chap 5

495 61 2
                                    

Happy readding minna 🤗
.
.
.

"Aku mencintaimu naruto-kun" Untuk kesekian kalinya Hinata kembali mengungkapkan perasaannya kepada pemuda bersurai kuning itu
.
.
.

Lima menit berlalu Hinata masih setia memandang wajah pemuda tampan di sebelahnya, sambil berharap naruto menerima... ah... Fikiran Itu masih terlalu jauh, jangan berharap Hinata usaha mu masih panjang, gadis bersurai gelap itu cuma berharap bahwa naruto tidak mengucapkan...

"Aku minta maaf Hinata" Ya Hinata sangat berharap bahwa naruto tidak mengatakan maaf seperti hari2 sebelumnya. Bisakah naruto mengatakan hal lain ketimbang meminta maaf?, gadis itu merasa bersalah atas kata maaf yang dilontarkan Naruto. Hinata seperti seorang penjahat saja jika tiap kali menyatakan cinta naruto selalu membalasnya dengan kata maaf. Apa menyatakan cinta sebuah kejahatan?

"Masih belum ya" Hinata berucap lirih. "Tidak apa naruto-kun, itu artinya aku perlu berusaha lebih keras lagi" Hinata menampilakan senyumnya menutupi kekecewaan atas penolakan secara tidak langsung dari naruto

Tanpa membalas perkataan Hinata naruto langsung beranjak dari dapur setelah mengeringkan piring terakhir yang dibersihkan nya. Hinata masih setia dengan fikiran nya apa lagi yang harus dia lakukan untuk mendapatkan hati naruto?, seminggu ini Hinata hanya rutin pulang pergi ke kantor naruto untuk memberi pemuda itu makan siang. Hinata juga sering mengajak naruto untuk berkencan, tapi pemuda itu selalu saja berkilah dengan mengatakan 'aku sedang sibuk' atau 'aku ada janji lain'. Ah, Hinata juga rutin menelfon atau mengirimkan SMS kepada naruto tapi pemuda itu selalu saja mengabaikan pesan dan telfon nya. Jika begini terus sebulan akan berlalu tanpa ada kemajuan.

"Apa yang kau lamunkan sayang?" Ucap kushina mengagetkan Hinata

"Tidak apa kaa-san"

"Jangan berbohong, apa ada yang mengganggu fikiran mu?" Tanya kushina melihat raut sedih Hinata, gadis itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa dia tidak apa2

"Ya sudah kalau begitu, ayo ke ruang tamu, kaa-san ingin bertanya sesuatu" Ucap kushina tampa memaksa Hinata untuk bercerita apa yang terjadi. Wanita bersurai merah itu tau bahwa Hinata sedang menyembunyikan sesuatu, gadis itu benar2 tidak pandai berbohong

"Tau-san kemana kaa-san?" Tanya Hinata setelah kedua wanita itu sampai ke ruang tamu

"Tau-san baru saja berangkat, dia ada urusan di kantor..., kemari sayang duduk di sebelah kaa-san" Ucap kushina sambil menepuk sofa disebelahnya "kau sering ke kantor naruto akhir2 ini hinata?" Lanjut kushina bertanya serius

"Iya kaa-san, aku hanya mengantarkan makan siang untuk naruto-kun"

"Tidak ada hal lain?.., hanya mengantarkan makan siang?.., kencan...Atau makan berasama?"

"Tidak kaa-san, naruto-kun sedang sibuk di kantor jadi sulit untuk mengajaknya keluar.. Meskipun hanya jalan2 sebentar"

"Anak itu..." Geram kushina. Ini tidak bisa dibiarkan bisa2 rencananya gagal untuk menjadikan Hinata menantu. Dia harus turun tangan bagaimanapun ini demi keberhasilan harapannya

"Hinata ayo ku antar pulang" Pucuk di cinta naruto pun tiba. Kushina tidak perlu berteriak memanggil putranya. "mengantar?.. Tidak2 kalian harus berkencan" Ucap kushina

"Aku ada jan..."

"Kau mau mobil mu kaa-san sita naruto?" Tanya kushina setelah mendengar putranya ingin menolak

"Kaa-san..." Naruto memelas berusaha mengelak dari ucapan a.k.a perintah dari sang nyonya uzumaki

"Kencan ya kencan.., batalkan janji mu.. Lagipula kau sedang tidak 'sibuk' di kantor" Putus kushina sambil menekankan kata sibuk untuk menyindir putranya. Naruto menghela nafas mengalah lebih baik fikir nya

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang