22: Berusaha memperbaiki

862 261 154
                                    

Satu hal paling aku ngga suka yaitu dicuekin sama teman dan keluarga sendiri.

~~~

Kalau kamu berusaha mengakhiri hidup cuman karna cowo? Cukup jangan diulangi lagi, cowo di dunia masih banyak dan lebih baik dari dia. Emang cowok banyak yang menarik, tapi sebagian dari mereka ada yang suka menjatuhkan harga diri wanita, suka memainkan perasaan wanita, dan membuat si wanita sakit hati.

Gadis yang bingung dengan diri sendiri antara marah dan senang antara benci dan rindu antara kecewa atau bahagia dengan sosok yang iya kagumi dulu dan akhir-akhir ini dia merasa dirinya semakin jauh dan tidak dianggap lagi oleh dia.

"Gue rindu sama kak El." sambil menitihkan air mata yang sekian kalinya, dan hanya tersenyum getir melihat keadaan dirinya saat ini.

Memikirkan solusi gimana cara mengembalikan semua ini seperti semula sangatlah sulit, takdir emang sangat sulit ditebak, dia yang memulai ini semua dan dia juga yang mengakhiri.

Ara yang sedang menatap langit di jendela kamarnya hanya tersenyum getir, "Gue bego ... sangat bego, gue yang memutuskan hubungan dan gue juga yang nekat untuk memperbaiki ini semua," teriak Ara sambil mengacak rambutnya frustasi dan tanpa sengaja menyenggol vas bunga yang ada di dekat jendela.

"Ara woy lo kenapa lagi?" panik Byan yang tiba-tiba muncul dan sontak membuat Ara kaget bercampur sedih.

"Ab--abang." Ara menangis sesenggukan dan berlari memeluk Byan.

"Ehh lo kenapa lagi eyy, sini tenangin diri lo dulu abis itu cerita ke gue lo kenapa okay," ucap Byan mengajak Ara duduk.

"Mau ketemu sama kak El," ucap Ara sambil menyandarkan kepalanya di dada Byan sambil menangis sesegukan.

"Lah kenapa tiba-tiba mau ketemu sama Adriel?" tanya Byan sambil merapikan rambut Ara yang sedikit berantakan.

"Gue rindu sama kak El, soalnya akhir-akhir ini gue nggak pernah ketemu sama dia, gue takut akan terjadi sesuatu lagi, apa kak El udah nggak suka lagi sama gue yah?"

"Udah nggak usah pikirkan tentang dia dulu, lo mandi terus turun makan siang, mama udah masak sebelum dia pergi sama papa ke rumah Bara, biasalah lagi kumpul-kumpul."

"Hmm oke, nanti abis makan kita ke rumah Syakila yah, jangan lupa ajak yang lain ingat Bara juga harus ikut," jelas Ara.

"Siap tuan putri."

"Udah sana keluar, bau banget kek nggak pernah mandi setahun," ujar Ara.

"Iyah ehh tapi lo udah baikan kan, luka lo udah sembuh kan?"

"Hmm udah baikan, udah sana keluar gue mau mandi."

"Kalau ada apa-apa panggil aja okeh, karna mama papa suruh gue jaga lo jadi jangan macam-macam, awas aja lo."

"Heh jangan atuh bang."

"Nggak, gue akan tetap laporin kalau lo buat salah," teriak Byan berlari keluar kamar.

"Abang laknat."

"Bodo bhaaa."

~~~

Naura [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang