Extra part

1.7K 136 160
                                    

Haii guyss, huaaa extra part cerita Naura hadir untuk kali ini guys, jadii ... spam komen yaw.

Terima yang sudah terjadi, ikhlaskan apa yang tak bisa diubah dan betulkan apa yang bisa diperbaiki.

~~~

Dorr!

Suara itu berasal dari Kevin sontak membuat semua orang panik, ada yang lari menuju tempat yang aman dan ada juga yang terdiam ditempatnya karena merasa terkejut. Sedangkan Ara dan yang lainnya hanya terdiam menatap dingin kearah Kevin.

"Kampret taikk lo, gue kirain pistol asuuu bangke lo!!"

"Kenapa ada yang salah hmm?"

"Lo ngapain bawa ba-barang yang berbahaya itu?? Lo mau bu-bunuh kita??" kata Kenzo sambil mundur beberapa langkah dibelakang Adriel.

"Hmm ... ngga santai aja kali, gue cuman main bentar doang sebelum gue pergi dari hadapan kalian semua," kata Kevin dan tersenyum smirk menatap Kenzo.

"Lo jangan macam-macam yahh Vin." Ara yang merasa sedikit risih akan tingkah Kevin.

"Naura Arabela Gunadarma, anak dari pemilik bangunan sekolah yang megah ini, Naura gadis yang pernah menjadi pacar gue walau cuman sementara doang dan itu udah buat gue bangga karna telah menjadi kekasih dari seorang gadis yang manis ini," kata Kevin sambil menyelipkan rambut Ara yang sedikit mengganggu di daerah wajahnya.

"Gue sadar kalau cara gue buat milikin lo lagi itu salah, jadi untuk menebus semua kesalahan yang udah gue perbuat, gue akan bawa nyokap Brigitta untuk berobat keluar negri dan gue akan lanjut sekolah di luar negeri sama Brigitta," lanjutnya sambil menatap Brigitta dan tersenyum.

Brigitta tersenyum bahagia mendengar penuturan dari Kevin. "Makasih Vin, gue ngga tau dengan cara apa gue membalas semua kebaikan lo," katanya sambil berlari memeluk Kevin.

Semua yang melihat mereka berdua sontak tersenyum sambil bersorak gembira.

"Makasih semuanya, semoga dengan cara gue pergi dari kalian semua bisa membuat kalian memaafkan kesalahan gue sama Kevin," lanjut Brigitta sambil tersenyum manis.

Setelah mereka berdua meminta maaf, keduanya pergi meninggalkan sekolah untuk berangkat keluar negri membawa Mama Brigitta menjalani perawatan.

Sedangkan Chelsi masih stay berdiri di sana sambil meremas roknya antara malu dan canggung. Serasa ingin lari dari hadapan mereka semua tapi tak bisa sedikit pun bergerak karena malu dan grogi.

Bara yang melihat Chelsi yang mulai gelisah spontan membuat suasana menjadi heboh kembali.

"Kevin kampret, gue kira tuuh anak mau bunuh kita semua njir."

"Huftt ... kaga bisa napas gue, saking kagetnya."

"Woyy gimana kalau kita ke cafe dekat sekolah yok guyss, Ara yang traktir mumpung hari ini dia ultah, jadi ... hayo gaskan," teriak Bara sambil menarik pergelangan tangan Chelsi sontak membuat Chelsi gugup.

"Ehh kok gue ditarik sih?" bingung Chelsi.

"Ssttt lo juga harus ikut, mulai sekarang lo jadi pacar gue," tutur Bara sambil tersenyum manis menatap Chelsi.

Penuturan Bara sontak membuat semua yang mendengarnya kaget sekaligus tak menyangka dengan penuturan Bara tersebut.

"Eh—"

Naura [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang