chap 7

477 62 7
                                    

Aku baru tahu kalau hari ini 23 maret unniversery pernikahannya Naruhina.. Berhubung udah tau aku  up lagi untuk hari ini😊 ... Meskipun udah malem dan telat tapi tetep ucapin
❤Selamat unniversery kesayangan kuh naruhina ❤
.
.
.

Naruto masih duduk sendirian di kafe selepas neji pergi. Pemuda itu masih setia dengan fikiran nya mengenai apa yang diucapkan Neji beberapa menit yang lalu. Hatinya masih ragu untuk membuka diri pada hinata, naruto merasa mereka benar2 tidak cocok untuk menjadi pasangan suami istri. Pemuda itu masih kokoh menganggap sakura lah yang pantas bersanding dengannya, dengan sifat sakura yang sama persis seperti ibunya akan sangat pas bila disandingkan dengan dirinya,  ditambah ia sangat menyukai gadis bersurai gulali itu

Naruto masih dilema mengingat sakura juga tak kunjung membalas perasaanya, sampai kapan ia harus menunggu jawaban sakura. Pemuda bersurai kuning itu juga menyadari, ia mungkin secara tidak sadar sudah menyakiti hinata. Meski tidak dengan ucapan, akan tetapi tindakan naruto seakan membuat jarak diantara merekalah yang menyakiti gadis itu.

"Satu bulan ini, cobalah untuk mengenal Hinata lebih dalam naruto..., aku yakin kau akan menyukainya". Naruto kembali teringat ucapan Neji beberapa menit yang lalu 'apa aku harus mencobanya' batin naruto. Naruto kemudian beranjak dari tempat duduk kafe, setelah itu menghampiri kasir untuk membayar makanannya

"Semuanya 8000 ....."

"Apa?..." Kaget naruto perasaan ia tidak makan sebanyak itu. 'Sialan' batin naruto ketika menyadari Neji sengaja meninggalkannya sendiri untuk membayar pesanannya sekalian. Hey kau tak akan bangkrut hanya karna mentraktir sahabat mu naruto, sensitif sekali.

Setelah terpaksa membayar semua pesanan, naruto kemudian beranjak dari kafe sembari mengambil HP disaku celananya kemudian mengetikkan pesan kepada seseorang

"Besok malam ayo berkencan Hinata"
.
.
.
.

'Ting' bunyi yang menandakan ada pesan masuk pada HP yang tergeletak diatas kasur. Gadis yang baru keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit membersihkan diri, kemudian beranjak menghampiri kasur untuk melihat siapa yang mengirim pesan padanya

"Besok malam ayo berkencan Hinata"

"Aaaa....."

"Apakah ini mimpi... Naruto mengajak ku kencan!... Kencan!" Teriak Hinata setelah melihat isi pesan dari pemuda  bersurai kuning yang disukainya.

"Ini mimpi... Ini pasti mimpi" Racau Hinata tak jelas masih tidak percaya dengan pesan yang dikirimkan naruto. Gadis itu kemudian menarik pipinya sendiri untuk membangunkan mimpi indahnya. "Aaa...u, sakit"

'ini bukan mimpi!' batinnya seketika. Gadis itu kemudian berteriak lagi melampiaskan rasa bahagianya. Untung saja kediaman hyuga itu kosong, kalau adiknya hanabi berada dirumah sudah pasti gadis berusia 16 tahun itu akan menggedor pintu kamarnya karna terganggu akan suara teriakan Hinata.

.
.
.

"Kita mau kemana Hinata?"  Tanya naruto membuka suara. Setelah ajakannya tempo hari disinilah mereka dalam mobil orange kesayangan naruto tak lama setelah pemuda itu menjemput Hinata dirumah keluarga hyuga

"Kau belum makan kan naruto-kun?... Kita makan saja dulu" Ajak gadis itu mengingat ini masih pukul tujuh, sudah pasti pemuda itu belum makan malam

"Baiklah dimana kita akan makan?"

"Bagaimana kalau di kafe dekat bioskop tempat kita makan dulu?... Setelahnya ayo kita kebioskop ada film yang ingin aku lihat"

"Baiklah...."  Ucap naruto setelah melihat raut antusias dari gadis disebelahnya
.
.
.

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang