Mala terbangun dari tidurnya dan bersiap pergi ke sekolah untuk kegiatan malam. Setelah siap, ia keluar dari kamarnya dan berpamitan pada orang tuanya yang kini hanya bisa Mala lihat dari foto yang terpajang di dinding.
Mala adalah anak yatim piatu, untung saja ia tidak sendiri. Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang kini mengurus usaha ayahnya di usianya yang masih terbilang masih muda. Bahkan ia mendapat rekor sebagai pengusaha termuda di Indonesia.
"Mau sekolah? Dijam segini?" Tanya Bastian, kakak Mala
"Iya kak, ada kegiatan malam," Jawab Mala
"Kok gue gatau?"
"Kakak lembur mulu, jadi aku ga sempet bilang ke kakak. Aku juga udah whatsApp kakak tapi kayaknya belum di read tuh. Sibuk terus sih," Kata Mala memanyunkan bibirnya.
"Ya maaf. Demi lo juga kan," Kata Bastian
Pastinya sulit menjadi tulang punggung keluarga untuk Bastian di usianya kini. Walau yang harus ia hidupi hanya Mala, mengurus perusahaan besar bukanlah hal yang mudah. Setelah mengobrol singkat dengan Bastian, Mala berangkat kesekolah.
Dalam perjalanan, Mala melihat Rasya yang sedang berjalan menuju halte bus terdekat. Mala menyuruh sopirnya untuk menepikan mobilnya dan mengajak Rasya berangkat sekolah bersama.
Rasya menerima tawaran Mala dan mereka berangkat bersama. Mala banyak mengobrol dengan Rasya tetapi Rasya seakan tak mendengarkan apa yang Mala katakan karena pikirannya sekarang adalah bagaimana cara membantu Sari.
"Lo kenapa sih?" Tanya Mala
"Ah? Gapapa kok," Jawab Rasya kemudian memalingkan wajahnya keluar jendela.
"Kalo ada masalah cerita sama gue. Apalagi kalo hubungannya sama kemampuan indigo lo," Kata Mala
"Dari mana lo tau gue punya kemampuan itu?"
"Gue bisa ngerasain kehadiran mereka dan kadang gue bisa liat mereka dimata lo," Jelas Mala
Rasyapun menceritakan semuanya pada Mala dan Mala setuju untuk ikut membantu Sari bersama dengannya.
Disisi lain Yusa sedang berjalan di koridor sekolah, memikirkan bagaimana cara membantu Sari. Tak sengaja ia menabrak Meita yang berjalan sambil sedikit merias wajahnya dengan lipstik dan cermin di tangan kirinya.
"EH KALO JALAN... Aku kadang suka ga bener. Maaf ya," Kata Meita yang awalnya berteriak lalu mengubah nada bicaranya setelah melihat orang ditabrak adalah Yusa.
"Halah sama yang ganteng aja baik-baik," Kata Delan yang datang entah darimana.
"Apasih lo sewot amat."
"Udah ah kalian ini berantem aja kerjanya," Kata Yusa melerai mereka sebelum terjadi pertengkaran yang lebih besar lagi.
Mereka bertiga akhirnya berjalan ke taman dan duduk dibangku yang ada disana, menunggu Rasya dan Mala yang masih dalam perjalanan. Tiba-tiba Yusa bertanya, "Kalian percaya hantu?"
"Hantu? Mana?!" Kata Meita
"Dia lagi nanya bego. Lagian mana ada yang namanya hantu," Kata Delan sambil memainkan ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/233760107-288-k195852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Them
HorreurApa yang kalian lakukan jika kalian adalah seorang indigo dan 'mereka' meminta bantuanmu untuk menyelesaikan masalah 'mereka'? Kalian akan membantu atau mengabaikan 'mereka'? Jika kalian menanyakannya pada Rasya, maka ia dan sahabatnya memilih untuk...