04: Truth or dare

1.4K 528 118
                                    

Gak akan bisa dipaksa untuk melupakan dia, kecuali menghapus pikiran dan hilang ingatan.

~~~

"Gue ke kelas duluan yahh," pamit Ara yang udah selesai makan.

"Jangan rindu lo sama gue, kalau rindu liat aja tuh langit," lanjutnya sambil membisik Adriel.

Yang lain hanya menaikkan alisnya bingung, sedangkan Adriel hanya berdehem.

"Anehh!! Gue duluan ... guys cabut," kata Ara dan melenggang pergi diikuti oleh teman-temannya.

"Gak jelas banget sih adek lo Yan, emang di langit ada apa? Muka adik lo apa gimana, ngga ngerti gue." yang lain juga bingung maksud dari Ara apaan tapi mereka acuh tak acuh.

Waktu Ara berjalan keluar dari kantin mata Adriel terus fokus melihat kepergian Ara dengan tersenyum sinis.

"Cantik sih tapi sayang gue belum tertarik," gumam Adriel dan masih bisa didengar oleh Byan.

"Siapa maksud lo yang cantik, adek gue yah??" kata Byan sambil mencolek dagu Adriel menggoda.

"Bukan urusan lo!!" balas Adriel dengan datar.

"Kalau belum tertarik gue bantu deh lo pacaran sama adek gue ,tapi jangan sampai nyakitin perasaan dia," ucap Byan dengan nada serius.

"Ngga minat!!" balas Adriel dengan tegas dan melenggang pergi entah kemana.

"Bahas apaan sih lo?" tanya Kenzo dengan serius.

"Jadi gini tadi tuh gue denger sih El bilang adek gue cantik, terus dia juga bilng 'tapi sayang gue belum tertarik' gitu, jadi gimana nih kayaknya adek gue juga suka deh sama si El," jelas Byan.

"Ohh itu santai aja kali kalau soal itu mah gampang," kata Arya dengan heboh.

"Iyah gimana bego, lo taukan El  orangnya kek gimana?" tanya Kenzo.

"Yah kita bantu aja mereka pdkt-an nah gampang kan," jawab Arya dengan santuy sambil memakan bakso yang ada dihadapannya.

"Oke gue setuju aja sih asal rencana kita gak boleh ada yang tau gimana?" kata Byan dengan serius.

"Okeh gitu aja mah gampang, jadi kapan kita mulai?" tanya Kenzo.

"Nanti sore aja gimana?" balas Byan dan disetujui oleh yang lain.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dan hanya tersenyum miring.

~~~

Di dalam kelas pelajaran pun dilanjut, tiba-tiba hp Ara berdering bertanda ada yang sedang menelpon Ara, karna dia tau kalau abangnya yang nelpon jadi dia tolak lah.

Ponselnya kembali berdering tapi bukan telpon melainkan chat dari Abangnya.

Abang kampret

Ra nanti ajak teman lo ke rumah yah sekali kali lah 😅

Kirain apaan bang, iyh gampang itu mah

Oke pulang sekolah yah

(Read)


Setelah membuka chat dari Abangnya dia beralih ke grup geng mereka.

Girls Lixy inti

Guys kata abang Byan nanti kalian semua mampir ke rumah dulu

Naura [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang