Setelah tragedi hantu gosong yang terjadi beberapa waktu lalu, siswa-siswi yang tadinya mem-bully Vita sekarang menjadi teman yang baik bagi Vita terkecuali Cassie, Sonia dan Jingga yang sepertinya memiliki dendam kesumat kepada Vita. Makin banyaknya teman Vita membuat Cassie kesulitan untuk mendapat kesempatan mem-bully Vita lagi dan hal itu membuatnya kesal.
Hari ini kesempatannya itu datang. Vita sedang berada di toilet sendirian dan Cassie langsung memulai aksinya yang sudah lama tidak ia lakukan.
Sonia menyudutkan Vita ke dinding, kemudian bersama dengan Jingga yang memegangi sisi kanan dan kiri Vita. Sedangkan Cassie mulai mendekati Vita dan menjambak rambut Vita yang ia biarkan tergerai.
"Jangan harap lo bisa lolos dari gue. Lo akan selalu jadi mainan gue sampai gue bosen mainin lo!" Sarkas Cassie tepat di hadapan Vita.
"Akhh.... Sakit Cass, lo ada dendam apa sih sama gue?" Vita meringis karena kerasnya jambakan Cassie.
"Ga ada! Gue cuma suka aja mainin lo. Lo itu boneka terbaik buat gue!"
Cassie dengan senyum smriknya mulai mendorong Vita masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Tidak disangka, ternyata Mala sejak tadi ada di dalamnya dan menangkap tubuh Vita sebelum jatuh ke lantai toilet.
Mala berdiri di depan Vita sambil mengotak-atik ponselnya. Cassie, Sonia dan Jingga bingung dengan apa yang Mala lakukan, namun rupanya Mala sedang mencari-cari vidio rekamannya barusan di antara vidio-vidio bertemakan horor di ponselnya.
"Kayaknya gue harus punya dua handphone nih," Gumam Mala saat kesulitan mencari vidio yang ia rekam barusan.
"Apa sih ga jelas banget! Minggir!" Kata Sonia.
Sebelum tangan Sonia berhasil meraih Vita, akhirnya Mala menemukan vidio rekamannya sendiri yang memperlihatkan aksi bully Cassie sejak awal. Mala mengancam mereka dengan itu dan berhasil membuat Cassie dan teman-temannya pergi. Namun hal itu tidak menjamin Cassie tidak akan mem-bully Vita lagi.
"Makasi ya Mal, lo udah nolongin gue."
"Santai aja kali, orang kayak mereka harusnya lo lawan, kenapa lo diem aja?"
"Oh, itu karena gue..." Vita terlihat sedikit ragu untuk memberitahukannya.
Kringggg!!!
Tanpa menjawab pertanyaan Mala, mereka terpaksa harus pergi ke kelas untuk pelajaran selanjutnya. Mala juga sepertinya tidak terlalu penasaran dengan kisah hidup Vita dan Cassie, kecuali jika urusan hantu. Mala bahkan bisa layaknya detektif mencari pelaku pembunuhan.
Semua siswa sudah berada di kelasnya masing-masing. Rasya dan Yusa tampak serius memperhatikan guru di depan. Bukan hanya mereka, tapi satu kelas ini memang sangat tekun.
Sementara di kelas Meita dan Delan, sang guru bercerita tentang kisah hidupnya, membuat Delan tertidur pulas di mejanya dan Meita yang pura-pura tertarik dengan kisah hidup sang guru agar pelajaran tak kunjung dimulai.
Di sela-sela proses belajar mengajar, wali kelas mereka masing-masing masuk ke kelas untuk memberitahukan info karya wisata yang akan dilaksanakan minggu depan.
"Ini karya wisata masuk ke nilai praktek kalian. Kalau kalian tidak ikut, maka tidak ada nilai praktek," Ucap Wali Kelas dengan singkat, padat, dan jelas.
Rasya melihat biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan nilai praktek itu. Uang tabungannya sudah habis untuk biaya pemakaman Nenek dan untuk mendapatkan uang sebanyak itu, ia harus bekerja setidaknya beberapa bulan lagi. Tapi karya wisata itu akan di adakan seminggu kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Them
HorrorApa yang kalian lakukan jika kalian adalah seorang indigo dan 'mereka' meminta bantuanmu untuk menyelesaikan masalah 'mereka'? Kalian akan membantu atau mengabaikan 'mereka'? Jika kalian menanyakannya pada Rasya, maka ia dan sahabatnya memilih untuk...