chap 22

545 54 12
                                    

Selamat membaca ❤
.
.
.

"Ya menyerahlah. Itu lebih baik" Balas Hinata masih melanjutkan langkahnya meninggalkan naruto.
.
.
.

Apa nya yang lebih baik. Sejak kejadian tiga hari lalu, tak ada yang lebih baik. Semuanya tampak salah dibenak Hinata.

'Apakah aku sudah keterlaluan?'

'Bukankah ini yang aku inginkan?'

'Naruto-kun memang tak mencintai ku. Apa gunanya aku memikirkannya terus'

Hinata sangat dilema sekarang. Disatu sisi ia menginginkan naruto menyerah, namun disisi lain ia ingin pemuda itu tetap bertahan.

Rasa gelisah nya semakin menjadi2 kala tak mendengar kabar naruto sejak hari itu.

Ya, sejak ucapannya tiga hari yang lalu. Malamnya naruto langsung berangkat kembali kejepang dengan alasan tak bisa lagi menunda pekerjaan pentingnya dikantor. Hal itu meninggalkan pertanyaan besar di benaknya.

'Apa naruto-kun sudah benar2 menyerah?'

Tidak2. Hinata langsung menyangkal semua fikiran buruknya. Sebelum berangkat naruto sudah meyakinkanya bahwa ia tak akan menyerah mendapatkan hati Hinata kembali.

Pemuda itu juga berjanji akan mengabari Hinata jika ia sudah tiba di Jepang. Namun sampai sekarang belum ada kabar sama sekali dari pemuda bersurai kuning itu, membuat Hinata tambah khawatir bercampur rindu.

"Apa aku harus menghubunginya dulu ya?"

"Tidak2. Apa yang akan ku katakan jika menelfon nya duluan!" Hinata menjawab pertanyaan nya sendiri.

Gadis itu masih sibuk mondar mandir sendirian di ruang kamarnya. Ia masih bingung apakah benar2 harus menghubungi naruto duluan atau tidak.

Tapi rasa rindunya ini semakin menjadi2. Tak tertahankan sama sekali.

Setiap ruangan yang ada dikediaman tenori adalah saksi bisu bagaimana kerasnya perjuangan naruto meyakinkan Hinata kembali. Kini Hinata malah teringat semua kejadiannya. Membuat rindu Hinata semakin mendalam.

'Bagaimana jika naruto-kun sudah bahagia dengan sakura di sana. Dan ia benar2 akan melupakan ku'

'Tes'

Tiba2 air mata Hinata menetes kala membayangkan pemuda yang disukainya sudah bahagia dengan orang lain.

'Apa kau benar2 akan meninggalkan aku naruto-kun?' batin Hinata.

sibuk dengan fikiran nya sendiri, membuat Hinata kaget karna mendengar pesan yang baru masuk dari HP yang digenggamannya.

Gadis itu buru2 melihat layar hpnya karna mengira pesan itu dari naruto. Tapi dugaan Hinata salah, ternyata adiknya hanabi yang mengirim pesan disertai sebuah video berdurasi empat menit.

'Pertamanya aku ragu ingin mengirimkan ini atau tidak pada nee-san. Tapi setelah mendengar semua cerita lengkapnya dari kushina kaa-san, aku jadi yakin. Semoga nee-san tak ragu lagi dengan perasaan naruto nii-san setelah melihat video ini'

Hinata kemudian buru2 memutar video yang dikirimkan adiknya. Ah, ternyata itu rekaman saat naruto memohon ingin bertemu dengan Hinata saat dikediaman ten-ten tempo hari.

'Naruto nii-san baru saja keluar rumah sakit saat itu. Tapi ia memaksakan diri ingin cepat2 bertemu nee-san'. Pesan hanabi kembali masuk disertai sebuah rekaman suara saat naruto memehon pada hiashi untuk mengatakan dimana keberadaan hinata.

Hanabi tak sengaja menguping pembicaraan naruto, neji dan tau-san nya. Yang berujung gadis itu rekam kembali untuk dikirimkan pada kakak kesayangannya.

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang