chap 20

552 56 16
                                    

Selamat membaca ❤
.
.
.

"Dengar ya naruto-san. Terserah apa pun yang kau fikir dan kau lakukan. Itu semua tak menjadi urusan ku lagi!" Ucap Hinata kemudian meninggalkan naruto dengan segala fikiran nya.
.
.
.

"Aaku minta maaf atas segala tindakan dan ucapan burukku hime" Tukas naruto dengan nada pelan yang membuat Hinata berhenti berjalan tak jauh dari tempat ia duduk.

"Setelah ingatanku kembali, Aku baru menyadari segala bentuk ucapan burukku kemarin adalah bentuk rasa cemburu ku. Aku tak suka kau dekat dengan laki2 lain selain aku hime"

"Aaku benar2 minta maaf hime" Lanjut naruto seraya berjalan mendekati gadis yang masih setia membelakanginya.

"Lalu kejadian yang di kebun binatang kau sebut apa?" Tanya Hinata tampa membalikkan tubuhnya masih enggan menatap wajah naruto.

Hinata seketika teringat kejadian kala itu. Masih membekas di fikiran dan hati gadis itu bagaimana naruto membentaknya hanya karna ingin bertemu sakura.

Yang membuat Hinata tambah sakit hati adalah cara naruto meninggalkannya tampa perduli bahwa gadis itu seperti pengemis yang memohon pada seorang pria. Mereka menjadi bahan tontonan orang2 namun tak ada niatan pemuda bersurai kuning itu untuk keluar dari mobil sekedar menenangkan hinata.

Ah, memikirkannya membuat hinata menyesal kenapa tidak waktu itu saja ia menyerah.

"Itu bukan rasa cemburu naruto-san. itu hanya rasa kesal mu karna aku selalu menghalangi gerak-gerik mu yang ingin bertemu sakura"

"Jangan merasa bersalah atas semua ucapan masa lalu mu. Aku sudah bahagia sekarang" Lanjut Hinata.

Saat gadis bersurai panjang itu hendak kembali melangkah, tiba2 naruto memeluknya dari belakang, yang membuat gadis itu tersentak kaget.

"Aku mencintai mu hime. Aku benar2 mencintai mu gadis kecil ku" Ucap naruto mengeratkan pelukannya sambil sesekali mencium tengkuk belakang hinata.

"Kau tak tau seberapa menyesekkannya hati ku. Setelah mengingat semua kenangan kecil kita"

"Dan aku benar2 merasa bersalah atas  semua yang terjadi. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku hime" Naruto kembali mengeluarkan air mata yang sempat terhenti kala mereka duduk tadi.

"Lepaskan aku naruto-san!" Teriak Hinata sambil berusaha berontak dari pelukan naruto.

Hinata memang senang kala pemuda bersurai kuning itu mengungkapkan perasaannya. Namun ia kembali menghadapi kenyataan bahwa naruto hanya merasa bersalah padanya tidak lebih. Apa lagi mendengar kata terakhir yang diucapkan pemuda itu. Hanya merasa bersalah tidak lebih.

"Sudah ku bilang. Kau tak perlu merasa bersalah atas semua yang kau lakukan..."

"Aku sudah memaafkan mu" Lanjut Hinata setelah menarik nafasnya dalam2 kemudian melepaskan pelukan naruto dengan sentakan kuat.

"Satu lagi..., tak perlu terbebani dengan janji masa kecilmu. Itu hanya perjanjian anak2. Kisah kita mungkin hanya sampai disini..., kejarlah sakura, orang yang benar2 kau cintai" Ucap Hinata kemudian pergi tampa melihat bagaimana berantakan nya wajah naruto.

Padahal satu langkah setelah hinata beranjak dari sana gadis itu juga tak sanggup menahan air matanya untuk jatuh. Ucapan tak sesuai dengan kenyataan. Bagaimanapun rasa sakit yang gadis itu rasakan tetap saja ia masih sangat2 mencintai naruto.
.

.

.

Sudah dua minggu lebih kejadian menyakitkan antara Hinata dan naruto terjadi, meski Hinata tetap menolak semua usahanya. Pemuda itu masih bersikukuh ingin membawa Hinata pulang dan tetap berusaha meyakinkan gadis itu bahwa ia benar2 mencintai nya bukan hanya rasa bersalah semata.

line of destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang