North Yellow Woods | Hyunjeong

20) Bunga Tidur

Pair! Hyunjeong, Minsung, Changlix, Chanmin

Platonic! EveryonexEveryone

TW! Blood

Happy Reading!

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Hyunjin Pov.

Aku berada di sebuah tempat yang asing. Pohon-pohon tumbuh dengan cara yang aneh. Dikelilingi kabut putih tebal yang membuatku tidak bisa melihat jelas apa yang ada di depan. Lebih anehnya lagi, aku sendirian.

"Jeongin?"

Jeongin yang seharusnya selalu ada di sampingku, raib. 

"JEONGIN!"

"Jangan teriak..."

Aku berbalik ketika mendengar sahutan dari belakang.

Seketika tubuhku terasa dingin. Aku berjalan mundur. Berusaha menghindari orang yang tiba-tiba muncul dari tebalnya kabut.

"Ayah..." Kemudian panggilan itu keluar dari bibirku tanpa sadar.

"Kenapa kamu pergi, Hyunjin? Kenapa kamu membunuh Minhyung?"

Ayah pucat. Wajahnya sangat pucat. Walau aku terus menghindar karena takut, dia tidak peduli dan terus berjalan maju.

"Kamu membunuh masa depan kawanan kita, Hyunjin!"

"Mungkin harusnya kalian tidak membuangku jadi masa depan kalian tetap aman!"

Tiba-tiba saja kebencian itu muncul ke permukaan ketika ayah bahkan lebih percaya alpha busuk itu.

"Padamu? Menjaga Jeongin saja tidak becus. Itu sudah jadi bukti kamu alpha gagal!"

Aku pikir, makian sudah tidak akan mampu menyakitiku. Bahkan kalau itu berasal dari kedua orang tua yang tak menyayangiku. Nyatanya, perkataan ayah sangat kejam. Aku merasa kembali menjadi puppy kecil yang percaya pada ejekan semua orang dan itu menyakitkan. Aku percaya cemoohannya.

Karena itu benar.

"Mau kemana lagi kamu? Hutan ini tidak menerimamu. Rasakan balasan dari alam."

"Balasan? Aku bahkan tidak salah apa-apa!"

Kini aku terpojok di ujung jurang. Ayah tetap mendekatiku dengan wajah yang murka.

"Kamu membunuh Minhyung!"

"Jangan bicara seolah-olah ayah tidak membunuh kawanan ayah sendiri!"

Kemudian ayah berhenti berjalan. Itu malah membuatku menjadi semakin takut.

"Aku melakukan itu untuk kebaikan kawanan."

"Aku juga membunuh Minhyung demi Jeongin! Demi anak orang yang ayah bunuh!"

Ayah tertawa terbahak. Seakan dia mendengar lelucon. Atau bahkan menganggap kematian Younghyun dan penderitaan Jeongin sebagai komedi. Mengapa aku punya ayah sejahat ini?

"Kenapa kamu berusaha keras untuk orang yang akan membencimu begitu dia tahu yang sesungguhnya?"

Tawa ayah berubah nyaring, melengking, bukan suaranya. Kemudian sosok ayah itu perlahan kabur. 

Ini bukan ayah.

"Kamu anak orang yang membunuh Younghyun. Kamu sama kotornya-"

"Hyunjin-"