chap 9

455 55 15
                                    

Nasib paket habis jadi cuma bsa up malam😭

Semoga suka
.
.
.

'Tak apa' batin Hinata menenangkan  dirinya sendiri karena dilanda rasa kecewa setelah naruto menunda janjinya. 'Ini kesepakatan kami, lagi pula naruto-kun sudah berjanji akan mengajakku besok'  kembali Hinata meyakinkan diri bahwa besok mereka akan bertemu lagi

Gadis bersurai gelap itu kemudian berjalan masuk kerumah, setelah beberapa saat berdiri di tepi jalan, sambil melihat mobil orange milik naruto menjauhi pekarangan kediaman hyuga
.
.
.

Sementara naruto masih melajukan mobilnya dengan kecepatan rata2 karna khawatir melihat pesan dari sakura yang mengatakan bahwa ia tengah sakit.

Beberapa menit sebelum mobil naruto keluar dari parkiran perusahaan uzumaki corp ia tak sengaja melihat pesan dari HP digenggamanannya, kemudian tampa fikir panjang pemuda itu mengarahkan mobilnya ke kediaman hyuga untuk mengantar Hinata. Itu sebabnya naruto menunda janji dengan hinata.

Pemuda bersurai kuning itu sebenarnya merasa bersalah karna tertundanya kencan mereka. Tapi naruto lebih khawatir dengan sakura yang notebonenya tidak memiliki saudara di kota kelahirannya ini. Hanya dia kerabat dekat tempat sakura bergantung, kedua orang tua gadis bersurai gulali itu sudah pindah keluar kota lima tahun lalu untuk mengembangkan bisnisnya.

Naruto kemudian mampir sebentar ke apotik untuk membeli obat sebelum pergi ke apartemen gadis bersurai gulali itu.

"Masuklah naruto" Ucap sakura setelah membuka pintu. Gadis itu tampak pucat dan tak bertenaga untuk berjalan. Sakura kemudian berbaring diatas sofa coklat yang ada di tengah2 ruang apartemennya

"Sebenarnya kau sakit apa?... Tidak biasanya kau sakit" Tanya naruto setelah masuk kedalam apartemen milik sakura lalu berjalan menuju dapur

"Paling kelelahan..., beberapa hari ini pasien sedang banyak dirumah sakit"

"Tidurlah di kamarmu... Aku akan membuatkan mu bubur..."

"Terimakasih naruto" Balas sakura kemudian beranjak menuju kamarnya
.
.
.

"Ayo bangun dan makan bubur mu sebentar sakura" Naruto menarik selimut kemudian membantu gadis bersurai gulali itu untuk duduk menyender diatas kasur

"Jangan lupa minum obatnya setelah ini". Pemuda itu masih setia menyuapi sakura dengan bubur yang baru saja dibuatnya. Gadis itu masih diam menerima suapan dari naruto sambil memperhatikan betapa telaten nya naruto merawat nya.

Beberapa tahun terakhir ini memang naruto yang hanya jadi teman dekatnya. Akibat selalu sibuk dengan rutinitas dirumah sakit membuat sakura tidak mempunyai teman akrab. Ada satu teman akrab nya ino kala wanita itu masih bekerja dirimah sakit yang sama dengannya, tapi tahun kemarin ino dipindah tugaskan ke singapura karna mengikuti suaminya sai yang juga diutus bosnya untuk memantau perusahaan yang ada di kota itu.

Dulu juga masih ada orang tuanya atau sasuke yang bisa ia harapkan kala ia merasa sendirian. Akan tetapi sekarang hanya naruto tempat gadis itu bergantung. Itu sebabnya sakura selalu meminta naruto menemaninya makan siang atau malam kala ia tidak sibuk dirumah sakit

Ah sakura jadi merasa bersalah karna tidak kunjung menjawab perasaan naruto dan malah sering mengabaikannya. Itu disebabkan karna sakura masih setia menunggu kepulangan sasuke, pemuda itu juga sudah berjanji akan menikahinya kalau urusannya di luar kota telah selesai.

Tapi bukan itu masalah utama sakura tak kunjung membalas perasaan pemuda dihadapannya. Akan tetapi gadis itu yakin bahwa perasaan naruto hanya sebatas rasa kagum dan sayang terhadap sahabat tidak lebih. Hal itu diyakini Sakura karna naruto selalu mengatakan 'menyukai' bukan 'mencintai' tiap kali pemuda itu mengutarakan perasaannya.

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang