuk mengganti uang Mala yang terpakai untuk membeli es teh, Mala tersenyum puas. Mala itu meskipun berasal dari keluarga kaya, uang jajannya tidak pernah lebih dari Rp. 50.000 untuk ukuran ia bersekolah di sekolah elit ini.

"WOY!!" Tiba-tiba Delan mengangetkan mereka berempat dengan menggebrak meja.

"Astaga! Kalau jantung gue copot gimana? Lo mau donorin jantung lo buat gue?!" Bentak Meita.

"Gimana ndut? Berhasil deketin Vita?" Tanya Yusa.

Seketika mata Delan membulat. Bagaimana bisa mereka tahu soal Vita? Matanya langsung melirik Meita yang tengah menghindari tatapan Delan. Saat itu juga ingin sekali rasanya Delan membunuh Meita dan menjadikannya umpan untuk ikan Arwana yang ia pelihara di rumah. Namun nasi sudah menjadi bubur, teman-temannya sudah mengetahuinya dan akhirnya Delan pun berkata jujur.

"Anterin yuk nemuin Vita, gue malu ngomong sama dia sendiri. Drama kek gitu Mal, lo kan sekelas sama dia. Kita bereng-bareng kenalan sama dia gitu," Rengek Delan

"Demi tante TikTok yang semok! Jadi daritadi lo gak ngomong sama Vita?" Tanya Yusa.

"Cemen," Ejek Meita.

All About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang