chap 11

513 62 3
                                    

manusia cenderung berbuat sesuatu yang menyakitkan kala ia sedang marah, menghilangkan fikiran membuat seseorang terluka lalu menyesal kemudian.
.
.
.

❤❤❤

"Keh kau rupanya..., gadis murahan yang menyatakan perasaannya pada ku, tapi malah sibuk berduaan dengan laki2 lain!" Teriak naruto tepat di hadapan wajah Hinata

"Deg"
.
.
.

Menyakitkan!. Kata2 menyakitkan kembali muncul pada lisan naruto yang menusuk tepat di ulu hati Hinata. Gadis itu masih berusaha meyakinkan diri bahwa kata2 naruto yang ditujukan untuknya hanya karna pemuda itu mungkin tengah kecewa kala tak sengaja melihatnya berduaan dengan tenori, atau karna hal lainnya

"Bugh"

Tenori secara keras memukul rahang tegas naruto setelah mendengar kata2 kasar dari pemuda bersurai kuning itu

"Brengsek..., kau benar2 brengsek..., bisa2nya kau menyakiti seorang gadis dengan kata2  busuk mu itu" Teriak tenori tepat di hadapan wajah naruto

"Bugh...bugh"

Kembali tenori melayangkan tinjuannya pada pemuda bersurai kuning itu.

"Kau siapanya?!.., keh apa kau juga mendapat gombalan dari mulut manis gadis itu!"  Tunjuk naruto pada Hinata sambil menyeringai

"Bugh"

Tenori tak sanggup menahan pukulannya lagi. Secara refleks tenori memukul wajah naruto kuat hingga membuat pemuda yang ada di bawahnya pingsan seketika. Itu lebih baik, fikir tenori dari pada naruto harus meracau lagi yang malah akan membuat hati gadis di belakangnya kembali merasakan sakit.

"Bantu aku mengangkat pria brengsek ini Hinata" Ucap tenori menyadarkan lamunan Hinata. Hinata buru2 menghapus air disudut matanya kemudian menghampiri tenori untuk membantu pemuda itu mengangkat naruto.

"Ambil ini..., hubungi aku besok kalau kalian sudah menghitung berapa biaya kerusakan yang timbul karna ulah pria tak tau malu ini" Tenori menyodorkan kartu nama berwarna putih kehadapan pelayan klub
.
.
.

"Kemana kita akan mengantar pria bodoh ini Hinata?.." Tanya tenori setelah masuk kedalam mobil dengan naruto berbaring dikursi penumpang. Sudah berapa umpatan yang dikeluarkan tenori malam ini hanya karna dongkol mendengar perkataan menyakitkan pemuda itu pada hinata. Tak tahu kah kau naruto, seberapa khawatirnya gadis itu saat mendapatkan telfon yang mengatakan kau tengah berbuat onar di klub malam?. Memikirkannya saja membuat amarah tenori kembali naik

"Lurus saja kedepan..., dipersimpangan belok kiri" Ucap Hinata masih setia menghadapkan wajahnya ke kaca jendela mobil, menutupi air mata yang tak bisa lagi di tahan setelah gadis itu masuk ke mobil hitam milik tenori. Hinata masih bisa berfikir positif dan menguatkan hati atas kata pertama yang naruto lontarkan tadi, akan tetapi gadis itu tak sanggup lagi menahan perasaan perih dihati setelah pemuda itu kembali lagi dan lagi menyakiti nya

"Kalau tak sanggup, berhenti lah sejenak..., kau juga butuh istirahat Hinata" Ucap tenori menasehati

"Jangan memaksakan dirimu..., coba buat jarak dengan si kuning, dan lihat apa yang akan pemuda itu lakukan...., jika dia berusaha mencari mu artinya usaha mu berhasil, jika sebaliknya...., lebih baik kau berhenti dari pada menambah luka di hati"

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang