Revisi pemeran
Yoshi sudah siap pagi-pagi sekali dengan seragam sekolahnya. Sebelum menuruni tangga, Ia melihat kamar yang ada di hadapannya.
"Pasti dia masih tidur" gumamnya kemudian pergi dari sana.
"Hyung aku berangkat" ucap Yoshi pada Hoony yang ada di dapur
"Ya. Kau tidak sarapan?"
"Aku ada rapat lagi hyung, aku sarapan di kantin saja. Tolong bangunkan Lisa hyung"
"Arraseo berhati-hatilah" Yoshi mengangguk.
Dan sekarang Hoony ingin menendang adiknya karena selalu terlambat.
"Yak! Lalisa ireona!!" Teriak Hoony dari luar.
Cklek
Hoony berdecak ketika melihat sang adik yang baru bangun.
"Astaga kau sudah menjadi seorang istri dan kau masih bangun siang?" Hoony menggelengkan kepalanya.
"Hoaammmm memang ini jam berapa oppa?"
"Jam 7.15"
"Oooo- MWO? YA! AKU TERLAMBAT HUAAAAA"
Lisa berteriak histeris dan berlari ke kamar mandi. Teriakan gadis itu membuat sang kakak menutup telinganya.
"Astaga aku bisa tuli lama-lama"
.
.
."Oppa aku berangkat" seru Lisa yang berlari keluar rumah. Lisa berlari dengan tergesa hingga Ia lupa jika jarak sekolah dan rumahnya sekitar 20 menit.
Tin Tin
Lisa menoleh ketika suara klakson menyapa telinganya. Sebuah mobil hitam berhenti tepat di sampingnya. Lalu seseorang dari dalam menurunkan kaca mobilnya.
"Lisa-ya masuklah"
"Aaa Jihoonaa gomawo" ucap Lisa kemudian langsung masuk ke dalam mobil Jihoon.
"Kau selalu saja terlambat" ucap Jihoon.
"Aku hanya memanfaatkan waktu sebelum belajar untuk tidur" ucap Lisa terkekeh.
"Kau juga kenapa baru berangkat? Bukankah kau juga OSIS?"
"Ne, aku sebenarnya sudah berada di sekolah tadi, tapi tadi aku harus ijin pulang sebentar" ucap Jihoon.
"Ah begitu"
"Kau sudah sarapan?"
"Nanti saja aku tidak lapar"
"Baiklah"
Sampai di sekolah beruntung gerbang belum ditutup. Terlihat Yoshi sudah berada di depan gerbang karena 5 menit lagi akan ditutup.
Tin tin
Jihoon menekan klakson mobilnya menyapa Yoshi dengan membuka kacanya sedikit. Yoshi yang mendengar pun menoleh mendapati Jihoon dan....Lisa?
Setelah Jihoon memarkirkan mobilnya, benar saja gadis yang bersama Jihoon adalah Lisa.
"Gomawo Jihoonaa"
Jihoon tersenyum dan menepuk pucuk kepala Lisa.
"Ne, sana ke kelas sebelum kau di hukum oleh Yoshi" ucap Jihoon diangguki oleh Lisa. Setelah Lisa pergi, Jihoon menghampiri Yoshi.
"Kalian bersama?" Tanya Yoshi.
"Eoh, aku melihatnya tadi di jalan sepertinya dia akan terlambat jika aku tidak memberikannya tumpangan" ucap Jihoon.