14 || One and Only One❣️

1.2K 177 18
                                    

(Moon maap editnya pas lagi ngantuk-ngantuknya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Moon maap editnya pas lagi ngantuk-ngantuknya)

Lisa tersenyum menatap foto bersama suaminya saat mereka baru menyelesaikan ujian waktu itu. Ia kira, Ia tak bisa bersanding dengan Yoshi sebagai istrinya. Namun kini Ia telah menjadi calon ibu dari anak mereka.

Lisa mengusap perutnya yang sudah membesar karena kandungannya kini berusia 6 bulan. Yoshi juga sudah mulai kuliah sejak 2 bulan yang lalu sambil bekerja di perusahaan ayah mertuanya sementara.

Lisa sering kesepian di rumah karena Yoshi akan sibuk di perusahaan dan di kampus. Lisa tak mengijinkan Yoshi ikut organisasi lagi karena dipastikan suaminya itu tambah sibuk. Ditinggal kerja dan pulang malam saja Lisa sudah uring-uringan.

Seperti saat ini, dia bosan sejak sore menonton tv. Sebenarnya Park Bom ibunya sering kemari. Bahkan mertuanya Chaerin juga sering menelfonnya. Tapi tetap saja Lisa belum terbiasa ditinggal bekerja oleh Yoshi. Yang dulunya seperti tom and jerry, sekarang malah sangat lengket.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, namun Yoshi belum juga kembali. Dia mengambil jam kuliah malam karena pagi harus bekerja. Sebenarnya Seunghyun sudah memberinya waktu bekerja setengah hari agar bisa mengambil jam kuliah pagi. Tapi Yoshi tidak mau bekerja setengah-setengah meski Ia nanti akan mewarisi perusahaan ayahnya sendiri Kwon Jiyong.

Jiyong sendiri tak keberatan jika Yoshi bekerja dulu sementara dengan mertuanya sambil mencari pengalaman.

.
.
Dari luar terdengar suara mobil memasuki garase. Lisa yang sudah hafal suara mobil suaminya pun bangkit perlahan dari duduknya dan melangkah menuju pintu depan. Sementara itu Yoshi di depan tengah mengeluarkan paper bag berisi makanan yang Lisa inginkan. Tentu saja sebagai suami pengertian dan siap siaga dia akan membelikan apapun yang istrinya inginkan.

Pintu terbuka menampilkan Lisa dengan perut buncitnya tengah menyambutnya datang. Yoshi tersenyum kemudian menghampiri Lisa untuk memeluk pinggangnya dan mengecup lembut kening Lisa.

Ia kemudian menunduk dan mengelus perut buncit Lisa serta memberi kecupan di sana.

"Appa pulang" ucapnya lembut membuat Lisa tersenyum. Setelah itu Yoshi kembali menegakkan tubuhnya.

"Kajja masuk oppa sudah belikan makanan" ucap Yoshi.

"Ne"

.
.
.

Setelah Yoshi membersihkan dirinya, kini Ia menemani istrinya makan.
"Lapar hm?" Tanya Yoshi yang tengah mengelus pucuk kepala Lisa. Wanita itu mengangguk lucu.

"Apa pekerjaanmu lancar?" Tanya Lisa.

"Hmm lumayan sayang"

"Apa karyawan appa menggodamu juga oppa?" Tanyanya lagi membuat Yoshi tersenyum jahil.

"Sepertinya beberapa?" Ucap Yoshi pura-pura berpikir. Lisa sudah mulai memicingkan matanya tajam dan mengarahkan pisau untuk memotong steak pada suaminya itu. Yoshi tertawa pelan lalu menurunkan perlahan tangan Lisa. Bisa bahaya jika istrinya mengamuk.

"Tidak ada yang berani menggodaku sayang, mereka tau siapa aku" ucap Yoshi langsung mengecup pipi chubby Lisa.

"Awas saja oppa berani macam-macam" ancam Lisa membuat Yoshi terkekeh gemas.

"Mana mungkin jika satu macam saja sudah bisa menjadi berbagai macam" goda Yoshi yang kini mendapat cubitan di perutnya. Yoshi tertawa sambil mengusap perutnya yang sedikit sakit.

"Mianhae, sekarang satu-satunya bidadari di hatiku cuma kau dan ditambah malaikat kecil kita" ucap Yoshi sambil mengelus perut buncit Lisa.

.
.
.
.

Keesokan paginya, Yoshi sudah berangkat ke perusahaan untuk meeting bersama karyawan divisi marketing.

Sampai di perusahaan Ia melihat Seunghyun yang baru sampai dan menghampirinya.

"Appa" panggil Yoshi membuat Seunghyun menoleh. Ia tersenyum dan menepuk pundak Yoshi.

"Bagaimana Lisa?" Tanya Seunghyun.

"Dia baik-baik saja appa, hari ini aku izin setengah hari appa, aku harus mengantarnya cek up" ucap Yoshi.

"Ne, gwenchana utamakan dia dulu sebelum nasibmu sama seperti appa dulu" ucap Seunghyun terkekeh membuat Yoshi juga terkekeh pelan.

"Ne appa kamsahamnida"

"Ya sudah kajja ke ruang meeting" ajak Seunghyun diangguki oleh Yoshi. Interaksi antara mertua dan menantu itu membuat karyawan yang melihat pun kagum.

.
.
.
.

2 jam berlalu dan meeting selesai. Yoshi keluar ruangan bersama Seunghyun didampingi sekretaris Seunghyun.

"Appa ke ruangan dulu Yoshi-ya, selamat bekerja. Oh ya nanti jika akan pulang langsung saja ne? Appa ada kepentingan nanti di luar"

"Ne appa kamsahamnida" ucap Yoshi membungkuk.

Setelah itu Yoshi kembali ke ruangan divisinya.

Tak lama kepala divisinya menghampiri Yoshi.

"Yoshi-ya" Yoshi menoleh.

"Nde"

"Hari ini akan ada siswi magang, tolong dibina ne? Karena disini ada 7 orang jadi yang akan menjadi pembina 4 orang termasuk kau sendiri" ucapnya. Yoshi mengangguk.

"Nde"

.
.

Pukul 10 ada 8 orang yang akan magang di perusahaan milik Seunghyun. 2 diantara mereka adalah laki-laki dan 4 perempuan.

Salah satu karyawan mengantar mereka ke divisi marketing pemasaran.

"Perkenalkan, saya Yoonhee kepala divisi marketing di perusahaan ini, kalian akan dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing 1 mentor untuk 2 orang. Saya akan perkenalkan pada kalian, mentor yang pertama itu ada Ryujin, yang kedua ada Yejin, yang ketiga Sohyee, kemudian yang terakhir adalah Yoshi. Sekarang silahkan perkenalkan nama kalian" ucap Yoonhee.

"Nde kamsahamnida"

"Annyeong haseyo, Park Jeongwoo imnida"

"Annyeong haseyo, Kim Doyoung imnida"

"Annyeong haseyo, Lee Hyejin imnida"

"Annyeong haseyo, Ahn Yujin imnida"

"Annyeong haseyo, Kim Minju imnida"

"Annyeong haseyo, Kim Yuri imnida"

"Annyeong haseyo, Kim Seojin imnida"

"Annyeong haseyo, Kim Hyunhee imnida"

"Aku sudah membagi nama-nama kalian dan mentor kalian selama di sini untuk Doyoung dan Seojin akan dimentori oleh Ryujin, Jeongwoo dan Yujin dimentori oleh  Yejin, Hyejin dan Hyunhee dimentori oleh Sohyee lalu Minju dan Yuri dimentori oleh Yoshi. Kalian sudah paham?"

"Nde"

"Baiklah kalian bisa mulai bekerja, meja kalian di sana"

"Nde kamsahamnida"

Sementara itu Minju dan Yuri ingin teriak histeris ketika mereka mendapat mentor tampan bak pangeran.

"Kalian berdua bisa ikut saya" ucap Yoshi membuat jantung keduanya hampir copot mendengar suara husky milik Yoshi.

"Nde sunbae"

.
.
.
.

Tbc.....

Jangan Lupa Vote dan Spam komen

Our Destiny✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang