10) Takdir Saling Silang

2K 372 91
                                    

Long Chapter! Typo(s)

Happy Reading!

.

Jeongin yakin, ketika dia digendong pulang oleh Hyunjin, langit berwarna biru tua kekuningan. Ketika itu hampir pagi. Jeongin juga ingat dia baru saja mengalami tidur yang panjang lengkap dengan mimpi-mimpi aneh yang muncul di dalamnya. Salah satu mimpi itu menghadirkan ayahnya, Younghyun.

Younghyun yang menatapnya dari kejauhan selama dia pergi kesana-kemari bersama Hyunjin di North Yellow Woods. 

Hanya itu saja. Padahal Jeongin ingin sekali bicara dengan sang ayah. Tidak apa meski itu cuma mimpi.

Nyatanya dia terbangun tanpa punya kesempatan untuk itu. Hal pertama yang dilihatnya begitu bangun adalah Jisung yang tidur di sebelahnya. Beta itu tampak lelah. Namun Jeongin terpaksa membangunkannya. Dia merasa tenggorokannya sangat kering, tapi terlalu lemas untuk bergerak.

"Han... Kak Han bangun sebentar, tolong Jeongin." Ucapnya lirih sambil menggoyangkan tubuh Jisung.

Jisung terbangun sambil mengusak mata. Begitu melihat Jeongin yang sudah bangun, kesadaran Jisung langsung kembali penuh.

"Kaaak..." Adu Jeongin.

"Iya-iya. Haus ya?" Jisung cepat-cepat mengambil kantung air kemudian membantu Jeongin duduk. "Kemarin aku memberimu ramuan. Efek sampingnya kamu jadi akan cepat haus sampai besok."

Jeongin meminum air dengan rakus. Setengah kantung ukuran satu liter habis untuknya saja. Setelah puas, dia kembali menatap Jisung.

"Aku tidur lama?" 

Jisung mengangguk. Membantu Jeongin meletakkan kantung air di sebelah alat tidurnya lagi.

"Satu hari. Ini sudah pagi lagi."

Jeongin mengangguk paham. Dia juga sudah mengingat kejadian kemarin. Helaan napas keluar dari mulutnya. 

"Kak Hyunjin kemarin masih marah waktu mengantarku ke sini?"

"Tidak kok," Jawab Jisung ketus. Keramahannya langsung hilang setelah mendengar nama alpha itu. "Cuma dia diam seharian ini. Biarlah! Siapa suruh dia seenaknya padamu? Kami juga enggan mengajak bicara orang sepertinya."

"Kak Han jangan marah sama Kak Hyunjin... Kak Hyunjin tidak salah."

Mata Jisung langsung berubah nyalang. Dia memegang bahu sempit adiknya dengan sedikit keras.

"Posesif itu salah, Jeongin cantik! Apalagi posesif ke orang yang bahkan bukan siapa-siapanya. Hih... punya hak apa dia marah cuma karena kamu berdekatan dengan alpha lain?"

Jeongin menunduk dalam. Tangannya bermain di atas kain yang menjadi selimut tidurnya malam ini.

"Jeongin paham dia kok... Aku tidak apa-apa. Itu lebih bagus dari pada Kak Hyunjin mengamuk."

Mata bulat Jisung menatap Jeongin dalam waktu yang cukup lama. Melihat omega itu tampak sangat tunduk dan patuh terhadap Hyunjin, membuat Jisung rasanya ingin marah. Entah kenapa. Padahal seorang omega yang tunduk pada alpha pemimpinnya itu hal biasa. Namun buat Jisung, dia merasa tidak terima ketika Jeongin diperlakukan seperti itu oleh Hyunjin. Mungkin karena Jisung sudah terlanjur mulai menilai Hyunjin sebagai alpha yang kasar dan seenaknya sendiri.

Meski begitu Jisung tidak mengatakan kekhawatiran dan kekesalannya di hadapan Jeongin. Itu tidak akan membantu ketika Jeongin bahkan tidak suka orang lain mengolok alpha pack-nya. 

Beta itu hanya mengambil tangan Jeongin kemudian merematnya perlahan. Sampai kemudian Jeongin kembali melihatnya, Jisung tersenyum simpul.

"Lapar tidak? Mau cari pear? Sudah pagi juga. Nanti bangunnya kesiangan kalau tidur lagi."

North Yellow Woods | HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang