chap 1

2.1K 91 2
                                    

Ini kali ke-lima hinata bertemu dengan pria itu namun dengan tempat dan situasi yang berbeda. Pria tampan dengan rambut secerah matahari dan mata biru seperti warna langit perpaduan sempurna yang diciptakan Tuhan ditambah dengan tiga garis tipis di pipi kiri dan kanannya.

Sepuluh menit berlalu namun mata hinata belum teralihkan semenjak pria itu duduk tepat disebelahnya, dia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sosok tersebut di situasi seperti ini.

"Filmnya tidak akan diulang kembali dan kau harus membeli tiket lagi kalau ingin melihat filmnya. Jadi alihkan pandangan mu dari ku, fokuslah dengan film yg sedang kau tonton... hinata" Tanpa mengalihkan pandangannya dan tetap fokus pria itu berbicara

"aah.. y..ya naruto-kun" dengan rasa kaget dan malu yang bercampur jadi satu hinata mengalihkan pandangannya dan berusaha fokus dengan film yang sedang diputar
.
.
.
Film yang hinata dan naruto tonton telah selesai sejak lima menit yang lalu dan disini lah mereka di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari bioskop tersebut. Menghabis kan waktu sejenak untuk menuntaskan rasa lapar dan haus semenjak keluar dari bioskop

"Kau menikmati filmnya naruto-kun?" Hinata memecahkan keheningan setelah 10 menit berlalu tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua

Sejenak setelah meletakkan hpnya diatas meja kafe naruto membalas tatapan Hinata "yah begitulah, aku begitu menantikan nya sejak trailer pertamanya keluar, tapi begitu menontonnya kurasa aku sedikit kecewa"

"Eh, kenapa begitu?" Dengan mata membola dan mulut yang membentuk huruf o Hinata membalas

Tanpa menjawab pertanyaan Hinata naruto terkekeh "Keke... Hinata kau harus melihat ekspresi mu itu lucu sekali.." 

'Aaaa tampan sekali' gadis itu berteriak mengagumi sosok didepan nya. "emm, tapi aku lihat tidak begitu, kau menikmati filmnya naruto-kun"

"Bagaimana kau tahu Hinata?, kau memperhatikan ku ya?" Naruto menelisik wajah Hinata dan sedikit memajukan wajahnya hingga sejajar dengan wajah gadis itu

"Bu..bukan begitu naruto-kun" Hinata tergagap sambil memundurkan wajahnya yang sedikit memerah karna pertannyaan den perlakuan naruto

"Jang..."Bulum sempat naruto menyelesaikan kata2nya seorang pelayan datang sembil membawa pesanan mereka diatas meja "pesanan anda tuan nona"

"Ah ya, terimakasih" Hinata menjawab dengan senyum manis bercampur lega karna pelayan itu menyelamatkannya dari situasi memalukan

"Sama2, ah ya ini pesanan spesial untuk tema hari ini tuan nona, silakan dinikmati" Sebuah nampan berisi satu gelas jus berwarna merah muda dengan satu selang namun mempunyai dua ujung dan berbentuk hati ditenga2 nya kembali di letakkan pelayan tersebut diatas meja

Naruto dan Hinata terkejut dengan apa yang dibawakan oleh pelayan tersebut untuk mereka. Saat pelayan tersebut hendak pergi naruto menahannya "tunggu, kami tidak memesan ini"

"Ini gratis tuan sesuai dengan tema hari ini dikafe kami romantis koupel, dengan sajian ini kami berharap pasangan yang meminummnya akan kembali ke kafe ini dengan perasaan cinta yang bertambah" Sambil menjelaskan Pelayan itu tersenyum

"He... Hei kami bukan seperti yang kau fikirkan" Dengan gugup Hinata menjawab
"Ah apakah saya salah nona?, apa kalian pasangan yang sudah menikah?, kalian sangat cocok sekali apalagi dengan  pakaian couple kalian" Pelayan itu malah makin tersenyum kegirangan

"Aa..pa?.. ti... ti" "Kalau begitu terimakasih, kau bisa kembali" naruto memotong perkataan Hinata dan segera mengambil pesanannya kemudian menggeser pesanan Hinata tepat didepan gadis itu untuk segera dimakan

Hinata menatap naruto sambil mengambil sumpit yang tersedia diatas meja "naruto-kun, kenapa? Ki..kita kan tidak...". "Jangan hiraukan ucapan pelayan cerewet itu Hinata, segera habiskan makananmu  nanti dingin" Naruto menatap Hinata sambil menyantap makanannya
.
.
.
Setelah kurang lebih 10 menit menghabiskan makanannya naruto menatap Hinata "kau ada rencana lagi Hinata?, kalau tidak ayo biar ku antar sekalian pulang"

"Tidak perlu naruto-kun, aku membawa mobilku sendiri" Sambil tersenyum Hinata membalas perkataan naruto

"Kalau begit.." Sebuah notifikasi masuk ke HP naruto yang membuat naruto langsung tersenyum, sambil mengetik pesannya naruto kembali bersuara "hmmm... Aku duluan Hinata ada seseorang yang harus ku temui"

Tanpa mendengar jawaban Hinata naruto pergi kearah kasir untuk membayar dan meninggalkan Hinata sendirian terduduk sambil menatap kepergian naruto...

'Aah aku rasa aku menyukai mu naruto-kun.. Hei aku baru sadar kalau baju kami juga warnanya sama, kurasa kami memang jodoh' sambil berdiri dan melangkah keluar dari kafe Hinata terkekeh sendiri dengan isi hatinya. Hinata tidak perlu menyambangi kasir karna gadis itu yakin bahwa naruto telah membayar semuanya
.
.
.
Dua hari setelah pertemuan mereka dibioskop kini naruto dan Hinata di pertemukan kembali di perpustakaan kota. Hampir sama seperti pertemuan mereka kapan hari di perpustakaan saat mereka tak sengaja mengambil buku yang sama, kali ini malah mereka tak sengaja mengambil posisi duduk yang sama disudut perpustakaan

"Eh.. Naruto-kun?" "Hinata?" Serentak mereka berdua berucap saat tak sengaja tangan mereka bersentuhan saat ingin menarik kursi

"Duduklah hinata" Naruto menarik tangannya untuk mempersilahkan gadis itu duduk sambil menggeser kursi disebelahnya untuk pemuda itu duduki dan segera membuka buku yang hendak dibacanya

"Hmm.. terimaksih naruto-kun, belum selesai membacanya?" Hinata melirik buku yang naruto baca

"Ah ya, masih ada beberapa bagian yang ingin aku baca ulang" Ucap naruto tanpa melihat hinata sambil tetap fokus ke buku tersebut

"Rupanya kau sangat menyukai hal2 yang berbau bisnis ya naruto kun" "Bukankah kau juga begitu Hinata?" Ucap naruto langsung menjawab perkataan Hinata

"Tidak juga" Sunyi, setelah ucapan gadis itu tidak ada lagi yang berbicara, Naruto sibuk dengan bacaannya sedang Hinata masih fokus menatap wajah pemuda tersebut lekat2

'Kenapa kau sangat tampan naruto-kun?, hidung mancung, rahang tegas, bibir seksi yang meng...' "hey kenapa kau melamun Hinata?.. Hinata...hinata" Naruto menepuk bahu Hinata ketika gadis itu tidak menjawab ucapannya

"Eh.. Eh iya naruto-kun" Gelagapan Hinata sambil membuka bukunya cepat2
"Kau ini memang hoby melamun ya Hinata, kekeke" Naruto tertawa sambil menutup mulutnya

"Bu...bukan begitu" Sambil menatap wajah naruto yang masih tertawa Hinata menjawab. Gadis itu tiba2 terdiam melihat pemandangan didepannya, terpesona dengan tawa naruto ditambah sinar surya yang menimpa pemuda itu dicelah2 jendela perpustakaan 'dia terlihat seperti dewa' ungkap Hinata dalam hati

Setelah naruto berhenti tertawa Hinata tiba2 memanggilnya "naruto-kun...." Hening sejenak kemudian Hinata melanjutkan kata2nya setelah naruto menatapnya lekat "kurasa aku menyukai mu.., tidak aku mencintaimu naruto-kun"
.
.
.
...tbc...

Tulisan pertama butuh kritik dan saran yang membangun... Semoga suka dengan ceritanya dan sampai jumpa di chap berikutnya 😁😊😆🙏

Kepanjangan nikmati aja, kependekan syukuri aja oke😅

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang