06 || Sweet Love

1.8K 282 37
                                    

Revisi

"Lulus nanti kalian akan melanjutkan kuliah dimana?" Tanya Seunghyun saat mereka tengah makan malam bersama. Yoshi dan Lisa menoleh.

"Aku dulu ingin mengambil tes di Jepang appa" ucap Yoshi membuat Lisa menatapnya.

"Tapi itu dulu, sekarang aku akan mengambil tes di Korea" ucapnya.

"Wae? Di Jepang bagus"

"Aku punya istri appa, tidak mungkin aku meninggalkannya ke Jepang"

"Kalian bisa kuliah bersama disana" ucap Seunghyun.

"Benar Yoshi-ya, Lisa-ya. Kalian berdua bisa berkuliah disana" ucap Park Bom.

"Sekaligus bulan madu tentunya" ucap Park Bom lagi membuat wajah keduanya memerah.

"Kalau mereka ke Jepang yang ada Lisa kalah dengan gadis Jepang" ejek Hoony membuat Lisa ingin melempar sendok pada kakaknya itu.

"Hush jangan bicara sembarangan Hoony-ah" tegur Park Bom membuat Lisa mengejeknya.

"Nanti kami pikirkan appa" ucap Yoshi

Setelah makan malam. Kini Lisa dan Yoshi berada di kamar mereka tepatnya di balkon.

Yoshi duduk bersama Lisa. Menatap bintang-bintang di langit yang sedikit berawan.

"Kau benar-benar ingin kuliah di Jepang?" Tanya Lisa.

"Sebenarnya begitu, tapi aku mempunyai tanggung jawab di sini untukmu" ucap Yoshi menatap Lisa.

"Gwenchana. Kau bisa mengambil tes dan kuliah di Jepang" ucap Lisa.

"Bagaimana bisa? Sementara kau jauh di sini"

"Hm sebenarnya aku ingin kuliah di Korea saja"

"Kalau begitu aku akan kuliah di sini juga" ucap Yoshi.

"Wae? Bukankah cita-citamu berada di Jepang?" Tanya Lisa.

"Aku tidak mungkin meninggalkanmu di sini"

"Sudah ku bilang tak apa, kita masih bisa komunikasi kan? Kau bilang kita harus saling percaya" ucap Lisa.

"Aku tidak ingin jauh darimu" ucap Yoshi. Lisa kini menghadap Yoshi dan menangkup wajah suaminya.

"Gwenchana, kejarlah cita-citamu sampai sukses dan segera kembali padaku" ucap Lisa tersenyum. Seperti sebuah kekuatan membuat Yoshi semangat kembali dan tersenyum. Yoshi meraih kedua tangan Lisa di pipinya kemudian menggenggamnya.

"Gomawo sayang" ucap Yoshi membuat pipi Lisa memerah. Yoshi kemudian memeluk pinggang Lisa.

"Biarkan seperti ini sebentar" ucap Yoshi.

.
.
.
.
.

Seperti biasa Lisa akan tertidur dan terbangun dipelukan Yoshi. Mereka sudah terbiasa bahkan Lisa tak bisa tidur jika tak ada Yoshi yang memeluknya. Sebebarnya Ia kepikiran saat Yoshi berangkat ke Jepang nanti.

Lisa juga sudah mulai terbiasa bangun lebih pagi. Dan esok mereka akan mulai ujian kelulusan.

Lisa bangun dan turun dari ranjang menuju kamar mandi. Beberapa saat Lisa sudah selesai dan keluar dari kamar mandi.

"Aku sudah selesai" ucap Lisa diangguki oleh Yoshi. Lalu Ia turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci rambut, wajah dan menggosok giginya.

"Eomma, appa dan Hoony hyung bilang akan berangkat hari ini kan?" Tanya Yoshi diangguki oleh Lisa.

"Kau mau kemana setelah mengantar mereka?" Tanya Yoshi lagi.

Lisa tampaknya berpikir.

"Aku ingin di rumah saja, bukankah besok kita ujian?"

"Ya sudah setelah mengantar mereka kita langsung pulang"

Kedua orang tua Lisa juga Hoony akan ke Jerman untuk memperkenalkan Hoony sebagai CEO baru yang akan memegang perusahaan. Lisa dan Yoshi tidak ikut karena keduanya akan ujian besok. Jadi hari ini mereka hanya mengantar sampai Bandara.

.
.
.

"Yoshi-ya tolong jaga Lisa ne?"

"Ne eomma"

"Lisa-ya jangan merepotkan suamimu, menurut padanya dan jaga kesehatanmu"

"Ne eomma, kalian juga jaga kesehatan. Aku menyayangi kalian" ucap Lisa.

"Gomawo sayang"

"Kami berangkat dulu, semangat untuk ujian besok" ucap Seunghyun diangguki oleh Lisa dan Yoshi.

"Jangan lupa keponakan untukku" ucap Hoony.

"Aish oppa" rengek Lisa membuat mereka terkekeh.

Setelah ketiganya masuk ke dalam, Yoshi dan Lisa pun pulang ke rumah.
Sampai di rumah, Lisa langsung menuju ruang keluarga dan menyalakan TV.

Sementara Yoshi menyusul istrinya. Yoshi baru saja duduk di sebelah Lisa langsung dipeluk olehnya.

"Wae?" Tanya Yoshi saat istrinya dalam mode manja.

"Rumah jadi sepi" ucap Lisa.

"Kita buat ramai saja" ucap Yoshi membuat Lisa menoleh.

"Bagaimana caranya?"

"Tentu saja buat anak-awshhh" ucap Yoshi langsung mendapat cubitan dari Lisa.

"Waeeee?"

"Ya. Byuntae" ucap Lisa membuat Yoshi tertawa pelan.

"Mianhae, bercanda sayang" ucap Yoshi mengecup pucuk kepal istrinya itu.

"Aku lapar"

"Kau ingin makan apa?" Tanya Yoshi.

"Kajja pesan chiken"

Yoshi mengangguk kemudian meraih handphonenya untuk memesan makanan terutama chiken kesukaan Lisa.

.
.
.
.

Tbc....

Jangan Lupa Vote dan Komen yaaa

Our Destiny✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang