Liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi sebuah teror bagi Rasya dan teman-temannya. Tetapi di sisi lain, mereka senang bisa membantu Yusa menemukan pelaku pembunuhan kakaknya. Mereka mendapat suatu pelajaran dimana sebuah hubungan seharusnya terjalin dengan baik. Hubungan yang buruk hanya akan membuat kita saling menyakiti.
Mala tidak mau hubungannya dengan teman-temannya, terutama Rasya rusak hanya karena perasaan pribadinya terhadap Yusa. Dia juga tahu betul bahwa sejak awal di mata Yusa hanya ada Rasya. Jika ia egois dan melanjutkan perasaannya, maka itu adalah salahnya jika suatu hari mereka saling menyakiti. Untuk saat ini biar dia saja yang merasakan sakit itu. Dia yakin perasaan ini akan dengan sendirinya memudar.
Sama seperti Mala, Delan juga sepertinya harus merelakan Vita. Tidak ada tanda-tanda hubungannya dengan Vita akan berhasil sejak kasus hantu gosong yang akhirnya mempertemukan mereka berdua.
"Gimana perkembangannya?" tanya Yusa
"Gue kurang apa ya? Gue selalu ngerasa gue belum berhasil ngambil hatinya," keluh Delan
"Buuuaaannyyyaaakkk kekurangan lo, Lan! Udah dibilangin juga sejak awal," saut Meita
"Lo kalo gak ngasih saran mending diem deh!"
"Memangnya selama ini lo sama dia ngapain aja, Lan?" tanya Rasya
"Ya... Kayak pdkt-an pada umumnya. Awalnya gue sempet tuh ngerasa 'wah kayaknya gue berhasil' karena... you know lah firasat seorang pejuang cinta yang sedikit lagi berhasil tuh gimana. Ya gitu! Tapi mendadak suatu hari tiba-tiba beda. Berasa di ghosting padahal kita masih berhubungan. Kayak Vita yang dulu hilang, tapi... Ah susah jelasinnya."
"Emang dianya aja yang gamau sama lo! Jangan cari-cari alasan deh!" saut Meita
"Dibilangin diem! Jangan sampe gue lakban mulut lo!"
"Kayaknya lo jodohnya sama Meita deh, Lan. Soalnya kalian berantem mulu, awas saling suka loh," kata Mala
"OMG hello?! Gue? Princess cetar membahana cute overload paling cantik sedunia ini jodohnya ikan gembul yang taunya cuma main game doang? Sorry im not in your level."
Yang lainnya hanya geleng-geleng kepala menyaksikan pertengkaran Delan dan Meita yang sudah menjadi tontonan mereka sehari-hari. Tetapi, Rasya memikirkan satu hal dalam kepalanya. Curhatan Delan memang terdengar biasa, tetapi jika di cocokan dengan apa yang ia lihat selama beberapa hari ini, curhatan Delan perlu dipertanyakan.
Pasalnya, ia pun mulai merasa Vita sedikit berbeda dari biasanya. Dia masih Vita yang sama, yang tidak banyak teman, yang membenci Nita (adik tirinya) tapi juga menyayanginya. Masih Vita yang sama yang sebelumnya di bully oleh Cassie. Namun semenjak kematian Cassie beberapa minggu yang lalu, Rasya mulai merasakan perbedaan tipis dari Vita. Apalagi kematian Cassie bukanlah kematian yang wajar.
Mungkin saja memang inilah pribadi Vita yang sebenarnya, yang tidak pernah terlihat karena selama ini ia selalu bersembunyi dari Cassie. Dan kepribadian itu muncul saat Cassie sudah tidak ada di dekatnya lagi. Tetapi tetap saja aneh bagi seorang indigo seperti Rasya. Ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya, tapi ia sendiri tidak bisa menemukan apa itu.
Flashback
Suatu pagi di SMA Alasakar yang siswanya baru saja menyelesaikan liburan akhir tahun, siap mengawali tahun yang baru dengan semangat yang baru pula. Setelah mendapat pengalaman menjadi sandera saat liburan kemarin, Delan sempat merajuk pada teman-temannya dan seharian penuh bermain dengan Vita.
Vita tidak keberatan karena hari-harinya jadi tidak membosakan karena keberadaan Delan. Itu juga membuat Cassie berpikir dua kali jika ingin menyeretnya pergi. Vita tahu bahwa pria di hadapannya ini menaruh rasa padanya, tetapi ia takut untuk menerima rasa itu. Ia tidak akan bisa berkomitmen dalam hubungan apapun.
Rasya dan teman-temannya tentu kehilangan sosok Delan selama beberapa hari. Sudah berbagai cara mereka lakukan agar Delan mau bergabung dengan mereka lagi. Mengajak Vita pun tidak masalah. Pertemanan mereka terbuka untuk siapa saja, kecuali mungkin hantu.
"Harus gimana lagi kita ngebujuk Delan?" tanya Rasya
"Ya udah biarin aja. Nanti juga di tolak Vita balik ke kita," ketus Meita
"Mei, lo gak kangen gitu berantem sama Delan?" tanya Mala
"Idih! Ngapain gue harus kangen? Malah gue seneng karena kehidupan gue akhirnya tentram dan damai." Namun perkataan berbanding terbalik dengan perasaan. Wajah Meita tidak bisa berbohong. Meskipun setiap hari skincare-an, tetap saja wajahnya tak secerah saat Delan ada bersamanya.
Delan yang sedang dibicarakan kebetulan lewat di dekat mereka dengan gesture sedang mencari seseorang. Tidak hanya matanya yang melihat ke kiri dan ke kanan, kepalanya dan seluruh badannya ikut berputar 360 derajat. Kalau kata Meita sudah seperti tokoh utama dalam adegan drama yang kehilangan seseorang.
"Lo nyari apa, Lan?" tanya Yusa, tetapi tidak di gubris sedikitpun oleh Delan. Sepertinya ia tidak mendengar Yusa. Wajahnya terlalu menyiratkan kekhawatiran mendalam.
"Delan! Lo kenapa?!" Delan akhirnya menyadari keberadaan mereka setelah suara cempreng Meita memanggilnya.
"Kalian lihat Vita gak?"
"Vita lagi, Vita teross," ketus Meita
"Emang Vita kenapa? Kok lo panik gitu sih?" tanya Mala
"Harusnya gue gak ninggalin dia. Cassie pasti bawa dia ke suatu tempat," kata Delan dengan cemasnya yang tak kunjung hilang.
"Ya udah kita bantu cari Vita. Tapi lo janji ya jangan marah lagi sama kita. Lo harus gabung lagi sama kita. Ajak Vita juga gapapa," kata Rasya
"Iya. Kalian mencar aja, gue cari ke belakang sekolah," kata Delan langsung melenggang pergi.
Rasya mendapat bagian mencari di gedung-gedung sekolah. Gudang, aula, kelas-kelas, ruang musik, ruang lukis, tapi tak satupun dari ruangan-ruangan itu menunjukan keberadaan Vita maupun Cassie. Harapan terakhirnya ada di ruang teater. Rasya harap ia bisa menemukan keduanya.
Baru selangkah ia memasuki ruangan teater itu, aura lain langsung ia rasakan. Bulu kuduknya berdiri. Dan ia temukan kedua gadis itu berada di antara kursi-kursi penonton yang kosong dengan kondisi tidak sadarkan diri. Rasya langsung menghubungi teman-temannya dan membawa Vita serta Cassie ke ruang UKS.
Sejak saat itu, Cassie tidak pernah terlihat di sekolah sementara Vita malah berkeliaran dimana-mana. Padahal dulu ia tidak pernah mau terlihat oleh siapapun dan selalu bersembunyi. Sampai suatu hari, Cassie di kabarkan tewas karena suatu kecelakaan. Tidak ada yang tahu pasti kecelakaan apa yang menimpa Cassie. Tapi rumornya, Vita juga berada disana, hanya saja tidak ada yang tega bertanya karena takut akan membuat Vita mengingat kejadian menakutkan yang ia alami.
To be continued
Ada apa dengan Cassie dan Vita?
Jangan lupa vote, komen dan follow akun delyupus ya. Makasi sudah membaca ❤❤
See you on the next chapter─o─
Publish, 08.02.2023
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Them
HorrorApa yang kalian lakukan jika kalian adalah seorang indigo dan 'mereka' meminta bantuanmu untuk menyelesaikan masalah 'mereka'? Kalian akan membantu atau mengabaikan 'mereka'? Jika kalian menanyakannya pada Rasya, maka ia dan sahabatnya memilih untuk...